Sukses

Hamka Terpaksa Mencuri di Malaysia

Hamka mengaku sering tak menerima gaji ketika bekerja di Malaysia. Untuk menyambung hidup, dia sempat mencuri barang-barang perusahaan. Pemuda ini juga berniat kembali bekerja di Malaysia untuk bekal kawin.

Liputan6.com, Nunukan: Hamka terlihat tegar. Senyum lebar masih terlihat dari bibirnya. Padahal, satu di antara ribuan tenaga kerja ilegal yang dideportasi dari Malaysia itu mengaku hidup susah di sana. Mulai dari gaji yang tak pernah dibayarkan, dipenjara, dan dihukum cambuk adalah cerita yang dia bawa dari Negeri Jiran. Bahkan, dia terpaksa mencuri untuk menyambung hidup. &quotKadang-kadang saya jual itu diesel,&quot kata Hamka di Nunukan, Kalimantan Timur, Sabtu (26/2) malam.

Saat di Malaysia, Hamka bekerja di rumah salah seorang kepala polisi Malaysia. Dia mengaku mengantongi sejumlah surat keimigrasian, seperti paspor dan surat jaminan kerja, ketika memasuki Malaysia, tiga tahun silam. Namun, kini surat keimigrasiannya telah kedaluarsa sehingga dia sempat dijebloskan ke penjara saat terjaring razia.

Namun, penderitaan selama di Malaysia tak membuatnya kapok. Hamka datang ke Nunukan untuk melengkapi diri dengan surat-surat resmi. Selain bekerja untuk majikan berbeda, salah satu alasannya kembali ke Malaysia adalah untuk bekal kawin. &quotSaya ngumpulin uang, sudah dapat, balik kampung, kawinlah,&quot Hamka menambahkan.

Saat ini, di Nunukan masih ada ribuan TKI gelap yang berpandangan tak jauh beda dengan Hamka. Mereka berduyun-duyun mendatangi Nunukan untuk mengurus surat-surat yang diperlukan. Bahkan, belakangan ini jumlah mereka meningkat. Ini dikarenakan hampir habisnya masa amnesti yang diberikan pemerintah Malaysia, tepatnya, 28 Februari 2005. Mereka juga mengaku akan kembali bekerja di Malaysia setelah selesai mengurus dokumen yang diperlukan.

Sekitar seribu TKI tiba di Pelabuhan Tunon Taka, Nunukan, tadi malam sekitar pukul 20.00 WITA. Mereka adalah tenaga kerja legal yang datang dari Tawau, Malaysia, untuk memperpanjang dokumen kerja dan imigrasi. Para tenaga kerja itu tiba dengan empat kapal motor. Yakni, KM Purnama Ekspres, KM Mega Ekspres, Samudera Ekspres, dan Mid End Ekspres. Setiba di pelabuhan, mereka dikumpulkan di ruang tunggu dan menjalani pemeriksaan dokumen. Sebagian besar TKI adalah buruh perkebunan sawit di Malaysia.

Kedatangan mereka menambah jumlah TKI yang ditampung di Nunukan. Pada hari yang sama, sekitar pukul 14.00 WITA, juga telah datang TKI dari Tawau, Malaysia. Hingga tadi malam, jumlah TKI yang berada di Malaysia mendekati angka 7.500 [baca: Arus Pemulangan TKI di Pelabuhan Nunukan Meningkat].(YAN/Tim Liputan 6 SCTV)
    Video Terkini