Liputan6.com, Jakarta Selain STNK, setiap pengendara bermotor wajib punya Surat Izin Mengemudi (SIM). Jika karena suatu alasan seorang pengendara tidak dapat menunjukkan SIM saat terjaring razia lalu lintas, kepolisian berhak menyita STNK.
Kalau sudah begitu, pemiliknya harus mengikuti prosedur yang telah ditetapkan untuk dapat mengambil STNK kembali.
Advertisement
Baca Juga
Ada beberapa macam SIM tergantung jenis kendaraannya. Umumnya, SIM yang paling banyak dimiliki adalah SIM A untuk mengendarai mobil, dan SIM C untuk sepeda motor.
Untuk bisa memiliki surat izin mengemudi, ada beberapa prosedur yang harus Anda jalani, yaitu ujian tulis dan ujian praktik.
Dalam mengikuti kedua ujian tersebut, banyak orang yang gagal di ujian praktik SIM. Padahal, tak sedikit dari kesalahan yang membuat ujian praktik SIM A adalah hal remeh.
Biar Anda juga tak mengalami nasib yang sama, jangan lakukan kesalahan sepele ini saat ujian praktik SIM A, seperti dikutip dari Cermati.com.
1. Berhenti atau Belok dan Menepi Tak Menggunakan Lampu Isyarat (Sein)
Sama halnya dengan kaca spion, lampu sein atau lampu isyarat berguna untuk membantu Anda bermanuver di jalanan. Dengan menyalakan lampu sein, Anda dapat memberitahukan pengendara lain saat ingin berbelok atau berpindah jalur serta akan berhenti.Â
Tentunya, jika lampu sein yang menyala adalah dari bagian kiri, ini menandakan Anda akan berbelok ke arah kiri, dan begitupun sebaliknya. Sehingga Anda dapat memberikan isyarat pada pengendara di belakang buat mengurangi kecepatan dan tidak menyalip dari arah tersebut.
Dengan fungsi yang krusial tersebut, menggunakan lampu sein dapat membuat Anda terhindar dari risiko kecelakaan saat berkendara di jalanan. Jadi, jika Anda lupa tidak menggunakan lampu sein saat ingin berbelok atau berpindah jalur, kemungkinan untuk mengalami kegagalan ujian praktik SIM A cukup besar.
2. Enggak Paham Cara Parkir Mundur
Dalam ujian praktik SIM A, tantangan yang seringkali jadi penyebab kegagalan adalah saat harus memarkir mundur atau paralel mobil. Melakukan kesalahan sedikit saja saat bermanuver parkir paralel, mobil dapat menabrak pembatas yang ada.
Kejelian dan selalu waspada adalah kunci agar dapat berhasil dalam ujian ini. Mungkin, Anda harus mengulang ujian praktik SIM A pertama Anda karena gagal dalam melakukan parkir paralel.
Biar lancar memarkir mobil secara paralel, Anda tentu harus rajin berlatih dan membiasakan diri dengan kesulitannya. Sehingga, Anda tidak akan mengalami kesulitan saat harus mempraktikkannya di ujian SIM A maupun saat berada di tempat umum.
Advertisement
3. Belok atau Menepi dan Menyalip Tanpa Lihat Kaca Spion
Tak dapat dimungkiri jika kaca spion punya peran cukup penting saat mengendarai mobil. Dengan melihat spion, Anda dapat melihat kondisi di sekitar mobil saat berkendara di jalanan.
Fungsi spion itu sangat berguna saat berkendara, seperti berpindah jalur, menyalip kendaraan lain, hingga memarkir mobil, butuh bantuan kaca spion agar Anda dapat melihat jika ada objek yang sekiranya bisa mengganggu.
Untuk itu, jangan anggap remeh kegunaan kaca spion saat sedang menjalankan ujian praktik SIM A. Selain berpengaruh besar dalam penilaian, sering melihat kaca spion juga membuat Anda menjadi pengendara yang lebih waspada dengan kondisi sekitar saat berada di jalanan.
4. Kesulitan dalam Mengendalikan Kendaraan yang Dijalankan
Inti dari ujian praktek SIM A adalah untuk menguji kemampuan Anda dalam mengendarai mobil. Jika Anda kesulitan dalam mengendalikan laju mobil, tidak mengagetkan saat penguji tidak meluluskan tes SIM A tersebut.
Biasanya, dalam ujian praktek SIM A, penguji akan menyuruh Anda untuk bermanuver seperti melaju maju, mundur, zig-zag, hingga melakukan putar balik. Jika dalam praktik tersebut penguji beranggapan bahwa kemampuan dalam mengendalikan mobil masih kurang, maka Anda harus meningkatkan kemampuan dan kembali mengikuti tes di lain waktu.
Kunci agar Anda menjadi lebih lancar dalam menggunakan mobil adalah dengan sering berlatih. Dengan begitu, Anda tidak akan mengalami kesulitan saat harus melakukannya di ujian praktik SIM A.
5. Kurang Waspada Saat di Simpang Jalan
Salah satu bagian jalan yang memiliki risiko cukup tinggi dalam menyebabkan kecelakaan adalah persimpangan jalan. Jika tidak berhati-hati saat berbelok, bisa jadi Anda tidak melihat jika dari arah lain di simpang jalan tersebut dan menyebabkan kecelakaan.
Untuk itu, penguji dalam tes praktek SIM A sangat memerhatikan cara Anda dalam berkendara di persimpangan jalan. Kesalahan sekecil apapun dapat berpengaruh besar pada penilaian ujian tersebut. Jadi, usahakan untuk selalu waspada saat berkendara di persimpangan jalan.
Jangan Malas Sering Latihan Sebelum Tes SIM A
Ujian Praktek SIM A memang menjadi momok yang seringkali membuat pengendara gagal mendapatkan surat izin mengemudi. Namun, jika sering berlatih bermanuver menggunakan mobil, tantangan dalam ujian praktek tentunya akan menjadi jauh lebih mudah. Bila perlu, cari lingkungan yang cukup luas dan simulasikan ujian praktek SIM A agar pada tes selanjutnya Anda tidak mengalami kegagalan.
Advertisement