Liputan6.com, Jakarta: Setelah resmi mengucapkan sumpah sebagai presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono dan istrinya, Kristiani Herawati, beserta keluarga menuju Istana Merdeka di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (20/10) sekitar pukul 11.00 WIB. Sekitar lima menit kemudian, Wakil Presiden Jusuf Kalla dan istri tiba di Istana. Menurut rencana, Presiden dan Wapres akan meninjau kompleks Istana yang akan dipakai sebagai kediaman resmi Yudhoyono.
Ini adalah kunjungan pertama SBY sebagai kepala negara. SBY-Kalla diterima Wakil Sekretaris Kabinet Erman Rajagukguk dan petugas protokoler. Sementara di luar Istana, puluhan orang dari Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia berunjuk rasa.
Menurut rencana, Presiden Yudhoyono akan memberikan pidato kenegaraan pertamanya di Istana Merdeka pukul 15.00 WIB. Selanjutnya, Yudhoyono menerima Perdana Menteri Malaysia Abdullah Ahmad Badawi dan Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah sekaligus berbuka puasa bersama. Selain Badawi dan Bolkiah, pelantikan SBY juga disaksikan PM Australia John Howard, PM Singapura Lee Hsien Loong, dan PM Timor Leste Mari Alkatiri [baca: SBY Resmi Presiden RI].
Kabar terakhir yang beredar menyebutkan ada enam calon menteri yang akan dipanggil SBY ke Istana. SBY akan mengumumkan susunan kabinet malam ini. Pelantikan menteri akan digelar Kamis besok.
Sampai berita ini ditulis belum ada konfirmasi dari pihak Istana kapan Presiden akan menempati Istana. Tidak ada pengamanan ekstra, semuanya berjalan seperti pengawalan presiden sebelumnya. Tidak ada perubahan fisik yang akan dilakukan SBY selama menempati Istana Negara. Namun, kemungkinan Wisma Negara akan direhabilitasi karena sudah sepuluh tahun belum diperbaiki.
Masyarakat menyambut gembira pelantikan SBY dan Jusuf Kalla. "Saya bangga punya Presiden SBY," kata seorang karyawan bank. Pria ini berharap perekonomian Indonesia lebih baik di bawah pemerintahan SBY-Kalla.
Pendapat serupa disampaikan seorang karyawati swasta. Perempuan berambut sebahu ini berharap Presiden dan Wapres baru bakal membuat Indonesia lebih baik. Dia juga berharap dengan latar belakang militer, Jenderal Purnawirawan TNI SBY akan membuat Indonesi aman. "Semoga bisnis lancar dan dolar [AS] turun," ujar seorang pedagang di Glodok, Jakarta Barat.(TNA/Tim Liputan 6 SCTV)
Ini adalah kunjungan pertama SBY sebagai kepala negara. SBY-Kalla diterima Wakil Sekretaris Kabinet Erman Rajagukguk dan petugas protokoler. Sementara di luar Istana, puluhan orang dari Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia berunjuk rasa.
Menurut rencana, Presiden Yudhoyono akan memberikan pidato kenegaraan pertamanya di Istana Merdeka pukul 15.00 WIB. Selanjutnya, Yudhoyono menerima Perdana Menteri Malaysia Abdullah Ahmad Badawi dan Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah sekaligus berbuka puasa bersama. Selain Badawi dan Bolkiah, pelantikan SBY juga disaksikan PM Australia John Howard, PM Singapura Lee Hsien Loong, dan PM Timor Leste Mari Alkatiri [baca: SBY Resmi Presiden RI].
Kabar terakhir yang beredar menyebutkan ada enam calon menteri yang akan dipanggil SBY ke Istana. SBY akan mengumumkan susunan kabinet malam ini. Pelantikan menteri akan digelar Kamis besok.
Sampai berita ini ditulis belum ada konfirmasi dari pihak Istana kapan Presiden akan menempati Istana. Tidak ada pengamanan ekstra, semuanya berjalan seperti pengawalan presiden sebelumnya. Tidak ada perubahan fisik yang akan dilakukan SBY selama menempati Istana Negara. Namun, kemungkinan Wisma Negara akan direhabilitasi karena sudah sepuluh tahun belum diperbaiki.
Masyarakat menyambut gembira pelantikan SBY dan Jusuf Kalla. "Saya bangga punya Presiden SBY," kata seorang karyawan bank. Pria ini berharap perekonomian Indonesia lebih baik di bawah pemerintahan SBY-Kalla.
Pendapat serupa disampaikan seorang karyawati swasta. Perempuan berambut sebahu ini berharap Presiden dan Wapres baru bakal membuat Indonesia lebih baik. Dia juga berharap dengan latar belakang militer, Jenderal Purnawirawan TNI SBY akan membuat Indonesi aman. "Semoga bisnis lancar dan dolar [AS] turun," ujar seorang pedagang di Glodok, Jakarta Barat.(TNA/Tim Liputan 6 SCTV)