Sukses

Mengenal Jamarat di Mina

Sebelum musim haji, lokasi pelontaran jumrah mirip tempat wisata di Tanah Suci. Tempat orientasi para jemaah haji itu sebetulnya adalah bukti tanda bakti kepada Allah.

Liputan6.com, Jakarta: Melontar jumrah adalah satu di antara rukun haji. Peraturan itu tentu saja wajib dilaksanakan jemaah calon haji. Kata jumrah juga mengingatkan pada Tragedi Mina yang terjadi 5 Maret silam. Kala itu, sebanyak 35 jemaah haji -termasuk di antaranya asal Indonesia- tewas di sana. Di luar pelaksanaan ibadah haji, tempat melontar jumrah atau jamarat menjadi satu di antara sejumlah lokasi wisata di Arab Saudi. Jamarat juga menjadi lokasi orientasi para jemaah haji untuk mengenal makna melontar jumrah.

Jamarat terletak di kawasan Mina. Tempat itu ditandai dengan tugu terbuat dari batu. Dari tanda itulah, para jemaah haji mengetahui lokasi pelontaran. Namun, tak sedikit jemaah haji yang salah menafsirkan tugu tadi. Mereka menganggap bahwa pilar batu itu melambangkan iblis yang bersemayam di dalamnya. Akibatnya, banyak jemaah yang melempar batu dengan penuh emosi. Bahkan, melontar dengan menggunakan batu besar.

Anggapan tersebut tentu saja keliru. Sebab, sebenarnya, tugu batu hanya menjadi pertanda lokasi pelontaran. Dengan begitu, para jemaah haji tak melontar batu di tempat lain. Sebetulnya, makna dari melempar jumrah adalah sebagai tanda bakti hamba Allah menjalankan perintah tanpa harus tahu makna lahiriah amalan. Sebab, dengan menjalankan perintah itu saja iblis sudah merintih kesakitan.

Itu sebabnya, untuk meluruskan penafsiran tadi, para penyelenggara haji tertentu mengajak para jemaahnya melakukan orientasi. Termasuk di antaranya berekreasi ke tempat jamarat. Biasanya, orientasi dan ziarah ini dilakukan sebelum pelaksanaan pelontaran jumrah, yakni 10 Zulhijah. Karena itu, tak perlu heran bila sebelum pelaksanaan haji, jamarat mirip lokasi wisata. Bahkan banyak pula bocah-bocah yang menjajakan makanan di sana.(AWD/Makroen Sanjaya dan Andi Patra)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.