Liputan6.com, Jakarta Kejujuran seringkali dianggap sebagai sikap terbaik saat melamar kerja. Sayangnya, masih banyak pelamar kerja yang berpura-pura dan tidak jujur demi kelihatan hebat.
Itulah mengapa miliarder sekaligus CEO Tesla dan SpaceX Elon Musk selalu menanyakan satu pertanyaan sederhana untuk menguak kejujuran sang pelamar kerja.
"Apa masalah-masalah tersulit yang Anda hadapi dan bagaimana Anda mengatasinya?" seperti dilansir dari CNBC, Rabu (6/11/2019).
Advertisement
Baca Juga
Pengusaha bidang teknologi ini mengungkapkan bahwa itu merupakan pertanyaan yang sangat penting dalam mengungkap peran seorang pelamar kerja terhadap perusahaan.
Dari pertanyaan tersebut, dia dapat menilai apakah pelamar kerja dapat dipercaya dan membantu menemukan solusi perusahaan atau tidak.
"Orang-orang yang benar-benar bisa menyelesaikan masalah, mereka memang tahu benar cara menyelesaikannya. Meski mereka baru tahu sedikit detilnya," tutur Musk.
Para pelamar yang seperti itu mampu bicara mendalam tentang kesulitan yang mereka hadapi dan strategi yang digunakan. Pelamar kerja yang hebat dapat menjawab pertanyaan tersebut secara bertingkat.
Sebaliknya, mereka yang pura-pura bisa menyelesaikan masalah hanya bicara sedikit dan tak bisa bicara banyak. Saat para pelamar kerja tak bisa menjelaskan panjang lebar tentang suatu masalah, mereka sebenarnnya tak benar-benar siap menghadapi masalah.
"Mereka yang kesulitan dengan sebuah masalah tak pernah bisa benar-benar melupakannya, dan dapat menjelaskan lebih banyak," pungkas Musk.
Â
Menjadi Jutawan Setelah Menciptakan Senjata Lalat
Sebagian besar orang membenci kehadiran lalat. Jika Anda termasuk orang yang membenci lalat, maka produk yang dibentuk oleh Lorenzo Maggiore adalah pelindung bagi Anda.
"Saya anak yang aneh, saya tidak suka lalat," jelas dia seperti mengutip dari laman CNBC, Selasa (5/11/2019).
Berawal dari ketidaksukaan terhadap lalat, membuat Maggiore menjadi pengusaha sukses pembasmi lalat dengan bahan garam meja. Senjata pembasmi lalat yang dibuatnya dihargai sebesar USD 40 atau Rp 560 ribu (1 USD = Rp 14.014).
Menurut Maggiore, garam membuat produk aman untuk digunakan di sekitar makanan. Garam sendiri dapat membuat lalat menjadi mati. Tapi sesekali alat tersebut tidak membuat lalat mati, melainkan hanya menghilangkannya dari meja.
Tahun lalu penjualan alat Bug A Salt habis terjual sebanyak satu juta unit. Maggiore mengaku tidak pernah lulus SMA karena orang tuanya khawatir dengan masa depan Lorenzo, akhirnya orang tuanya menyekolahkannya ke sekolah perdagangan untuk belajar.
Beberapa tahun kemudian ia memilih menjadi seorang seniman setelah saudara perempuannya mendaftarkannya untuk kelas seni. Ia menemukan bahwa orang-orang menyukai karyanya yang tidak biasa.
Baca Juga
Tapi ia mengatakan bahwa dirinya selalu punya ide untuk membuat senjata pembunuh lalat. "Sangat menyenangkan, dan ini konyol," kata Maggiore.
Sebelumnya penjualan Bug A Salt tidak begitu banyak karena dianggap masih kasar. Kemudian ia memaksimalkan apa yang dimilikinya termasuk uang ke China untuk bekerja sekaligus belajar untuk mempercantik alatnya.
Advertisement