Liputan6.com, Purworejo: Kepolisian Resor Purworejo menetapkan Heru Hermanto sebagai tersangka pembunuh Romo Thomas Warsidiono, pastor kepala di Wisma Hati Kudus, Purworejo, Jawa Tengah. Lelaki berusia 17 tahun ini tak lain adalah tukang kebun di wisma tersebut. Motif pembunuhan itu karena tersangka sakit hati dimarahi Romo Thomas yang memergokinya sedang minum minuman keras. Polisi menyita balok kayu dan kunci inggris yang digunakan tersangka untuk membunuh Romo Thomas sebagai barang bukti.
Heru mengakui perbuatannya saat ia diperiksa sebagai saksi di Markas Polres Purworejo, Sabtu (15/1). Dalam kasus ini, polisi memeriksa delapan saksi. Tindakan nekat itu dilakukan tersangka pada Kamis malam, beberapa saat setelah dirinya ditegur korban karena meminum minuman keras. Selain marah, korban juga mengancam akan memecat tersangka jika tidak mau menyesali perbuatannya.
Pengaruh alkohol membuat Heru mabuk berat dan tidak bisa mengontrol perilakunya. Warga Banjareja Kuwarasan, Kebumen, Jateng, itu memukul kepala korban dengan menggunakan balok kayu dan kunci Inggris. Saat itu Romo Thomas sedang mematikan lampu di sekitar garasi mobil wisma. Pukulan tersangka mengakibatkan Romo Thomas tewas seketika. Setelah itu, tersangka masuk ke kamarnya. Korban ditemukan oleh Eny, juru masak di wisma tersebut. Kasus itu segera dilaporkan ke Polres Purworejo. Beberapa jam kemudian polisi memeriksa sejumlah saksi, termasuk Heru [baca: Pastor Purworejo Ditemukan Tewas].
Sementara itu, setelah disemayamkan di Gereja Santa Perawan Maria, jenazah Romo Thomas dikuburkan di Pemakaman Keuskupan Kaliori, Banyumas, Jateng. Acara ini dihadiri ribuan umat Katolik dari berbagai tempat di wilayah Keuskupan Purwokerto. Romo Thomas lahir di Gombong, Kebumen, 50 tahun silam. Sebelum di Wisma Hati Kudus Purworejo, korban pernah bertugas sebagai paroki di Kutoarjo dan dikenal santun di kalangan umat Katolik di wilayah tersebut.(DEN/Wiwiek Susilo)
Heru mengakui perbuatannya saat ia diperiksa sebagai saksi di Markas Polres Purworejo, Sabtu (15/1). Dalam kasus ini, polisi memeriksa delapan saksi. Tindakan nekat itu dilakukan tersangka pada Kamis malam, beberapa saat setelah dirinya ditegur korban karena meminum minuman keras. Selain marah, korban juga mengancam akan memecat tersangka jika tidak mau menyesali perbuatannya.
Pengaruh alkohol membuat Heru mabuk berat dan tidak bisa mengontrol perilakunya. Warga Banjareja Kuwarasan, Kebumen, Jateng, itu memukul kepala korban dengan menggunakan balok kayu dan kunci Inggris. Saat itu Romo Thomas sedang mematikan lampu di sekitar garasi mobil wisma. Pukulan tersangka mengakibatkan Romo Thomas tewas seketika. Setelah itu, tersangka masuk ke kamarnya. Korban ditemukan oleh Eny, juru masak di wisma tersebut. Kasus itu segera dilaporkan ke Polres Purworejo. Beberapa jam kemudian polisi memeriksa sejumlah saksi, termasuk Heru [baca: Pastor Purworejo Ditemukan Tewas].
Sementara itu, setelah disemayamkan di Gereja Santa Perawan Maria, jenazah Romo Thomas dikuburkan di Pemakaman Keuskupan Kaliori, Banyumas, Jateng. Acara ini dihadiri ribuan umat Katolik dari berbagai tempat di wilayah Keuskupan Purwokerto. Romo Thomas lahir di Gombong, Kebumen, 50 tahun silam. Sebelum di Wisma Hati Kudus Purworejo, korban pernah bertugas sebagai paroki di Kutoarjo dan dikenal santun di kalangan umat Katolik di wilayah tersebut.(DEN/Wiwiek Susilo)