Tujuh sekolah di Kota Jayapura masih diliburkan pasca longsor dan banjir yang menerjang ibukota Provinsi Papua tersebut, pada Sabtu 22 Februari 2014 lalu. Tujuh sekolah itu adalah TK, SD, SMP, SMA, SMK Yapis Dok V yang terletak di Jalan Trikora, SMP Kristus Raja Dok V dan SD Inpres APO.
Salah satu orang tua murid siswa SMP Kristus Raja, Maria Telussa menyebutkan hingga saat ini belum ada pemberitahuan dari pihak sekolah tentang kapan akan kembali dilakukan proses belajar mengajar disekolah itu. Karena, lingkungan sekolah mereka masih dipenuhi dengan sisa material lumpur dan banjir. Pihak sekolah masih membersihkan lokasi tersebut, namun terkendala dengan air bersih.
"Anak-anak masih libur dan kami tinggal menunggu kapan sekolah akan kembali normal," kata Maria saat berbincang dengan Liputan6.com di Jayapura, Selasa (25/2/2014).
Pemerintah Kota Jayapura hingga saat ini masih terus mengusahakan distribusi air bersih kepada warga melalui mobil tangki air. Namun, karena wilayah yang terkena banjir cukup luas, maka pasokan air bersih tak pernah cukup.
"Kami terus berusaha membantu warga untuk memasok air bersih kepada masyarakat yang kekurangan. Kami berharap laporan-laporan untuk keluhan warga dapat disampaikan secepat mungkin, khususnya melalui Badan Penanggulangan Bencana Kota Jayapura serta dinas-dinas terkait," kata Walikota Jayapura, Benhur Tommy Mano, saat ditemui secara terpisah.
Selain itu, Kantor DPRD Papua hingga saat ini masih belum berfungsi. Gedung yang terletak di Jalan Samratulangi ini sempat digenangi banjir setinggi dada orang dewasa. Lumpur pun belum dibersihkan dari kantor wakil rakyat ini.
"Belum ada anggota yang masuk. Seharusnya mereka mereka sudah mulai berkantor kembali, setelah reses. Mungkin karena masih kotor, jadi belum ada aktifitas. Kami masih terus membersihkan kantor tersebut," kata salah satu petugas keamanan. (Adm/Yus)
Baca Juga:
2 Korban Longsor Jayapura Kembali Ditemukan
Diterjang Longsor dan Banjir, 2 Sumber Air di Jayapura Rusak
Korban Tewas Longsor Jayapura Ditemukan Mengenaskan
Salah satu orang tua murid siswa SMP Kristus Raja, Maria Telussa menyebutkan hingga saat ini belum ada pemberitahuan dari pihak sekolah tentang kapan akan kembali dilakukan proses belajar mengajar disekolah itu. Karena, lingkungan sekolah mereka masih dipenuhi dengan sisa material lumpur dan banjir. Pihak sekolah masih membersihkan lokasi tersebut, namun terkendala dengan air bersih.
"Anak-anak masih libur dan kami tinggal menunggu kapan sekolah akan kembali normal," kata Maria saat berbincang dengan Liputan6.com di Jayapura, Selasa (25/2/2014).
Pemerintah Kota Jayapura hingga saat ini masih terus mengusahakan distribusi air bersih kepada warga melalui mobil tangki air. Namun, karena wilayah yang terkena banjir cukup luas, maka pasokan air bersih tak pernah cukup.
"Kami terus berusaha membantu warga untuk memasok air bersih kepada masyarakat yang kekurangan. Kami berharap laporan-laporan untuk keluhan warga dapat disampaikan secepat mungkin, khususnya melalui Badan Penanggulangan Bencana Kota Jayapura serta dinas-dinas terkait," kata Walikota Jayapura, Benhur Tommy Mano, saat ditemui secara terpisah.
Selain itu, Kantor DPRD Papua hingga saat ini masih belum berfungsi. Gedung yang terletak di Jalan Samratulangi ini sempat digenangi banjir setinggi dada orang dewasa. Lumpur pun belum dibersihkan dari kantor wakil rakyat ini.
"Belum ada anggota yang masuk. Seharusnya mereka mereka sudah mulai berkantor kembali, setelah reses. Mungkin karena masih kotor, jadi belum ada aktifitas. Kami masih terus membersihkan kantor tersebut," kata salah satu petugas keamanan. (Adm/Yus)
Baca Juga:
2 Korban Longsor Jayapura Kembali Ditemukan
Diterjang Longsor dan Banjir, 2 Sumber Air di Jayapura Rusak
Korban Tewas Longsor Jayapura Ditemukan Mengenaskan