Parto Patrio: Buang Tembakan Hanya Action

Liputan6.com, Jakarta: Parto Patrio dipanggil ke Kantor Kepolisian Sektor Metro Setiabudi untuk mengklarifikasi kejadian di Kafe Planet Hollywood, Jakarta Selatan, Ahad (22/8) siang. Usai pemeriksaan, Parto langsung mengadakan konferensi pers. Parto mengaku melesatkan peluru ke udara hanya sekadar action. Pelawak kondang ini membantah sengaja mengancam wartawan. "Itu bukan tembakan ancaman dan saya tidak menodongkan [senjata] kepada Anda," kata dia.

Untuk diketahui, kejadian di Planet Hollywood itu berlangsung sangat cepat. Parto kesal lantaran wartawan terus memburu ketika ia dan Dina, istri keduanya hendak pulang setelah menghadiri acara Eko Patrio [baca: Mengusir Wartawan, Parto Patrio Buang Tembakan]. Lelaki jangkung ini melesatkan peluru dari sepucuk pistol ke udara untuk menghentikan serbuan pers. Aksi itu spontan. Dia mengaku teringat tindakan polisi jika membubarkan kerumunan massa dengan tembakan ke udara. "Begitu di mobil, saya juga ketawa," kata pemilik nama asli Eddy Supono.

Kasus Parto boleh jadi cuma secuil dari fenomena kepemilikan senpi di Indonesia. Pasalnya, masyarakat ternyata kini mudah memiliki senpi. Pemain sinetron Anya Dwinov dan pengacara Henri Yosodiningrat tercatat mempunyai senpi. Sebenarnya aturan main kepemilikan senpi di Indonesia cukup ketat sesuai Undang-undang Darurat Nomor 12 tahun 1951. Melihat dari izin khusus senpi, kepentingan masyarakat yang berhak mengantongi senpi di luar urusan dinas TNI/Polri juga dibagi dalam beberapa bagian. Kepentingan bagi pejabat atau usahawan, inventaris dinas--satpam misalnya--, polisi khusus, lembaga pemasyarakatan, dan anggota Persatuan Menembak Indonesia (Perbakin).

Izin kepemilikan senjata api yang dikeluarkan Polri tidak mudah. Ada sejumlah persyaratan ketat yang harus dilalui untuk dapat memiliki senjata api. Di antaranya, bersangkutan harus memiliki kemampuan menggunakan senjata api, tidak mempunyai catatan kriminal, dan lulus psikotes. Namun, yang terpenting masyarakat diperbolehkan memiliki senjata hanya untuk menjaga diri dari para penjahat, bukan menjadi jagoan.(KEN/Tim Liputan 6 SCTV)