Liputan6.com, Jakarta: Meskipun arus mudik di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, sudah tidak seramai hari-hari sebelumnya, hingga Sabtu (13/11) malam, masih tampak para pemudik yang telantar. Mereka umumnya kesulitan mendapatkan bus jurusan untuk beberapa wilayah di Jawa Barat seperti Garut, Sumedang, Tasikmalaya, dan Pangandaran.
Beberapa pemudik yang akan pulang ke Garut dan Sumedang mengaku sudah menunggu selama empat hingga enam jam. Namun bus yang ditunggu tak kunjung datang. Kalaupun ada, bus selalu penuh. Sebagian pemudik bahkan rela menunggu lama untuk mendapat bus yang dilengkapi pendingin (Air Conditioner), meski bus non-AC masih tersedia.
Salah satu pemudik, Sapar mengaku, sebenarnya pihak terminal sudah menyediakan armada tambahan. Tapi tarifnya dua kali lipat dari tarif bus biasa. Oleh karenanya, ia memilih tetap menunggu bus reguler. "Ada bantuan tapi biayanya lebih mahal," kata Safar, saat ditanya ongkos kenaikan pada bus tambahan.
Walau sejak H-2 hingga H+2 pihak terminal sudah menambah armada, ternyata masih belum mencukupi. Bisa dipastikan, sebagian pemudik harus membatalkan rencananya untuk merayakan Idul Fitri di daerahnya masing-masing. Karena hingga lewat tengah malam tadi mereka masih belum mendapat bus.
Sementara itu, kecenderungan mudik dengan menggunakan pesawat pada Lebaran kali ini mengalami peningkatan dibanding dengan beberapa tahun sebelumnya. Pulang kampung halaman dengan naik pesawat dinilai oleh sebagian pemudik lebih hemat waktu dan tenaga. Selain itu, mereka mengaku merasa lebih nyaman dan santai.
Selain hemat dan tenaga, dengan menggunakan transportasi udara, mereka tidak perlu mengantre lama untuk membeli tiket. Soalnya, pihak maskapai penerbangan menawarkan pemesanan tiket sejak jauh hari sebelum musim mudik berlangsung. Selain itu, biro jasa penerbangan juga sering menjanjikan berbagai fasilitas dan kenyamanan selama perjalanan.
Sementara itu, aktivitas di sepanjang jalur Pantai Utara Jawa (Pantura) dipadati oleh masyarakat yang akan salat Id. Selama berlangsungnya salat Idul Fitri, sebagian ruas jalan ditutup untuk sementara waktu. Pasar-pasar di sepanjang jalur Pantura yang sebelumnya sangat ramai, kini tampak sepi. Kondisi lengang ini diperkirakan berlangsung sampai siang nanti.
Di Pelabuhan Merak, Banten, tampak sepi dari pemudik. Tapi masih terlihat ada beberapa penumpang yang akan menyeberang. Menurut informasi sesuai salat Id kapal-kapal akan beroperasi secara normal sebanyak 19 hingga 20 armada. Karena berdasarkan pengalaman siang nanti penumpang lokal yang berjumlah antara 500 hingga 1.000 akan menyeberang ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung.(JUM/Tim Liputan 6 SCTV)
Beberapa pemudik yang akan pulang ke Garut dan Sumedang mengaku sudah menunggu selama empat hingga enam jam. Namun bus yang ditunggu tak kunjung datang. Kalaupun ada, bus selalu penuh. Sebagian pemudik bahkan rela menunggu lama untuk mendapat bus yang dilengkapi pendingin (Air Conditioner), meski bus non-AC masih tersedia.
Salah satu pemudik, Sapar mengaku, sebenarnya pihak terminal sudah menyediakan armada tambahan. Tapi tarifnya dua kali lipat dari tarif bus biasa. Oleh karenanya, ia memilih tetap menunggu bus reguler. "Ada bantuan tapi biayanya lebih mahal," kata Safar, saat ditanya ongkos kenaikan pada bus tambahan.
Walau sejak H-2 hingga H+2 pihak terminal sudah menambah armada, ternyata masih belum mencukupi. Bisa dipastikan, sebagian pemudik harus membatalkan rencananya untuk merayakan Idul Fitri di daerahnya masing-masing. Karena hingga lewat tengah malam tadi mereka masih belum mendapat bus.
Sementara itu, kecenderungan mudik dengan menggunakan pesawat pada Lebaran kali ini mengalami peningkatan dibanding dengan beberapa tahun sebelumnya. Pulang kampung halaman dengan naik pesawat dinilai oleh sebagian pemudik lebih hemat waktu dan tenaga. Selain itu, mereka mengaku merasa lebih nyaman dan santai.
Selain hemat dan tenaga, dengan menggunakan transportasi udara, mereka tidak perlu mengantre lama untuk membeli tiket. Soalnya, pihak maskapai penerbangan menawarkan pemesanan tiket sejak jauh hari sebelum musim mudik berlangsung. Selain itu, biro jasa penerbangan juga sering menjanjikan berbagai fasilitas dan kenyamanan selama perjalanan.
Sementara itu, aktivitas di sepanjang jalur Pantai Utara Jawa (Pantura) dipadati oleh masyarakat yang akan salat Id. Selama berlangsungnya salat Idul Fitri, sebagian ruas jalan ditutup untuk sementara waktu. Pasar-pasar di sepanjang jalur Pantura yang sebelumnya sangat ramai, kini tampak sepi. Kondisi lengang ini diperkirakan berlangsung sampai siang nanti.
Di Pelabuhan Merak, Banten, tampak sepi dari pemudik. Tapi masih terlihat ada beberapa penumpang yang akan menyeberang. Menurut informasi sesuai salat Id kapal-kapal akan beroperasi secara normal sebanyak 19 hingga 20 armada. Karena berdasarkan pengalaman siang nanti penumpang lokal yang berjumlah antara 500 hingga 1.000 akan menyeberang ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung.(JUM/Tim Liputan 6 SCTV)