Liputan6.com, Jakarta: Puluhan anggota Gerakan Pemuda Kabah membuka paksa Kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan di Jalan Diponegoro 60, Jakarta Pusat, Jumat (1/4) siang. Aksi ini dipimpin Emron Pangkapi, Wakil Sekretaris Jenderal PPP yang diberhentikan sementara. Aksi ini dilakukan menyusul surat pemberitahuan pelaksanaan rapat yang tidak digubris pengurus DPP kubu Hamzah Haz.
Agar tidak dianggap merusak, massa membuka pintu dengan bantuan tukang kunci. Tidak ada satupun pengurus dari kubu Hamzah Haz maupun personel operasional kantor DPP yang berada di tempat, berusaha menghentikan aksi itu. Setelah membuka kunci, massa juga membuka ruang rapat agar dapat digunakan untuk pertemuan. Rapat ini dipimpin Suryadharma Ali, anggota DPP yang dipecat juga. Wartawan tidak diizinkan meliput rapat yang menurut kabar mendesak pencabutan kembali surat pemberhentian sementara enam petinggi partai itu.
DPP PPP memberhentikan sementara enam pengurus DPP yang ikut Silaturahmi Nasional (Silatnas) Kader PPP, akhir Februari silam. Keenam orang itu dinilai menentang kebijakan partai untuk tak menghadiri Silatnas yang tak diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga partai. Mereka adalah Emron Pangkapi, Suryadharma Ali, Andi Ghalib, dan Lukman Hakim Saefuddin. Dua lainnya adalah Zarkasih Nur dan Ermalena [baca: Enam Peserta Silatnas PPP Diberhentikan].(DNP/Carlos Pardede dan Agung Nugroho)
Agar tidak dianggap merusak, massa membuka pintu dengan bantuan tukang kunci. Tidak ada satupun pengurus dari kubu Hamzah Haz maupun personel operasional kantor DPP yang berada di tempat, berusaha menghentikan aksi itu. Setelah membuka kunci, massa juga membuka ruang rapat agar dapat digunakan untuk pertemuan. Rapat ini dipimpin Suryadharma Ali, anggota DPP yang dipecat juga. Wartawan tidak diizinkan meliput rapat yang menurut kabar mendesak pencabutan kembali surat pemberhentian sementara enam petinggi partai itu.
DPP PPP memberhentikan sementara enam pengurus DPP yang ikut Silaturahmi Nasional (Silatnas) Kader PPP, akhir Februari silam. Keenam orang itu dinilai menentang kebijakan partai untuk tak menghadiri Silatnas yang tak diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga partai. Mereka adalah Emron Pangkapi, Suryadharma Ali, Andi Ghalib, dan Lukman Hakim Saefuddin. Dua lainnya adalah Zarkasih Nur dan Ermalena [baca: Enam Peserta Silatnas PPP Diberhentikan].(DNP/Carlos Pardede dan Agung Nugroho)