Liputan6.com, Jakarta: Tim Penyidik Markas Besar Polri menduga kuat peracikan Bom Kuningan dilakukan di rumah kontrakan di Kompleks Cikande Permai, Kecamatan Cikande, Serang, Banten. Rumah di Blok F-4 Nomor 3 ini dikontrak empat tersangka Bom Kuningan yang masih buron, yakni Hasan, Jabir, Edi, dan Rois alias Iwan Darmawan. "Yang pasti mereka mempunyai konteks (keterkaitan) dengan gerakan-gerakan peledakan bom," jelas Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Firman Gani di Jakarta, Sabtu (2/10).
Sedianya, rumah itu dikontrak selama setahun sejak 3 Agustus silam. Selama menempati rumah itu, keempat penghuni diketahui memakai mobil boks Daihatsu Zebra putih dan minibus Suzuki Carry hijau. Mobil boks itu selalu diparkir dengan posisi depan menghadap ke jalan. Karena itu warga tak pernah bisa melihat barang yang dimuat di mobil boks itu.
Seorang warga bernama Edianto mengatakan, para penghuni rumah itu sangat tertutup dan tidak bergaul dengan tetangga sekitar. Edianto sempat melihat sejumlah orang menumpang Daihatsu boks pada 8 September sekitar pukul 17.00 WIB atau sehari sebelum peristiwa Bom Kuningan. Diduga kuat, mereka tengah mempersiapkan aksi peledakan. Sejak itulah, mereka tak kembali [baca: Polisi Memeriksa Kontrakan Empat Tersangka Bom Kuningan].
Seperti diketahui, Mabes Polri telah memastikan bahwa pelaku bom bunuh diri di depan Kedutaan Besar Australia adalah Heri Golun alias Heri Kurniawan. Pelaku adalah salah satu anggota Kelompok Tujuh yang dididik Rois [baca: Kapolri: Pelaku Bom Kuningan Heri Golun ]. Kepastian ini diperoleh setelah polisi mencocokkan deoxyribose nucleic acid (DNA) atau uji identitas genetik terhadap ayah Heri, Didin Raidin, dan potongan tubuh yang ditemukan di depan Kedubes Australia, Jalan H.R. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan.(DEN/Tim Liputan 6 SCTV)
Sedianya, rumah itu dikontrak selama setahun sejak 3 Agustus silam. Selama menempati rumah itu, keempat penghuni diketahui memakai mobil boks Daihatsu Zebra putih dan minibus Suzuki Carry hijau. Mobil boks itu selalu diparkir dengan posisi depan menghadap ke jalan. Karena itu warga tak pernah bisa melihat barang yang dimuat di mobil boks itu.
Seorang warga bernama Edianto mengatakan, para penghuni rumah itu sangat tertutup dan tidak bergaul dengan tetangga sekitar. Edianto sempat melihat sejumlah orang menumpang Daihatsu boks pada 8 September sekitar pukul 17.00 WIB atau sehari sebelum peristiwa Bom Kuningan. Diduga kuat, mereka tengah mempersiapkan aksi peledakan. Sejak itulah, mereka tak kembali [baca: Polisi Memeriksa Kontrakan Empat Tersangka Bom Kuningan].
Seperti diketahui, Mabes Polri telah memastikan bahwa pelaku bom bunuh diri di depan Kedutaan Besar Australia adalah Heri Golun alias Heri Kurniawan. Pelaku adalah salah satu anggota Kelompok Tujuh yang dididik Rois [baca: Kapolri: Pelaku Bom Kuningan Heri Golun ]. Kepastian ini diperoleh setelah polisi mencocokkan deoxyribose nucleic acid (DNA) atau uji identitas genetik terhadap ayah Heri, Didin Raidin, dan potongan tubuh yang ditemukan di depan Kedubes Australia, Jalan H.R. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan.(DEN/Tim Liputan 6 SCTV)