Sukses

Baharuddin Lopa: Pemuka Napi Akan Dimanfaatkan

Cara-cara persuasif akan dilakukan Depkeh dan HAM dalam menangani napi dan tahanan pascakerusuhan di LP Cipinang. Misalnya, dengan memanfaatkan para tetua napi.

Liputan6.com, Jakarta: Para pemuka narapidana akan diikutsertakan sebagai mediator, untuk mencegah atau setidaknya meminimalisir terjadinya konflik di lembaga pemasyarakatan. Alasannya, para tetua napi dinilai lebih memahami kondisi dan watak tiap-tiap narapidana. Hal ini diungkapkan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Baharuddin Lopa saat ditemui dalam acara bedah buku yang bertajuk Pertumbuhan Demokrasi, Penegakan Hukum, dan Perlindungan HAM hasil karya dia, di Hotel Indonesia Jakarta, Kamis (15/3) malam.

Menurut Baharuddin, cara tadi diharapkan dapat mencari solusi atas permasalahan yang kerap terjadi di lembaga pemasyarakatan di Tanah Air. Alasannya tentu jelas. Sebab para tetua napi itu jauh lebih mengenal sesamanya soal kondisi dan watak tiap-tiap narapidana ketimbang petugas.

Langkah penggantian Kepala LP Cipinang dari A. Takasiliang kepada Asep Muhammad Firdaus, tambah Baharuddin, juga dimaksudkan untuk memperbaiki kinerja petugas LP. Terutama menyusul terjadinya kerusuhan beberapa hari silam di LP Cipinang, Jakarta Timur. Selain melakukan pergantian Kalapas, Depkeh HAM juga meminta Direktur Jenderal Pemasyarakatan Depkeh dan HAM Adi Sujatno untuk menata sistem penjagaan di sejumlah hotel prodeo di Indonesia. Sementara petugas LP Cipinang yang dianggap lalai masih diproses untuk keputusan bersalah atau tidak.(ORS/Roy Akhmad dan Yoseph H.L.)
    Video Terkini