Sukses

Korban Banjir di Luwu Utara Terancam Kelaparan

Dua desa di Kecamatan Baebunta, Luwu Utara, Sulsel, terancam kekurangan bahan makanan dan bahan bakar menyusul belum surutnya banjir. Penebangan hutan sejak lima tahun terakhir diduga penyebab banjir berkepanjangan.

Liputan6.com, Luwu Utara: Banjir masih menggenangi sejumlah wilayah di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Banjir yang terjadi sejak beberapa hari belakangan ini terus menimbulkan persoalan. Dua desa terparah, yakni Desa Lembang-Lembang dan Dadeko, Kecamatan Baebunta, Luwu Utara, kini terancam kekurangan bahan makanan. Tak hanya itu, warga di sana juga kekurangan bahan bakar minyak, seperti minyak tanah. Banjir yang juga diiringi tanah longsor ini diduga akibat penebangan hutan besar-besaran sejak lima tahun terakhir oleh beberapa pengusaha kayu. Demikian pemantauan SCTV di sana, baru-baru ini.

Kondisi tak jauh berbeda terjadi di Amuntai, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan. Banjir yang disebabkan meluapnya dua induk sungai, yakni Balangan dan Tabalong ini mengancam ribuan hektare sawah di sana gagal panen. Banjir yang melanda sedikitnya lima kecamatan ini juga mengakibatkan ribuan rumah penduduk tergenang air dengan ketinggian antara satu sampai satu setengah meter.

Masih di Pulau Kalimantan, banjir memutuskan beberapa ruas jalan di Kota Buntok, Barito Selatan, Kalimantan Tengah, dengan ketinggian air tiga meter. Bagi sebagian warga, kondisi ini ternyata mendatangkan keuntungan. Mereka yang membantu mendorong mobil yang melintas wilayah ini mengutip biaya sebesar Rp 25 ribu per kendaraan. Namun, tak sedikit pula warga yang mengungsi ke rumah-rumah kerabatnya yang berada di daerah yang lebih tinggi. Banjir kali ini juga merendam beberapa kantor instansi pemerintah, termasuk rumah tahanan negara.

Di Palembang, Sumatra Selatan, banjir masih menggenangi rumah warga dengan ketinggian air antara 30 hingga 50 sentimeter. Pihak Badan Meteorologi dan Geofisika setempat memperkirakan luapan air laut dalam satu dua hari ini akan mencapai titik maksimum sehingga banjir di sana diprediksi akan meluas [baca: Ribuan Hektare Sawah di Sumsel Tergenang Banjir].(ORS/Tim Liputan 6 SCTV)