Panti Asuhan Samuel di kompleks elite Summarecon Gading Serpong, Tangerang, Banten dilaporkan atas tindakan kekerasan. Meski pemilik panti, Chemuel Watulingas, sudah membantah.
Bangunan panti 3 lantai itu baru dihuni sekitar 3 minggu. Liputan6.com coba menengok bangunan panti yang lama, lokasinya sekitar 1 kilometer dari panti yang baru. Bangunan panti lama berada di Komplek Gading Serpong Sektor 1A, nomor 17, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang. Kondisinya sangat memprihatinkan.
Kondisinya, seperti rumah yang sudah ditinggal penghuninya bertahun-tahun. Rumah panti lama yang sudah sangat kusam itu hanya memiliki 3 kamar tidur berukuran 3x4 meter saja. Dalam situs resminya, panti Samuel ini mengaku dihuni 41 anak.
"Coba saja lihat sendiri ke dalamnya, memprihatinkan kan?" ujar Hendra, satpam yang berjaga di klinik yang bersebelahan dengan rumah bekas Panti Asuhan Samuel di lokasi, Tangerang, Selasa (25/2/2014). Terpantau, cat rumah sudah pudar dan mengelupas di beberapa bagian. Ada satu ayunan yang juga tak bisa digerakkan lagi karena berkarat.
Masih di depan teras rumah, ada 6 kamar mandi berukuran sangat kecil. Hanya ada satu toilet jongkok di dalamnya. Toilet itu dibiarkan tanpa atap. Sedangkan di belakangnya, ada 4 kandang anjing berukuran besar. Masih dengan bau pesing kotoran anjing peliharaan.
Sedikit melongok ke dalam, rumah yang dibiarkan tak terkunci oleh pemiliknya itu sangatlah jauh dari kata layak. Dinding-dinding kamar hanya dibatasi oleh triplek yang sudah mengelupas beberapa bagiannya. Bahkan masih banyak barang-barang seperti kasur dan pakaian yang ditinggal pemiliknya.
Sedikit menuju garasi, masih ada karpet, bantal, dan mainan anak-anak yang ditinggal pemilik. Di bagian depan rumah, ada plang yang kusam hampir roboh, yang dibiarkan begitu saja. "Itu dulu plang bertuliskan nama pantinya. Sudah lama dibiarkan begitu," tambah Hendra.
Menurutnya, selama tinggal di panti tersebut, anak-anak asuhnya pun terbilang sering sakit. "Suka berobat di sini. Dengan berbagai keluhan. Seperti panas dan badannya luka," kata Hendra.
Dia pun enggan menanyakan lebih jauh pada pengasuh anak-anak panti tersebut, kenapa anak-anak penuh luka. "Saya sih enggak nanya lagi, hanya lihat saja," jelas dia.
Hendra pun selalu melihat banyaknya deretan mobil mewah donatur berdatangan ke panti tersebut. Namun dia mengaku heran dengan kondisi fisik panti yang jauh dari kata layak. "Banyak kok mobil donatur yang suka kesini," ungkapnya.
Samuel sendiri dan istrinya membantah keras adanya penyiksaan di panti ini. Samuel akan menuntut balik LBH Mawar Saron pimpinan advokat senior Hotma Sitompoel atas tudingan itu. Sementar Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait sudah menyelamatkan 12 anak dari panti. (Ism/Sss)
Baca juga:
Donatur: Panti Asuhan Samuel Agak Bau dan Jorok
Anak Panti Asuhan Samuel Juga Dikurung di Kandang Anjing
14 Tahun Berdiri, Panti Asuhan Samuel Pindah Lokasi 3 Kali
Bangunan panti 3 lantai itu baru dihuni sekitar 3 minggu. Liputan6.com coba menengok bangunan panti yang lama, lokasinya sekitar 1 kilometer dari panti yang baru. Bangunan panti lama berada di Komplek Gading Serpong Sektor 1A, nomor 17, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang. Kondisinya sangat memprihatinkan.
Kondisinya, seperti rumah yang sudah ditinggal penghuninya bertahun-tahun. Rumah panti lama yang sudah sangat kusam itu hanya memiliki 3 kamar tidur berukuran 3x4 meter saja. Dalam situs resminya, panti Samuel ini mengaku dihuni 41 anak.
"Coba saja lihat sendiri ke dalamnya, memprihatinkan kan?" ujar Hendra, satpam yang berjaga di klinik yang bersebelahan dengan rumah bekas Panti Asuhan Samuel di lokasi, Tangerang, Selasa (25/2/2014). Terpantau, cat rumah sudah pudar dan mengelupas di beberapa bagian. Ada satu ayunan yang juga tak bisa digerakkan lagi karena berkarat.
Masih di depan teras rumah, ada 6 kamar mandi berukuran sangat kecil. Hanya ada satu toilet jongkok di dalamnya. Toilet itu dibiarkan tanpa atap. Sedangkan di belakangnya, ada 4 kandang anjing berukuran besar. Masih dengan bau pesing kotoran anjing peliharaan.
Sedikit melongok ke dalam, rumah yang dibiarkan tak terkunci oleh pemiliknya itu sangatlah jauh dari kata layak. Dinding-dinding kamar hanya dibatasi oleh triplek yang sudah mengelupas beberapa bagiannya. Bahkan masih banyak barang-barang seperti kasur dan pakaian yang ditinggal pemiliknya.
Sedikit menuju garasi, masih ada karpet, bantal, dan mainan anak-anak yang ditinggal pemilik. Di bagian depan rumah, ada plang yang kusam hampir roboh, yang dibiarkan begitu saja. "Itu dulu plang bertuliskan nama pantinya. Sudah lama dibiarkan begitu," tambah Hendra.
Menurutnya, selama tinggal di panti tersebut, anak-anak asuhnya pun terbilang sering sakit. "Suka berobat di sini. Dengan berbagai keluhan. Seperti panas dan badannya luka," kata Hendra.
Dia pun enggan menanyakan lebih jauh pada pengasuh anak-anak panti tersebut, kenapa anak-anak penuh luka. "Saya sih enggak nanya lagi, hanya lihat saja," jelas dia.
Hendra pun selalu melihat banyaknya deretan mobil mewah donatur berdatangan ke panti tersebut. Namun dia mengaku heran dengan kondisi fisik panti yang jauh dari kata layak. "Banyak kok mobil donatur yang suka kesini," ungkapnya.
Samuel sendiri dan istrinya membantah keras adanya penyiksaan di panti ini. Samuel akan menuntut balik LBH Mawar Saron pimpinan advokat senior Hotma Sitompoel atas tudingan itu. Sementar Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait sudah menyelamatkan 12 anak dari panti. (Ism/Sss)
Baca juga:
Donatur: Panti Asuhan Samuel Agak Bau dan Jorok
Anak Panti Asuhan Samuel Juga Dikurung di Kandang Anjing
14 Tahun Berdiri, Panti Asuhan Samuel Pindah Lokasi 3 Kali