Sukses

Kerusuhan Sampit Meluas ke Palangkaraya

Kerusuhan bernuansa suku, agama, ras, dan antargolongan di Kalimantan Tengah, belum berakhir. Malah, pertikaian meluas ke Palangkaraya.

Liputan6.com, Palangkaraya: Sepanjang Ahad (25/2) ini, warga lokal masih melakukan aksi pembakaran rumah warga pendatang di Sampit, Kabupaten Waringintimur, Kalimantan Tengah. Bahkan, aksi tersebut meluas sampai ke Kotamadya Palangkaraya, Kalteng. Paling tidak, sebanyak 15 rumah hangus terbakar. Aparat keamanan juga menemukan puluhan bom rakitan di sebuah rumah kosong di Jalan Madang, Kecamatan Pahandut, Palangkaraya, Kalteng. Dalam situasi tersebut, Menteri Koordinator Politik, Sosial, dan Keamanan Susilo Bambang Yudhoyono, Panglima TNI Laksamana Widodo A.S, serta Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Achmad Sujudi mengunjungi Sampit.

Berdasarkan pemantauan SCTV, aksi warga lokal yang membakari rumah terjadi di kawasan Kompleks Pengaringan, Kecamatan Pahandut, Kotamadya Palangkaraya, Kalteng. Ini mengakibatkan sekitar 15 rumah warga pendatang hangus. Untungnya, semua penghuni rumah sudah meninggalkan kediamannya, sehingga tak menimbulkan korban jiwa. Hal tersebut mengakibatkan suasana Ibu Kota Kalteng menjadi mencekam. Terbukti, sejumlah toko dan pasar tutup segera setelah kejadian tersebut. Tampak terlihat warga sekitar keluar rumah dengan menghunus senjata di tangan.

Untuk menyikapi kejadian tersebut, aparat keamanan segera melakukan pemeriksaan rumah dan razia senjata. Alhasil, aparat keamanan menemukan puluhan bom rakitan yang ditinggalkan pemiliknya. Puluhan bom rakitan tersebut ditemukan di sebuah rumah di Jalan Madang, Kecamatan Pahandut, Palangkaraya, Kalteng. Sementara itu, dalam razia di Sampit, aparat keamanan menyita ratusan senjata tajam berbagai jenis, dari warga setempat.

Sementara itu, rombongan Menko Polsoskam Susilo Bambang Yudhoyono, Panglima TNI Laksamana Widodo A.S. dan Menkessos Achmad Sujudi, seusai mendapat penjelasan dari jajaran Musyawarah Pimpinan Daerah setempat, langsung meninjau keadaan para pengungsi. Menurut rencana, Senin besok, rombongan akan memberikan keterangan pers sebelum bertolak ke Jakarta.

Selanjutnya, mengenai penanganan medis bagi para pengungsi di Sampit, Wakil Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Murjani Dokter Komarudin Sukhemi membantah semua tenaga medis di RSUD Dr. Murjani meninggalkan posnya. Saat ini, ada enam dokter yang bertugas aktif sejak awal kerusuhan pecah di Sampit walaupun dengan standar yang minim. Malah, ada tambahan tiga dokter dari Palangkaraya beserta tujuh tenaga medis. Itu masih ditambah dengan bantuan satu dokter dari TNI AL dan dua dokter dari Polri.

Saat ini, Komarudin menambahkan, jajaran tim medis, Pemda setempat, dan aparat keamanan sedang memprioritaskan mengenai para pengungsi yang terjebak di dalam hutan. Para pengungsi itu sudah terjebak di hutan selama sepekan terakhir. Untuk itulah, tim gabungan tersebut sedang mengupayakan evakuasi yang direncanakan berlangsung sampai tiga hari mendatang.(ANS/Tim Liputan 6 SCTV)
    Video Terkini