Sukses

SBY Meminta Rakyat Tidak Diintimidasi dalam Memilih

Capres Susilo Bambang Yudhoyono menghadiri syukuran ultah ke-69 Ponpes Nahdlatul Wathan di Lombok Timur, NTB. SBY juga meminta restu para alim ulama dan masyarakat untuk bertarung dalam Pilpres putaran kedua.

Liputan6.com, Lombok Timur: Calon presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta masyarakat untuk menentukan pilihannya sendiri pada Pemilihan Presiden putaran kedua, September mendatang, tanpa takut diintimidasi pihak manapun. &quotSaya mohon doa restu dari para ulama agar rakyat Indonesia diberikan kebebasan. Tidak diintimidasi untuk mendapatkan pilihannya," kata SBY saat menghadiri syukuran ulang tahun ke-69 Pondok Pesantren Nahdlatul Wathan (NW) di Lombok Timur, Nusatenggara Barat, Ahad (22/8) siang.

Kunjungan SBY ke Ponpes NW dipastikan dalam upaya mencari dukungan untuk pencalonannya pada Pilpres mendatang. Belakangan ini, SBY makin gencar mencari dukungan ke daerah-daerah di luar Pulau Jawa menyusul pendeklarasian empat partai politik pada Koalisi Kebangsaan Nasional yang mendukung capres-cawapres Megawati Sukarnoputri-Hasyim Muzadi.

Di ponpes pimpinan Tuanku Guru Haji Zainul Mujni itu, SBY juga meminta restu para alim ulama dan masyarakat untuk bertarung dalam Pilpres putaran kedua. Ponpes NW adalah bagian massa Partai Bulang Bintang salah satu partai pendukung pasangan SBY-Jusuf Kalla.

Dukungan buat SBY dari kalangan kiai memang tak sederas bagi pasangan Megawati-Hasyim. Sabtu kemarin, SBY baru menerima sekitar 120 kiai se-Jawa Timur di rumahnya di Puri Cikaes Indah, Bogor, Jawa Barat [baca: SBY Menerima Ulama se-Jawa Timur]. Di hadapan SBY, para ulama mendukung penuh pencalonan SBY-Kalla. Sebagian besar ulama yang hadir berasal dari dua pondok pesantren: Langitan dan Gontor. Dari Langitan, Tuban, dipimpin Kiai Haji Ubaidillah Ahrary dan K.H. Abdullah Faqih. Sedangkan dari Ponpes Modern Darussalam Gontor, Ponorogo dipimpin K.H. Abdullah Syukri Zarkasyi.(DEN/Tim Liputan 6 SCTV)