Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, dan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto diundang untuk memberikan presentasi dalam acara Silaturahmi Nasional BEM Perguruan Tinggi Muhammadiyah se-Indonesia di Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Dalam kesempatan itu, Din meminta kepada Prabowo yang juga merupakan Capres dari Partai Gerindra untuk membangun koalisi sejati dengan rakyat Indonesia jika terpilih menjadi presiden. Sehingga, aset bangsa tidak dikuasi asing seperti yang terjadi saat ini.
"Muhammdiyah prihatin dengan koalisi yang diprakarsai pemerintah saat ini, karena sekarang ini hampir semua bidang ekonomi Indonesia dikuasai oleh asing," kata Din seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com di Jakarta, Senin (24/2/2014).
Selain itu, Din juga mengaku prihatin terkait protes pemerintah Singapura terhadap nama Usman-Harun untuk kapal perang Indonesia. Menurutnya, jika pemerintahan kita kuat dan berwibawa, maka tidak mungkin Indonesia dilecehkan bangsa yang lebih kecil.
"Jika Prabowo Subianto menjadi Presiden, saya yakin Singapura tidak akan berani melecehkan Indonesia dan akan hormat kepada Indonesia," tutur Din.
Menurutnya, saat ini Indonesia memerlukan pemimpin yang tegas, berani, dan pro-rakyat. Bukan yang menyerahkan semua bidang perekonomian kepada asing dan antek-anteknya.
"Sekarang ini hampir semua bidang ekonomi Indonesia dikuasai oleh asing. Ini adalah produk dari koalisi yang membiarkan kebodohan dan pembodohan" ujar Din.
Din menegaskan, Muhammadiyah juga sudah mengambil sikap tegas megenai hal tersebut. PP Muhammadiyah bahkan telah membatalkan undangan bermain futsal bersama pada Maret 2014 mendatang, oleh Kedubes Singapura di Jakarta.
"Namun karena merasa dilecehkan oleh sikap Singapura soal penamaan kapal perang KRI Usman Harun, kami membatalkan rencana main futsal tersebut," kata Din disambut tepuk tangan meriah peserta Silaknas. (Adm)
Baca Juga:
Din: KRI Usman Harun Diprotes, Dubes Singapura Harus Dipanggil
Prabowo Ajak Rakyat Lawan Pelemahan KPK
Waketum Gerindra Dukung Hatta Rajasa Cawapres Prabowo
Dalam kesempatan itu, Din meminta kepada Prabowo yang juga merupakan Capres dari Partai Gerindra untuk membangun koalisi sejati dengan rakyat Indonesia jika terpilih menjadi presiden. Sehingga, aset bangsa tidak dikuasi asing seperti yang terjadi saat ini.
"Muhammdiyah prihatin dengan koalisi yang diprakarsai pemerintah saat ini, karena sekarang ini hampir semua bidang ekonomi Indonesia dikuasai oleh asing," kata Din seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com di Jakarta, Senin (24/2/2014).
Selain itu, Din juga mengaku prihatin terkait protes pemerintah Singapura terhadap nama Usman-Harun untuk kapal perang Indonesia. Menurutnya, jika pemerintahan kita kuat dan berwibawa, maka tidak mungkin Indonesia dilecehkan bangsa yang lebih kecil.
"Jika Prabowo Subianto menjadi Presiden, saya yakin Singapura tidak akan berani melecehkan Indonesia dan akan hormat kepada Indonesia," tutur Din.
Menurutnya, saat ini Indonesia memerlukan pemimpin yang tegas, berani, dan pro-rakyat. Bukan yang menyerahkan semua bidang perekonomian kepada asing dan antek-anteknya.
"Sekarang ini hampir semua bidang ekonomi Indonesia dikuasai oleh asing. Ini adalah produk dari koalisi yang membiarkan kebodohan dan pembodohan" ujar Din.
Din menegaskan, Muhammadiyah juga sudah mengambil sikap tegas megenai hal tersebut. PP Muhammadiyah bahkan telah membatalkan undangan bermain futsal bersama pada Maret 2014 mendatang, oleh Kedubes Singapura di Jakarta.
"Namun karena merasa dilecehkan oleh sikap Singapura soal penamaan kapal perang KRI Usman Harun, kami membatalkan rencana main futsal tersebut," kata Din disambut tepuk tangan meriah peserta Silaknas. (Adm)
Baca Juga:
Din: KRI Usman Harun Diprotes, Dubes Singapura Harus Dipanggil
Prabowo Ajak Rakyat Lawan Pelemahan KPK
Waketum Gerindra Dukung Hatta Rajasa Cawapres Prabowo