Melimpahnya susu sapi di Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, seringkali terbuang sia-sia. Ini dikarenakan susu yang dihasilkan ada kalanya tidak memenuhi standar kualitas pabrik pengolahan susu.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Senin (24/2/2014), hal inilah yang membuat Yuliati warga Desa Sumogawe, Kecamatan Getasan, memanfaatkan susu murni segar untuk diolah menjadi barang yang mempunyai nilai jual. Dengan berbagai macam percobaan dan pelatihan akhirnya Yuliati menemukan formula yang pas yaitu memproduksi sabun untuk perawatan kulit.
Semua proses pembuatan dilakukan secara manual dan tanpa bahan pengawet. Bahan baku utama susu sapi murni. Susu dicampur dengan pilihan aroma seperti minyak serai, minyak zaitun, madu, minyak sawit, minyak kelapa atau parfum. Diaduk kurang lebih selama 30 menit.
Kunci utama untuk memperoleh hasil sabun yang maksimal adalah diproses pengadukan karena jangan sampai berhenti mengaduk, sebab cairan minyak dan susu akan merubah zat yang merusak proses pembuatan susu.
Setelah menuangkan di cetakan, tunggu hingga 1 jam cairan yang telah dituangkan akan mengeras, kemudian diambil untuk diangin-anginkan. Untuk membuat 100 batang sabun dibutuhkan 2 liter susu.
Proses penganginan membutuhkan waktu sekitar 1 hari sebelum sabun bisa di packing. Setelah itu barulah sabun dikemas menggunakan plastik kemudian diberi label usaha.
Sabun hasil olahan ini di jamin berkhasiat untuk menghaluskan kulit, memutihkan kulit, mencegah jerawat, mengurangi bau badan, mengurangi gatal-gatal serta melembabkan kulit. Per kotak sabun dijual seharga Rp 3500.
Dalam sehari Yuliati dibantu 3 orang karyawannya mampu memproduksi sabun hingga 1000 batang. Dalam sebulan Yuliati mengaku memperoleh omset sekitar Rp 50 juta dengan laba bersih sekitar Rp 15 juta. (Dan/Rmn)
Baca juga:
Ingin Mulai Bisnis Perhiasan? Yuk Simak Tipsnya
[VIDEO] Berwisata Hemat di `Pulau Biawak` Jember
Makanan Pokok Balita ini Hanya Permen Fox
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Senin (24/2/2014), hal inilah yang membuat Yuliati warga Desa Sumogawe, Kecamatan Getasan, memanfaatkan susu murni segar untuk diolah menjadi barang yang mempunyai nilai jual. Dengan berbagai macam percobaan dan pelatihan akhirnya Yuliati menemukan formula yang pas yaitu memproduksi sabun untuk perawatan kulit.
Semua proses pembuatan dilakukan secara manual dan tanpa bahan pengawet. Bahan baku utama susu sapi murni. Susu dicampur dengan pilihan aroma seperti minyak serai, minyak zaitun, madu, minyak sawit, minyak kelapa atau parfum. Diaduk kurang lebih selama 30 menit.
Kunci utama untuk memperoleh hasil sabun yang maksimal adalah diproses pengadukan karena jangan sampai berhenti mengaduk, sebab cairan minyak dan susu akan merubah zat yang merusak proses pembuatan susu.
Setelah menuangkan di cetakan, tunggu hingga 1 jam cairan yang telah dituangkan akan mengeras, kemudian diambil untuk diangin-anginkan. Untuk membuat 100 batang sabun dibutuhkan 2 liter susu.
Proses penganginan membutuhkan waktu sekitar 1 hari sebelum sabun bisa di packing. Setelah itu barulah sabun dikemas menggunakan plastik kemudian diberi label usaha.
Sabun hasil olahan ini di jamin berkhasiat untuk menghaluskan kulit, memutihkan kulit, mencegah jerawat, mengurangi bau badan, mengurangi gatal-gatal serta melembabkan kulit. Per kotak sabun dijual seharga Rp 3500.
Dalam sehari Yuliati dibantu 3 orang karyawannya mampu memproduksi sabun hingga 1000 batang. Dalam sebulan Yuliati mengaku memperoleh omset sekitar Rp 50 juta dengan laba bersih sekitar Rp 15 juta. (Dan/Rmn)
Baca juga:
Ingin Mulai Bisnis Perhiasan? Yuk Simak Tipsnya
[VIDEO] Berwisata Hemat di `Pulau Biawak` Jember
Makanan Pokok Balita ini Hanya Permen Fox