Liputan6.com, Jakarta Pemakaian teknologi dalam sektor kesehatan kini memiliki peran cukup besar seiring keberadaan Pandemi COVID-19. Gabungan antara perawatan medis dan teknologi membuat pasien tak perlu lagi khawatir untuk datang ke rumah sakit.
Kendati demikian, aksesibilitas terhadap perawatan kesehatan yang berkualitas masih tetap menjadi masalah di Indonesia. Seringkali, orang-orang tersebut terpaksa harus mengambil cuti sepanjang hari untuk mengunjungi rumah sakit.
Baca Juga
Secara bersamaan, dokter dihadapkan pada kenyataan bahwa banyak orang tidak dapat menerima perawatan dini, atau tidak dapat menghadiri perawatan lanjutan, karena kendala waktu, tenaga, dan keuangan. Hal ini menjadikan banyak orang yang tidak mendapatkan pengobatan atau perawatan yang memadai.
Advertisement
Kebijakan lockdown COVID-19 juga berdampak besar pada penyediaan layanan kesehatan. Sejumlah rumah sakit harus bersaing dengan opini masyarakat bahwa mengunjungi rumah sakit tidaklah aman karena takut tertular virus corona.
Namun sebenarnya permasalahan tersebut dapat terjawab dengan sejarah dan teknologi. Pada tahun 1930-an, di mana panggilan dokter atau perawat ke rumah mewakili 40 persen dari semua perawatan pasien.
Namun kemudian pada 1980-an menurun hanya 0,6 persen. Alasan penurunan drastis ini beragam, tetapi berpusat pada keyakinan bahwa perawatan medis harus dilakukan dengan ketentuan medis yang dipegang teguh oleh setiap perawat.
Tetapi kemudian, penelitian di University of California menunjukkan model perawatan yang lebih holistik, di mana perawat di rumah memainkan peran penting dalam perawatan pasien, sehingga dapat menjadikan kualitas hidup yang lebih baik untuk pasien.
Sejumlah kalangan medis terkemuka semakin percaya terhadap nilai model telemedisin dan perawatan di rumah yang inovatif.
Dr. Roy Panusunan, advisor aido health, mengatakan bahwa "perawatan kesehatan berbasis telemedisin dan aplikasi sangat menjanjikan untuk mendukung masa depan pasien."
"Pasien kami pada akhirnya akan memperoleh manfaat dari berbagai pihak termasuk Rumah Sakit dan perusahaan teknologi kesehatan yang saling kolaborasi untuk menciptakan sistem perawatan kesehatan yang terintegrasi secara digital," ungkap dia, Jumat (4/12/2020).
Pihaknya juga telah menjalin kemitraan dengan penyedia layanan kesehatan. Seperti Siloam Hospitals, Bethsaida Hospital, RS Annisa, RSIA Buah Hati, RSU Fastabiq Sehat, PKU Muhammadiyah dan Medifit Active Rehabilitation Center.
Dikatakan jika Aido Health menyatukan layanan medis yang sangat baik ke dalam satu aplikasi yang mudah digunakan.
Aplikasi ini memberi pengguna akses telekonsultasi video dan layanan perawatan di rumah dengan dokter, perawat, dan fisioterapis terkemuka di Indonesia.
Saksikan Video Ini
Jembatan Digital
Jyoti Nagrani, VP Operasi dan Kemitraan aido health mengatakan, aido health bisa menjadi jembatan digital untuk mendorong perawatan medis holistik, antara rumah sakit, klinik, dan praktisi medis dengan rumah pasien dan keluarganya.
”The Gerontological Society of America telah menemukan bahwa telemedisin dan perawatan rumah dalam berbagai bentuk dapat meningkatkan perawatan orang tua, disabilitas dan penyakit kronis. Khususnya karena hal ini berkaitan dengan manajemen diabetes yang lebih baik, perawatan pasien demensia yang lebih baik, perawatan luka yang lebih baik, dan kontrol tekanan darah yang lebih baik," jelas dia.
Sementara itu, lembaga penelitian Kaiser Permanente telah menemukan bahwa konsultasi berbasis video antara dokter dan pasien diterima dengan sangat baik oleh pasien, karena dapat menghemat biaya, mengurangi stres, dan meningkatkan kenyamanan.
Selain itu, layanan perawatan rumah dengan fisioterapis dan perawat menjadikan orang-orang yang rentan tidak perlu dihadapkan pada ketakutan yang mungkin mereka miliki atas keharusan untuk keluar rumah.
Tak hanya cukup terbuka terhadap pasien dan keluarganya, para dokter mereka juga melihat perbedaan yang mencolok dalam kualitas interaksi mereka dengan pasien.
Aplikasi aido health memperkuat saluran komunikasi dan informasi antara staf medis dan pasien. Melalui kunjungan rumah pula, perawat dan terapis memiliki pemahaman yang lebih baik tentang keseharian pasien mereka.
Advertisement