Sukses

Speaker Pintar Berbahasa Indonesia Karya Anak Bangsa Siap Warnai Industri 4.0

Meski di tengah pandemi COVID-19, UMG Idelab fokus pada perkembangan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI).

Liputan6.com, Jakarta Perusahaan Venture Capital (VC) sekaligus Venture Builder (VB) besutan inovator teknologi Kiwi Aliwarga terus berkontribusi pada industri 4.0 Tanah Air. Meski di tengah pandemi COVID-19, UMG Idelab fokus pada perkembangan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI).

Hal ini ditunjukkan melalui finalisasi program belajar AICI (Artificial Intelligent Center Indonesia) dan peluncuran Widya Wicara Prima, speaker pintar berbahasa Indonesia karya anak bangsa.

Setelah resmi menggandeng Fakultas MIPA UI untuk pengembangan AICI pada September 2019 lalu, saat ini UMG Idealab tengah merampungkan modul kurikulum dan finalisasi perekrutan tutor bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Untuk menarik minat mengikuti kelas pelatihan AI, sosialisasi giat dilakukan kepada sekolah serta asosiasi guru negeri dan swasta di Kota Depok.

Kegiatan ini turut menggaet Dinas Pendidikan Kota Depok selama periode September 2019 – Februari 2020.

Berlokasi di Fakultas MIPA Universitas Indonesia, pusat belajar dan laboratorium AICI berfokus pada pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang AI. Laboratorium ini dapat dimanfaatkan sebagai sarana belajar dan penelitian oleh dosen dan mahasiswa. Tak hanya itu, lab ini juga akan diperkenalkan ke siswa SD, SMP, dan SMA.

 

2 dari 2 halaman

Strategi pengembangan AI

Melansir keterangan Kementerian Riset dan Teknologi/ Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/ BRIN), saat ini Pemerintah tengah merampungkan Strategi Nasional Pengembangan AI. Di dalamnya, berisi roadmap penggunaan AI di sektor lain dalam lima tahun ke depan.

Beberapa sektor prioritas dalam penerapan AI adalah layanan publik, pendidikan,kesehatan, makanan dan biotek, finansial, pertahanan, dan pariwisata. Sementara, sektor yang sudah menerapkan AI saat ini adalah pajak dan keuangan. Hal ini menunjukkan kebutuhan AI diIndonesia akan semakin bertambah di masa mendatang.

“AICI berkomitmen penuh untuk edukasi AI. Saya meyakini bahwa ke depannya semua kegiatan manusia akan berhubungan dengan AI. Apalagi, AI merupakan salah satu teknologi utama yangakan mendukung implementasi Industri 4.0. Namun, di Indonesia belum masif diajarkan padahal kebutuhan sudah di depan mata. Maka dari itu pengetahuan dasar tentang AI perlu diperkenalkan sejak dini, tidak hanya ada di tingkat kuliah,” ujar Founder UMG Idealab Kiwi Aliwarga, melalui keterangan pers yang diterima Liputan6.com.

Rencananya, AICI akan membuka kelas perdana di bulan Juni 2020. Namun, Kiwi tak menampik adanya pandemi Covid-19 mempengaruhi timeline kegiatan mengajar. Meski demikian, ia menjelaskan kemungkinan diadakannya kelas online melalui pendaftaran di website AICIhttp://aici-umg.com.

Bersamaan dengan finalisasi program AICI, UMG Idealab menegaskan kembali fokusnya melalui peresmian speaker pintar seri Widya Wicara Prima.

Widya Wicara yang termasuk dalam startup ecosystem UMG Idealab diluncurkan 12 Mei lalu melalui peluncuran daring. Smart speaker berbahasa Indonesia karya anak bangsa ini dilengkapi dengan teknologi AI dan Neutral Language Processing (NLP).

Saat ini, smart speaker dianggap sebagai penunjang gaya hidup dan angka peminatnya punt erus mengalami peningkatan.

Berdasarkan data dari lembaga riset Statista, secara global  pengguna aktif asisten virtual yang juga terdapat pada produk smart speaker, tahun 2015sebanyak 544,1 juta dan di tahun 2020 diprediksi mencapai 2,2 milyar.

“Di tengah kondisi pandemi saat ini yang mengharuskan kita untuk tetap #DiRumahAja, WidyaWicara Prima diharapkan mampu menjadi sahabat masyarakat Indonesia. Sebagai smartspeaker orang Indonesia yang dilengkapi dengan teknologi canggih AI dan NLP, tentu akan menumbuhkan kebanggaan tersendiri bagi masyarakat yang memakainya. Juga, sudah saatnya karya anak bangsa berjaya di negeri sendiri,” tutup Kiwi.