Sukses

H-4 Arus Mudik di Daerah Lancar

Sejumlah jalur alternatif disediakan bagi pemudik yang menuju ke daerah Pantai Utara terutama Brebes sampai Kudus. Kasus pembiusan terhadap penumpang di Pelabuhan Merak, Banten, kembali terulang.

Liputan6.com, Brebes: Untuk mengatasi kemacetan di kawasan Pantai Utara Pulau Utara (Pantura) telah disiapkan jalur lingkar yang melalui sejumlah kota-kota kecil di Jawa Tengah. Kota yang dilalui antara lain Bumiayu-Brebes, Pemalang, Weleri, Kaliwungu, Kendal, Demak, dan Kudus. Jalur ini dibuka agar para pemudik dapat menghindari aktivitas sejumlah pasar tumpah di daerah tersebut. Demikian pemantauan SCTV dari kawasan Pantura, Kamis (11/10) pagi.

Sementara di wilayah Brebes-Tegal serta jalur tengah di Ungaran dan Ambarawa belum mempunyai jalur lingkar. Karena itu, pemudik diminta berhati-hati karena kemacetan sewaktu-waktu bakal menyergap. Maklumlah intensitas kendaraan pribadi atau umum yang melintasi kawasan Brebes menuju Tegal cukup padat. Kepala Sub Dinas Pembangunan Bina Marga Provinsi Jateng R.E. Sugiarto menjelaskan, aparat kepolisian serta Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya telah memasang pagar betis di sana untuk mengurangi kemacetan. Sementara operasional jembatan timbang ditutup sejak H-7.

Dari Bandung, Jawa Barat, dilaporkan arus mudik melalui Stasiun Kereta Api Bandung masih sepi. Puncak lonjakan penumpang diperkirakan terjadi pada hari ini sampai H-2. Menurut Kepala Hubungan Masyarakat PT KAI Daerah Operasi II Bandung Sukendar Mulya, jumlah penumpang menuju timur seperti Surabaya, Jawa Timur; Yogyakarta dan Solo, Jateng masih relatif normal. Begitu juga keberangkatan menuju Jakarta yang belum menunjukkan lonjakan jumlah penumpang.

Sukendar memperkirakan sedikitnya 13 ribu pemudik akan berangkat melalui Stasiun KA Bandung. Sejauh ini, PT KAI Daops II berencana mengoperasikan KA Pasundan tambahan tujuan Surabaya, KA Kahuripan menuju Kediri, dan Kotojaya Selatan ke Kutoarjo.

Sementara kepadatan mulai tampak di Stasiun KA Pasar Senen, Jakarta Pusat. Kemarin, para penumpang menyesaki sejumlah kereta kelas ekonomi jurusan Jateng dan Jatim. Antrean panjang juga terlihat di loket pembelian karcis karena harga tiket dari Stasiun Pasar Senen relatif lebih murah. Kendati begitu, para pemudik mengaku tidak peduli asal bisa pulang kampung.

Alhasil karena kereta penuh, sejumlah penumpang terpaksa duduk atau berdiri di lorong serta toilet. Satu toilet diisi empat sampai lima orang. Akibatnya penumpang lain tidak dapat memakai water closet itu dengan semestinya. Parahnya, melonjaknya jumlah penumpang mengakibatkan pemudik mengeluh karena sulit bergerak. Namun, mereka juga mengaku malas menunggu kereta yang berangkat pada jam berikutnya karena kondisinya dipastikan sama.

Reporter SCTV juga memantau situasi di Pelabuhan Merak, Banten. Di sana jumlah pemudik yang menyeberang baru mencapai 40 ribu orang. Menurut petugas Pelabuhan Merak, angka itu jauh lebih sedikit dibanding hari yang sama pada tahun silam. Lalu lintas penyeberangan lancar meski hujan deras terus mengguyur sejak petang kemarin.

Sayangnya arus mudik di Pelabuhan Merak kembali memakan korban. Setelah Ridwan, kemarin giliran Heriyanto dan Marwoto menjadi korban penipuan dengan modus pembiusan [baca: Seorang Pemudik Dibius, Pelabuhan Merak Mulai Ramai]. Hingga kini, Marwoto masih tergolek tak berdaya di pos koordinasi kesehatan. Sementara kondisi Heriyanto asal Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, sudah mulai pulih.

Heriyanto mengaku diajak mengobrol oleh seseorang. Lantaran sering menonton acara televisi yang memberitakan kasus-kasus penipuan ia sedikit waspada. Anehnya, Heriyanto tetap memakan kue dari si orang baru itu. "Aku makan dikit aja, langsung pusing bener," kata Heriyanto. Dia juga mengaku setengah sadar saat kantongnya diambil penjahat. Heriyanto termasuk beruntung tak bernasib separah Marwoto karena ia segera meminum teh bercampur madu.

Para pemudik memang harus waspada. Tak hanya saat memakai fasilitas transportasi tapi juga saat mengendarai mobil di jalan. Jika tidak hati-hati maka kecelakaan maut seperti di jalur Pantura pada H-4 bakal kembali terjadi. Kecelakaan maut itu mengakibatkan Suprapto tewas setelah mobilnya menghantam truk. Sementara Dwi Agus dan Susanto meninggal ketika sepeda motornya menabrak truk [baca: Jalur Pantura Meminta Empat Nyawa]. Karena itu, pengemudi diminta beristirahat di restoran yang tersedia di sepanjang Pantura jika sudah merasa lelah.

Sampai pagi tadi kawasan Cirebon, Jabar, arus lalu lintas relatif lancar. Kondisi jalan dilaporkan licin akibat hujan yang turun deras, semalam. Kemacetan juga tidak terlihat di daerah Tol Kanci dan Palimanan. Boleh jadi arus lalu lintas lancar karena pihak Dinas Pekerjaan Umum telah memperluas jalan di kawasan tersebut.(KEN/Tim Liputan 6 SCTV)
    Live dan Produksi VOD