Liputan6.com, Jakarta Pengembang Agung Podomoro Group membangun Kota Podomoro Tenjo. Proyek kota satelit baru ini seluas kurang lebih 650 hektare (ha).
Dibangun dengan konsep "Growing House", Kota Podomoro Tenjo menyasar hunian generasi millenial. Dengan kisaran harga dari Rp 200 hingga Rp 600 juta.
Selain untuk hunian, pengembang ini ingin menarik minat masyarakat menjadikan propertinya sebagai target investasi.
Advertisement
"Konsep rumah growing house ini tanahnya luas, jadi masih membuka kemungkinan jika rumah ingin dibesarkan pun masih bisa. Berhubung harga bunga bank sekarang hanya sekitaran 3 persen maka untuk investasi pun juga bisa mengingat harganya tanahnya masih sangat murah sekitar 2 sampai 2,5 juta," ujar Asisten Vice President Kota Podomoro Tenjo, Zaldhy Wihardja, Senin (7/12/2020).
Selain mengembangkan properti dengan konsep "Growing House", Kota Podomoro Tenjo juga berencana untuk mengimplementasikan sistem "Green Belt" di kawasan kota satelit mandiri ini.
Sistem " Green Belt" sendiri merupakan sebuah konsep yang menghubungkan setiap area dalam sebuah kawasan, sehingga nantinya bisa menjadi sebuah kesatuan ekosistem dengan mengutamakan keseimbangan hidup penghuninya.
"Jadi dengan konsep Green Belt, seseorang bisa pulang kerja pakai kereta, lalu nongkrong di TOD dengan rekan-rekan kerja, lalu untuk pulangkita bisa olahraga di Green Belt, jadi kehidupan yang sehat dan lebih harmoni untuk yang ingin kami bangun, oleh karena itu nantinya kami jugamembangun club house skala premium untuk keluarga," jelas Zaldhy.
Â
Fasilitas
Mengenai aksesibilitas pun, Kota Podomoro Tenjo dirancang bisa mengakses dengan mudah Tol Serpong - Balaraja dan TOD jalur KRL Serpong. Sehingga dengan begitu, di harapkan penghuni bisa mengakses daerah Jakarta ataupun Serpong dengan mudah.
Sekarang ini, terdapat 2 jenis cluster yang dipasarkan Kota Podomoro Tenjo, yaitu Cluster Angsana dan Cluster Kalamenta.
Cluster Angsana (Premium) sendiri dengan ukuran 8x20, luas bangunan sebesar 40 meter persegi dan luas tanah 160 meter persegidi jual dalam kisaran Rp 500 - 600 Juta.
Kemudian Cluster Kalamenta, dengan ukuran 6 x 10, luas bangunan 40 meter persegi dan luas tanah 160 meter persegi, di jual seharga kisaran Rp 200 juta.
Reporter: Yoga Senjaya Putra
Advertisement