Sukses

Semangat berkurban Harus Menjadi Pegangan

Mantan Menkopolkam Wiranto mengimbau masyarakat menjadikan semangat berkurban sebagai pedoman dalam menyelesaikan konflik. Kegiatan salat Ied di Aceh dan Ambon berjalan Lancar.

Liputan6.com, Jakarta: Mantan Menteri Koordinator Politik dan Keamanan Jenderal Purnawirawan TNI Wiranto mengajak masyarakat dan pejabat untuk menjadikan semangat berkurban sebagai pedoman dalam menyelesaikan konflik, termasuk konflik antaretnis di Sampit. Hal itu diutarakan dia usai melaksanakan salat Idul Adha di Masjid At-Tin Kompleks Taman Mini Indonesia Indah Jakarta, Senin (5/3).

Wiranto mengatakan, Idul Adha kali ini adalah peristiwa penting bagi masyarakat maupun penyelenggara negara. Menurut dia, nilai-nilai dan semangat berkorban yang terkandung dalam Idul Adha dapat dijadikan pegangan dalam menyelesaikan masalah. Caranya, dengan mengorbankan egoisme pribadi dan mengedepankan kepentingan kebersamaan dan persaudaraan. Dengan demikian, bangsa Indonesia yang berlainan latar belakang itu akan tetap utuh.

Mengenai penyelesaian Kasus Sampit, ia mengusulkan agar segera dilakukan rehabilitasi terhadap sistem kehidupan masyarakat yang rusak akibat pertikaian. Dalam proses ini, tambah dia, peran pemerintah masih sangat diperlukan.

Sementara itu, salat Idul Adha di Ibu Kota Daerah Istimewa Aceh di pusatkan di Lapangan Blang Pandang, Banda Aceh. Salat Ied itu berlangsung di tengah ketidakpastian kondisi daerah dan masih banyaknya pengungsi. Pelaksanaan salat yang diikuti ribuan jemaah itu dipimpin oleh Imam Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh Azhari Usman. Sedangkan Rektor Institut Agama Islam Nasional Ar Raniry Banda Aceh Rusdi Ali Muhammad bertindak sebagai khatib.

Dalam khotbahnya, Rusdi menyerukan agar daerah Aceh dijadikan bahan introspeksi bagi semua kalangan untuk merenungkan tindakan mereka selama ini. Menurut dia, Aceh bukan hanya sebagai tempat berlabuhnya kekerasan, tapi musibah banjir besar juga tak luput menambah derita penduduk Serambi Mekah itu. Sementara itu, salat Ied di daerah pengungsian di Ambon dilaksanakan dengan hikmat. Berdasarkan pemantauan SCTV, jumlah jemaah yang melaksanakan salat Idul Adha di beberapa lokasi pengungsian tidak terlalu banyak. Padahal, jumlah mereka telah mencapai ribuan orang.

Sementara, petugas pemantau kesehatan hewan kurban Dinas Peternakan DKI Jakarta I Wayan Teguh menyatakan, tim pemantau hewan kurban tidak kesulitan melakukan pemeriksaan ke tempat penyembelihan setelah merebak penyakit antraks beberapa waktu silam. Bahkan, ia terpaksa melayani pemeriksaan di lebih dari satu tempat.

Pemantauan hewan kurban itu tidak hanya dilakukan untuk menghindari penyakit antraks, tapi juga mendeteksi berbagai penyakit hewan lain yang bisa membahayakan jika dagingnya di konsumsi manusia. Bagi hewan ternak yang memiliki suhu tubuh lebih dari 40,5 derajat celsius akan dilakukan pemeriksaan ulang hingga tiga kali. Namun, jika suhunya tidak segera turun, harus dilakukan pengobatan dan diminta untuk tidak dipotong.(PIN/Tim Liputan 6 SCTV)
    Video Terkini