Liputan6.com, Medan: Aktivitas di Bandar Udara Polonia, Medan, Sumatra Utara, Kamis (30/12) terasa padat. Puluhan pesawat pengangkut bantuan untuk korban bencana di Aceh terlihat datang dan pergi. Untuk sementara bandara ditutup buat penerbangan komersial. Demikian hasil pantauan SCTV di Medan, Kamis (30/12) petang.
Empat pesawat Hercules milik Australia, siang tadi, mendarat di Bandara Polonia. Selain membawa bahan makanan, pesawat juga mengangkut obat-obatan dan pakaian. Sejurus kemudian giliran enam helikopter dari Singapura dan Malaysia yang merapat. Heli juga mengangkut bantuan sejenis.
Pendistribusian bantuan ke Aceh akan disesuaikan kondisi di lapangan. Pengiriman bantuan ke Banda Aceh menggunakan pesawat berbadan sedang. Sementara helikopter dikhususkan mengangkut sumbangan ke Meulaboh. Kecuali heli, pesawat lain tak bisa mendarat di sana karena kondisi di Meulaboh porak-poranda [baca: Meulaboh Porak-Poranda].
Sementara itu, siang tadi, lebih dari seribu warga Aceh tiba di Medan. Mereka menumpang beberapa pesawat Hercules pengangkut bantuan. Sebagian dari mereka mengungsi untuk berkumpul dengan kerabatnya. Sebagian lagi ingin mendapat perawatan karena sakit.(AIS/Chaerul Dharma dan Cuk Arbianto)
Empat pesawat Hercules milik Australia, siang tadi, mendarat di Bandara Polonia. Selain membawa bahan makanan, pesawat juga mengangkut obat-obatan dan pakaian. Sejurus kemudian giliran enam helikopter dari Singapura dan Malaysia yang merapat. Heli juga mengangkut bantuan sejenis.
Pendistribusian bantuan ke Aceh akan disesuaikan kondisi di lapangan. Pengiriman bantuan ke Banda Aceh menggunakan pesawat berbadan sedang. Sementara helikopter dikhususkan mengangkut sumbangan ke Meulaboh. Kecuali heli, pesawat lain tak bisa mendarat di sana karena kondisi di Meulaboh porak-poranda [baca: Meulaboh Porak-Poranda].
Sementara itu, siang tadi, lebih dari seribu warga Aceh tiba di Medan. Mereka menumpang beberapa pesawat Hercules pengangkut bantuan. Sebagian dari mereka mengungsi untuk berkumpul dengan kerabatnya. Sebagian lagi ingin mendapat perawatan karena sakit.(AIS/Chaerul Dharma dan Cuk Arbianto)