Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan berbagai upaya agar Pasar Blok G Tanah Abang, Jakarta Pusat ramai dikunjungi pembeli. Upaya terbaru Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo adalah memperpanjang sewa gratis selama 6 bulan dan tematik. Bahkan, dia sepakat agar tukang sablon dari Pasar Senen dipindahkan ke Blok G Tanah Abang.
Pengamat Perkotaan Nirwono Yoga menilai, banyaknya upaya yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta tersebut menunjukkan, Pasar Blok G tidak disiapkan matang sejak awal pemindahan pedagang kaki lima (PKL) ke pasar tersebut.
"Saya lihat sangat disayangkan, Blok G tidak disiapkan matang. Ini adalah sikap reaktif kalau ada masalah baru ada program," ujar Nirwono kepada Liputan6.com, Jakarta, Rabu (26/2/2014).
Dia mencermati, Blok G seperti berdiri sendiri padahal terkait dengan Pasar Blok A, Blok B, dan Blok F Tanah Abang. Karena itu, seharusnya ketika PKL dipindahkan ke pasar tersebut sudah ditentukan spesialisasinya apa.
"Misalnya ketika memang untuk sablon tetap harus beda. Misal lantai 1 untuk kaos, lantai 2 untuk bahan sablon, lantai 3 untuk desain. Supaya pengunjung jalan ke lantai 1 , 2 dan 3. Kalau semua sama, ngapain pengunjung sampai ke lantai 2 dan 3," kata dia.
Nirwono mengatakan, harus ada promosi terus-menerus tentang keberadaan Blok G. Bila perlu perlu produk-produknya dipamerkan di pameran supaya lebih menarik.
Dia juga menyayangkan faktor pendukung di Blok G yang tak kunjung selesai seperti pembangunan eskalator dan jalan penghubung.
Menurutnya, PD Pasar Jaya juga harus tegas kepada pedagang. Kalau kios yang diberikan kosong, sebaiknya diberikan saja kepada PKL lain yang mampu mengelolanya. Karena kekosongan kios bisa memengaruhi psikologis pengunjung yang akhirnya malas ke tempat itu. Selain itu, jangan memberikan izin kepada PKL untuk kembali berjualan di luar pasar.
Tindakan tegas juga harus dilakukan Dishub DKI Jakarta. Angkutan umum yang ngetem di Pasar Tanah Abang mesti ditindak dengan tegas. Kerja sama dengan Satpol PP untuk penindakan sebaiknya terus digalakkan. "Kalau Pasar Blok G saja tidak berjalan, bagaimana dengan pasar yang lain," kata dia.
"Dinas terkait jangan cuma kerja kalau diawasi gubernur. Seolah-olah tidak ada persiapan matang tentang Blok G," tandas Nirwono. (Mvi/Sss)
Baca juga:
Jokowi: Pedagang Blok G Harus Punya Semangat Kompetisi
Sewa Gratis Kios di Blok G Tanah Abang Diperpanjang 6 Bulan
Blok G Tanah Abang Sepi, Jokowi: Jangan Semua Minta Disuntik
Jokowi Dukung Pemindahan Tukang Sablon Pasar Senen ke Blok G
Pengamat Perkotaan Nirwono Yoga menilai, banyaknya upaya yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta tersebut menunjukkan, Pasar Blok G tidak disiapkan matang sejak awal pemindahan pedagang kaki lima (PKL) ke pasar tersebut.
"Saya lihat sangat disayangkan, Blok G tidak disiapkan matang. Ini adalah sikap reaktif kalau ada masalah baru ada program," ujar Nirwono kepada Liputan6.com, Jakarta, Rabu (26/2/2014).
Dia mencermati, Blok G seperti berdiri sendiri padahal terkait dengan Pasar Blok A, Blok B, dan Blok F Tanah Abang. Karena itu, seharusnya ketika PKL dipindahkan ke pasar tersebut sudah ditentukan spesialisasinya apa.
"Misalnya ketika memang untuk sablon tetap harus beda. Misal lantai 1 untuk kaos, lantai 2 untuk bahan sablon, lantai 3 untuk desain. Supaya pengunjung jalan ke lantai 1 , 2 dan 3. Kalau semua sama, ngapain pengunjung sampai ke lantai 2 dan 3," kata dia.
Nirwono mengatakan, harus ada promosi terus-menerus tentang keberadaan Blok G. Bila perlu perlu produk-produknya dipamerkan di pameran supaya lebih menarik.
Dia juga menyayangkan faktor pendukung di Blok G yang tak kunjung selesai seperti pembangunan eskalator dan jalan penghubung.
Menurutnya, PD Pasar Jaya juga harus tegas kepada pedagang. Kalau kios yang diberikan kosong, sebaiknya diberikan saja kepada PKL lain yang mampu mengelolanya. Karena kekosongan kios bisa memengaruhi psikologis pengunjung yang akhirnya malas ke tempat itu. Selain itu, jangan memberikan izin kepada PKL untuk kembali berjualan di luar pasar.
Tindakan tegas juga harus dilakukan Dishub DKI Jakarta. Angkutan umum yang ngetem di Pasar Tanah Abang mesti ditindak dengan tegas. Kerja sama dengan Satpol PP untuk penindakan sebaiknya terus digalakkan. "Kalau Pasar Blok G saja tidak berjalan, bagaimana dengan pasar yang lain," kata dia.
"Dinas terkait jangan cuma kerja kalau diawasi gubernur. Seolah-olah tidak ada persiapan matang tentang Blok G," tandas Nirwono. (Mvi/Sss)
Baca juga:
Jokowi: Pedagang Blok G Harus Punya Semangat Kompetisi
Sewa Gratis Kios di Blok G Tanah Abang Diperpanjang 6 Bulan
Blok G Tanah Abang Sepi, Jokowi: Jangan Semua Minta Disuntik
Jokowi Dukung Pemindahan Tukang Sablon Pasar Senen ke Blok G