Liputan6.com, Kepulauan Seribu: Kepulauan Seribu di Utara Jakarta adalah kawasan perairan laut yang mempunyai 110 pulau. Salah satunya adalah Pulau Pramuka. Pulau yang menjadi pusat pemerintahan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu ini menyimpan berbagai pesona alam mengagumkan. Di sana, wisatawan bisa menikmati kehidupan bawah laut sekaligus berkegiatan scuba diving atau menyelam dan snorkeling.
Kehidupan alam bawah laut dengan keindahan terumbu karangnya merupakan potensi yang layak dijual kepada wisatawan. Itu pula yang menjadi tujuan diadakannya kegiatan menyelam di Pulau Pramuka. Bagi yang tak memiliki perlengkapan menyelam tidak perlu khawatir tidak bisa menikmati keindahan dasar laut. Sebab, di Pramuka terdapat beberapa toko yang menyewakan perlengkapan menyelam. Alat menyelam bisa disewa dengan harga berkisar Rp 350 ribu sampai Rp 500 ribu.
Tak hanya itu, bagi yang baru mencoba diving akan mendapat petunjuk cara-cara penyelaman dari pelatih yang disediakan toko penyewaaan alat menyelam. Sebelumnya, penyelam pemula terlebih dulu dikenalkan dengan jenis-jenis alat menyelam.
Kehidupan bawah laut memang menakjubkan. Selain bisa menikmati keindahan terumbu karang dan biota lainnya, pelancong bisa bermain-main dengan ikan-ikan. Rasa cemas pasti akan menyerang penyelam pemula. Hal itu biasa. Bahkan, itu dapat terjadi terhadap penyelam bersertifikat sekalipun. Namun, rasa cemas itu dengan sendirinya akan hilang setelah penyelam berada di kedalaman air. Yang ada adalah keindahan bawah laut.
Pulau Pramuka juga dikenal sebagai tempat pengelolaan dan penangkaran penyu sisik. Hamparan pantainya yang dikelilingi pasir putih serta panorama keindahan matahari terbenam (sunset) dapat disaksikan setiap hari. Di sana pengunjung juga bisa melihat secara langsung proses budi daya rumput laut dan budi daya ikan kerapu, siput, dan ikan hias.
Di Pulau Pramuka tersedia pusat informasi mengenai kelautan, perpustakaan, laboratorium mini, wisma cinta alam, dan juga multiimage slide tentang Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu. Pusat informasi ini sering dipakai sebagai ruangan penyuluhan dan pendidikan kelautan lainnya. Wisma tamu yang disediakan untuk pengunjung yang hendak menginap berkapasitas 50 orang. Pulau Pramuka pun menyediakan beberapa fasilitas akomodasi lainnya [baca: Wisata Hemat ke Pulau Pramuka].
Saat ini Pulau Pramuka sedang gencar-gencarnya mempromosikan diri agar lebih dikenal. Sesungguhnya pulau ini sangat menjanjikan masa depan yang penuh harapan bagi mereka yang bergerak dalam dunia wisata. Sayang, sampai saat ini Pulau Pramuka belum dikelola secara profesional. Bahkan, pencemaran air laut kerap melanda pulau ini. Ironisnya, hal itu tak mendapat penanganan serius dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Di sekitar Pulau Pramuka, terdapat dua pulau besar, yakni Panggang dan Karya. Kedua pulau itu bisa ditempuh selama 15 menit dengan menggunakan kapal sewaan. Panggang adalah sebuah pulau dengan tingkat hunian penduduk terpadat di Kepulauan Seribu.
Di Pulau Panggang, pengunjung bisa mendapati lokasi penampungan karang dan ikan hias hasil nelayan yang akan dijual ke pasar lokal dan mancanegara. Melihat ikan berbagai jenis dan beraneka warna memang cukup mengasyikkan. Bagi yang berminat bisa membeli langsung dengan harga di bawah pasaran. Wisatawan juga bisa mengenal rumah pembibitan kerapu macan dan tikus, serta bandeng. Bandeng hasil budi daya keramba di sana biasa dijual ke pasar lokal. Sedangkan kerapu untuk diekspor.(DEN/Asti Megasari dan Effensi Kasah)
Kehidupan alam bawah laut dengan keindahan terumbu karangnya merupakan potensi yang layak dijual kepada wisatawan. Itu pula yang menjadi tujuan diadakannya kegiatan menyelam di Pulau Pramuka. Bagi yang tak memiliki perlengkapan menyelam tidak perlu khawatir tidak bisa menikmati keindahan dasar laut. Sebab, di Pramuka terdapat beberapa toko yang menyewakan perlengkapan menyelam. Alat menyelam bisa disewa dengan harga berkisar Rp 350 ribu sampai Rp 500 ribu.
Tak hanya itu, bagi yang baru mencoba diving akan mendapat petunjuk cara-cara penyelaman dari pelatih yang disediakan toko penyewaaan alat menyelam. Sebelumnya, penyelam pemula terlebih dulu dikenalkan dengan jenis-jenis alat menyelam.
Kehidupan bawah laut memang menakjubkan. Selain bisa menikmati keindahan terumbu karang dan biota lainnya, pelancong bisa bermain-main dengan ikan-ikan. Rasa cemas pasti akan menyerang penyelam pemula. Hal itu biasa. Bahkan, itu dapat terjadi terhadap penyelam bersertifikat sekalipun. Namun, rasa cemas itu dengan sendirinya akan hilang setelah penyelam berada di kedalaman air. Yang ada adalah keindahan bawah laut.
Pulau Pramuka juga dikenal sebagai tempat pengelolaan dan penangkaran penyu sisik. Hamparan pantainya yang dikelilingi pasir putih serta panorama keindahan matahari terbenam (sunset) dapat disaksikan setiap hari. Di sana pengunjung juga bisa melihat secara langsung proses budi daya rumput laut dan budi daya ikan kerapu, siput, dan ikan hias.
Di Pulau Pramuka tersedia pusat informasi mengenai kelautan, perpustakaan, laboratorium mini, wisma cinta alam, dan juga multiimage slide tentang Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu. Pusat informasi ini sering dipakai sebagai ruangan penyuluhan dan pendidikan kelautan lainnya. Wisma tamu yang disediakan untuk pengunjung yang hendak menginap berkapasitas 50 orang. Pulau Pramuka pun menyediakan beberapa fasilitas akomodasi lainnya [baca: Wisata Hemat ke Pulau Pramuka].
Saat ini Pulau Pramuka sedang gencar-gencarnya mempromosikan diri agar lebih dikenal. Sesungguhnya pulau ini sangat menjanjikan masa depan yang penuh harapan bagi mereka yang bergerak dalam dunia wisata. Sayang, sampai saat ini Pulau Pramuka belum dikelola secara profesional. Bahkan, pencemaran air laut kerap melanda pulau ini. Ironisnya, hal itu tak mendapat penanganan serius dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Di sekitar Pulau Pramuka, terdapat dua pulau besar, yakni Panggang dan Karya. Kedua pulau itu bisa ditempuh selama 15 menit dengan menggunakan kapal sewaan. Panggang adalah sebuah pulau dengan tingkat hunian penduduk terpadat di Kepulauan Seribu.
Di Pulau Panggang, pengunjung bisa mendapati lokasi penampungan karang dan ikan hias hasil nelayan yang akan dijual ke pasar lokal dan mancanegara. Melihat ikan berbagai jenis dan beraneka warna memang cukup mengasyikkan. Bagi yang berminat bisa membeli langsung dengan harga di bawah pasaran. Wisatawan juga bisa mengenal rumah pembibitan kerapu macan dan tikus, serta bandeng. Bandeng hasil budi daya keramba di sana biasa dijual ke pasar lokal. Sedangkan kerapu untuk diekspor.(DEN/Asti Megasari dan Effensi Kasah)