Liputan6.com, Jakarta: Musim penghujan yang mulai tiba kembali menyadarkan warga Ibu Kota terhadap bahaya banjir. Untuk mengantisipasinya, Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air berupaya mengoptimalkan daya tampung Pintu Air Manggarai atau yang dikenal dengan Banjir Kanal Barat. Demikian dikatakan Wahyu Hartomo, Pimpinan Proyek Induk Pengembangan Sungai Ciliwung-Cisadane di Jakarta, Jumat (26/11).
Wahyu mengatakan, pihaknya telah menyiapkan Banjir Kanal Barat untuk menghadapi air bah yang selalu menghantui warga Jakarta. Di antaranya dengan pemotongan dan pelurusan desain bantaran sungai dengan beton pancang. Dengan begitu, debit air yang diterima Banjir Kanal Barat meningkat dan diharapkan dapat mengurangi kemungkinan banjir di beberapa daerah rawan banjir di Jakarta [baca: Betawi dan Banjir yang Tak Kunjung Tuntas].
Wahyu yakin langkah itu bisa meningkatkan daya tampung Kanal Barat, sehingga dapat mengurangi kemungkinan banjir di beberapa daerah rawan banjir di Ibu Kota. Wahyu menambahkan, sebanyak 26 waduk yang ada di Jakarta, juga berfungsi baik sehingga diharapkan luapan air dari waduk dapat dialirkan secara optimal ke Pintu Air Manggarai.
Begitu juga dengan pompa-pompa air. Menurut Wahyu, banjir besar di tahun 2002 selain disebabkan curah hujan yang sangat tinggi juga rusaknya beberapa pompa lama. Namun kini kondisi pompa-pompa untuk mengalirkan air dari 26 waduk tersebut dalam keadaan baik.(DEN/Joy Astro dan Zakaria)
Wahyu mengatakan, pihaknya telah menyiapkan Banjir Kanal Barat untuk menghadapi air bah yang selalu menghantui warga Jakarta. Di antaranya dengan pemotongan dan pelurusan desain bantaran sungai dengan beton pancang. Dengan begitu, debit air yang diterima Banjir Kanal Barat meningkat dan diharapkan dapat mengurangi kemungkinan banjir di beberapa daerah rawan banjir di Jakarta [baca: Betawi dan Banjir yang Tak Kunjung Tuntas].
Wahyu yakin langkah itu bisa meningkatkan daya tampung Kanal Barat, sehingga dapat mengurangi kemungkinan banjir di beberapa daerah rawan banjir di Ibu Kota. Wahyu menambahkan, sebanyak 26 waduk yang ada di Jakarta, juga berfungsi baik sehingga diharapkan luapan air dari waduk dapat dialirkan secara optimal ke Pintu Air Manggarai.
Begitu juga dengan pompa-pompa air. Menurut Wahyu, banjir besar di tahun 2002 selain disebabkan curah hujan yang sangat tinggi juga rusaknya beberapa pompa lama. Namun kini kondisi pompa-pompa untuk mengalirkan air dari 26 waduk tersebut dalam keadaan baik.(DEN/Joy Astro dan Zakaria)