Sukses

Wabah DBD di Jakarta Belum Semuanya Tertangani

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum menangani semua daerah yang terjangkit wabah demam berdarah dengue. Di Rumah Sakit Tarakan, Jakarta Pusat, masih dirawat sebanyak 15 pasien yang terkena DBD.

Liputan6.com, Jakarta: Meski wabah demam berdarah dengue (DBD) telah memakan banyak korban, tapi belum seluruh daerah yang menjadi lokasi penyebaran wabah ini ditangani. Di Kelurahan Karet Tengsin, Tanahabang, Jakarta Pusat, misalnya. Hingga Rabu (26/1), Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum mengantisipasi penyebaran wabah yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti ini.

Kelurahan Karet Tengsin merupakan salah satu daerah endemis demam berdarah. Pasalnya, setiap tahun, banjir selalu merendam kawasan ini. Bila hujan mengguyur, permukaan Sungai Ciragil yang berada di sekitar Kelurahan Karet Tengsin bakal meluap. Bisa dipastikan kondisi ini menyebabkan saluran air di sekitar rumah warga menjadi tergenang.

Kondisi ini sangat mendukung berkembang biaknya nyamuk belang yang menyebarkan wabah demam berdarah. Selain itu sedikitnya kepedulian warga untuk hidup bersih juga menyebabkan banyaknya warga yang terjangkit wabah demam berdarah. Imbauan membuang sampah pada tempatnya atau menimbun genangan air pun kerap diabaikan warga [baca: Kepedulian Warga Jakarta Memberantas DBD Minim].

Seorang warga Kelurahan Karet Tengsin bernama Puput, saat ini masih dirawat di Rumah Sakit Tarakan, Jakpus. Selain Puput, ada 15 pasien DBD yang juga masih dirawat di RS Tarakan. Lima di antaranya anak-anak berusia di atas empat tahun dan sisanya pasien dewasa [baca: DBD Kian Merajalela di Jakarta].(JUM/Ariyo Ardi dan Julianus Kriswantoro)
    Video Terkini