Liputan6.com, Bekasi: Polisi masih bekerja keras untuk mengungkap kasus pembunuhan terhadap wanita bernama Burhanani dan sopir pribadinya, Rahmat. Jasad keduanya ditemukan di dalam mobil di kawasan Bintara Jaya, Bekasi Barat, dini hari kemarin. Hanya berselang beberapa jam, polisi telah memanggil lima saksi. Lima saksi itu di antaranya masih kerabat Burhanani yang terakhir kali bertemu korban [baca: Dua Mayat Ditemukan Bertumpuk di Bekasi].
Menurut Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Tjiptono, pihaknya masih mengembangkan penyelidikan atas kasus pembunuhan yang menimpa Burhanani dan Rahmat. Sementara beberapa sumber SCTV menyebutkan, korban adalah istri seorang anggota Badan Intelijen Negara. Namun ketika dikonfirmasi, Tjiptono mengaku belum bisa memastikan identitas korban.
Yang jelas, saat ditemukan warga Kampung Setu, Bintara Jaya, Bekasi Barat, mayat Burhanani dan Rahmat dalam keadaan bertumpuk di Mitsubishi Colt pick-up. Di tubuh Burhanani ditemukan luka tusukan pisau di leher dan pelipis. Sedangkan pada tubuh sang sopir terdapat luka tusukan di lambung dan pelipis.
Warga Kampung Setu sempat gempar. Mereka semula menduga, dua mayat itu adalah korban kecelakaan lalu lintas. Apalagi mobil korban berada di pinggir jalan. Namun setelah melihat kaca depan mobil yang pecah dan luka pada tubuh kedua korban, dugaan pun mengarah kepada pembunuhan. Warga langsung melaporkan penemuan dua jenazah itu ke Markas Kepolisian Sektor Bekasi Barat.
Polisi yang tiba di lokasi langsung mengidentifikasi kedua korban. Anjing pelacak pun dikerahkan untuk mencari jejak pelaku pembunuhan. Sejauh ini, polisi hanya memiliki petunjuk bahwa korban adalah warga Perumahan Duta Indah, kawasan Jati Makmur, Bekasi. Kedua jasad korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Salemba, Jakarta Pusat, untuk diotopsi.(AIS/Darnifawan dan Noviar Jamal)
Menurut Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Tjiptono, pihaknya masih mengembangkan penyelidikan atas kasus pembunuhan yang menimpa Burhanani dan Rahmat. Sementara beberapa sumber SCTV menyebutkan, korban adalah istri seorang anggota Badan Intelijen Negara. Namun ketika dikonfirmasi, Tjiptono mengaku belum bisa memastikan identitas korban.
Yang jelas, saat ditemukan warga Kampung Setu, Bintara Jaya, Bekasi Barat, mayat Burhanani dan Rahmat dalam keadaan bertumpuk di Mitsubishi Colt pick-up. Di tubuh Burhanani ditemukan luka tusukan pisau di leher dan pelipis. Sedangkan pada tubuh sang sopir terdapat luka tusukan di lambung dan pelipis.
Warga Kampung Setu sempat gempar. Mereka semula menduga, dua mayat itu adalah korban kecelakaan lalu lintas. Apalagi mobil korban berada di pinggir jalan. Namun setelah melihat kaca depan mobil yang pecah dan luka pada tubuh kedua korban, dugaan pun mengarah kepada pembunuhan. Warga langsung melaporkan penemuan dua jenazah itu ke Markas Kepolisian Sektor Bekasi Barat.
Polisi yang tiba di lokasi langsung mengidentifikasi kedua korban. Anjing pelacak pun dikerahkan untuk mencari jejak pelaku pembunuhan. Sejauh ini, polisi hanya memiliki petunjuk bahwa korban adalah warga Perumahan Duta Indah, kawasan Jati Makmur, Bekasi. Kedua jasad korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Salemba, Jakarta Pusat, untuk diotopsi.(AIS/Darnifawan dan Noviar Jamal)