Liputan6.com, Palangkaraya: Kabut asap yang menebal di sekitar Bandar Udara Tjilik Riwut, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, baru-baru ini, mengakibatkan jarak pandang para penerbang untuk mendaratkan pesawat ataupun sebaliknya sangat terbatas. Kepala Cabang Merpati Palangkaraya Alex Suparlan mengatakan, pekatnya asap mengganggu jadwal kedatangan pesawat Merpati dari Jakarta dan Surabaya hingga ditunda beberapa jam. Bahkan, ada pula yang terpaksa dibatalkan.
Parahnya, Selasa kemarin, pekatnya asap di sekitar Bandara Tjilik Riwut menyebabkan pesawat Sriwijaya Air dari Jakarta tidak bisa mendarat. Pendaratan terpaksa dialihkan ke Bandara Syamsuddin Noor, Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Jarak pandang di sekitar Bandara Tjilik Riwut di pagi hari berkisar antara 200 meter sampai dengan 400 meter. Biasanya, jarak pandang semakin terbatas menjelang sore hari hingga hanya mencapai sekitar 300 meter. Normalnya, jarak pandang penerbangan adalah 3.000 meter. Menebalnya kabut asap beberapa hari belakangan ini turut merugikan kesehatan warga masyarakat [baca: Kabut Asap di Palangkaraya Semakin Parah].(AIS/Ririen Binti)
Parahnya, Selasa kemarin, pekatnya asap di sekitar Bandara Tjilik Riwut menyebabkan pesawat Sriwijaya Air dari Jakarta tidak bisa mendarat. Pendaratan terpaksa dialihkan ke Bandara Syamsuddin Noor, Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Jarak pandang di sekitar Bandara Tjilik Riwut di pagi hari berkisar antara 200 meter sampai dengan 400 meter. Biasanya, jarak pandang semakin terbatas menjelang sore hari hingga hanya mencapai sekitar 300 meter. Normalnya, jarak pandang penerbangan adalah 3.000 meter. Menebalnya kabut asap beberapa hari belakangan ini turut merugikan kesehatan warga masyarakat [baca: Kabut Asap di Palangkaraya Semakin Parah].(AIS/Ririen Binti)