Liputan6.com, Padang: Suasana duka mendalam tampak menyelimuti kedatangan jasad Brigadir Polisi Satu Anumerta Fahmi Kasra Lova di Bandar Udara Tabing, Padang, Sumatra Barat, Kamis (13/1). Personel Kepolisian Daerah Sumbar yang diperbantukan di Kepolisian Resor Banda Aceh ini tewas dalam terjangan Tsunami di Nanggroe Aceh Darussalam pada 26 Desember silam.
Jenazah Fahmi langsung disemayamkan di Kapalo Koto, Kecamatan Pauh. Kedua orang tua almarhum, Syafri dan Marlis hanya bisa menatap sedih peti jenazah anaknya. Air mata selalu menetes dari kedua mata orang tua itu. Selain kerabat dan saudara, beberapa rekan kerja Fahmi datang untuk mengucapkan belasungkawa.
Tak lama setelah disemayamkan, jenazah Fahmi langsung dikuburkan di pemakaman keluarga. Dalam acara pemakaman itu dihadiri beberapa personel dari Polda Sumbar. Saat jasad Fahmi dikebumikan, Marlis tak kuat untuk berdiri, sehingga ia harus dipapah oleh anggota keluarga yang lain.
Menurut Kepala Polda Sumbar Brigadir Jenderal Polisi Herman Hidayat, jasad Fahmi baru ditemukan Rabu silam atau 17 hari pascabencana di samping rumah Kepala Polda NAD Inspektur Jenderal Polisi Bachrumsyah Kasman. Saat ditemukan, tubuh korban sudah hancur. Namun identitas di saku celana almarhum membuat tim evakuasi mengenali korban.
Dengan ditemukannya Fahmi anggota Polda Sumbar yang di bawah kendali operasi (BKO) ke Polres Banda Aceh sejak Oktober silam, pihak Polda Sumbar masih mencari 17 anggota lainnya. Ke-17 personel itu sampai saat ini masih dinyatakan hilang. Sementara para relawan terus didatangkan untuk mengevakuasi korban [baca: Ratusan Relawan Berangkat ke Aceh].(JUM/Denni Risman dan Del Fadillah)
Jenazah Fahmi langsung disemayamkan di Kapalo Koto, Kecamatan Pauh. Kedua orang tua almarhum, Syafri dan Marlis hanya bisa menatap sedih peti jenazah anaknya. Air mata selalu menetes dari kedua mata orang tua itu. Selain kerabat dan saudara, beberapa rekan kerja Fahmi datang untuk mengucapkan belasungkawa.
Tak lama setelah disemayamkan, jenazah Fahmi langsung dikuburkan di pemakaman keluarga. Dalam acara pemakaman itu dihadiri beberapa personel dari Polda Sumbar. Saat jasad Fahmi dikebumikan, Marlis tak kuat untuk berdiri, sehingga ia harus dipapah oleh anggota keluarga yang lain.
Menurut Kepala Polda Sumbar Brigadir Jenderal Polisi Herman Hidayat, jasad Fahmi baru ditemukan Rabu silam atau 17 hari pascabencana di samping rumah Kepala Polda NAD Inspektur Jenderal Polisi Bachrumsyah Kasman. Saat ditemukan, tubuh korban sudah hancur. Namun identitas di saku celana almarhum membuat tim evakuasi mengenali korban.
Dengan ditemukannya Fahmi anggota Polda Sumbar yang di bawah kendali operasi (BKO) ke Polres Banda Aceh sejak Oktober silam, pihak Polda Sumbar masih mencari 17 anggota lainnya. Ke-17 personel itu sampai saat ini masih dinyatakan hilang. Sementara para relawan terus didatangkan untuk mengevakuasi korban [baca: Ratusan Relawan Berangkat ke Aceh].(JUM/Denni Risman dan Del Fadillah)