Liputan6.com, Jakarta Di balik upaya menurunkan berat badan seiring bertambahnya usia, tentu akan ada pelajaran yang bisa dipetik dari proses tersebut – meski setiap orang memiliki cara masing-masing.
Jumlah kalori yang terbakar dapat menurun seiring bertambahnya usia, kata Rebecca Washuta, ahli gizi dan manajer pelatih di Noom.
Baca Juga
“Secara perilaku, kita biasanya menjadi lebih tidak atau kurang aktif seiring bertambahnya usia, hal itu dapat menyebabkan hilangnya massa otot,” ujar Washuta, seperti melansir laman Livestrong.
Advertisement
Saat usia sudah tidak lagi muda, Anda sudah tidak dapat lagi mengontrol dengan cara biologi. Namun, bisa melakukan beberapa latihan untuk memperkuat otot sehingga mampu mendukung laju metabolisme.
Seperti diketahui, tingkat metabolisme otot tanpa lemak lebih besar dibandingkan tingkat metabolisme jaringan lemak. Hal itu berarti, semakin banyak jaringan otot tanpa lemak, semakin tinggi tingkat metabolisme Anda.
“Latihan kekuatan adalah cara terbaik untuk membantu mengurangi jumlah jaringan otot tanpa lemak. Selain itu, juga dapat membantu mengembangkan jaringan otot baru,” ujar Washuta.
Karena itu, latihan kekuatan pada otot begitu direkomendasikan Washuta untuk ditambahkan ke dalam rutinitas olahraga sehingga seseorang dapat menurunkan berat badan.
Setelah itu, barulah Anda dapat mulai menginvetarisasi faktor lain yang memengaruhi penurunan berat badan – usia bukan satu-satu alasannya.
Salah satu program penurunan berat badan yang memiliki pilihan gaya hidup sehat, Noom, juga mempertimbangkan faktor-faktor tersebut.
Meskipun perjalanan setiap orang berbeda-beda, namun ada saja beberapa faktor yang umum sering dihadapi seseorang dalam menurunkan berat badan.
Washuta telah memecahnya menjadi empat faktor yang paling umum. Keempat faktor tersebut dinilai memengaruhi seseorang dalam menurunkan berat badan, selain bertambahnya usia.
1. Stres
Stres dapat memengaruhi setiap orang dengan cara berbeda-beda. “Stres tidak hanya memengaruhi metabolisme dan meningkatkan gula darah, tetapi juga dapat memicu pola perilaku yang mungkin tidak sejalan dengan tujuan jangka panjang,” ujar Washuta.
Untuk menghindarinya, Anda mungkin bisa melakukan latihan meditasi atau berjalan-jalan saat dirasa hari-hari kerja penuh dengan tekanan.
Dengan begitu, Anda bisa menemukan cara bagaimana akhirnya memanajemen stres yang sesuai untuk Anda sehingga Anda tidak merasakan stres.
2. Alkohol
Alkohol merupakan sesuatu yang berlebihan dan orang yang mengonsumsinya akan tidak sadar berapa banyak kalori yang telah masuk ke dalam tubuhnya.
“Jika Anda memilih makanan atau minuman yang sehat sepanjang hari, namun Anda minum terlalu banyak di malah hari, itu terasa sia-sia,” ujar Washuta. Untuk mencapai tujuan penurunan berat badan, Anda hanya perlu memerhatikan apa saja pilihan makanan dan minuman yang Anda konsumsi.
3. Tingkat aktivitas
Washuta tidak hanya membicarakan masalah gym. “Olahraga yang teratur merupakan salah satu prediktor terbesar dari memanajemen berat badan jangka panjang,” ujarnya. Temukan latihan yang sesuai dengan Anda dan sesuaikan dengan jadwal kegiatan Anda sehari-hari.
4. Dukungan
Anda mungkin berpikir bahwa penurunan berat badan dipengaruhi oleh dukungan atau support. Beberapa saran menunjukkan bahwa meminta seseorang, seperti pasangan, untuk mendukung Anda merupakan salah satu hal yang positif.
Melalui hal tersebut, Anda bersamanya bisa memilih beberapa makanan yang sehat di toko, merencanakan latihan virtual, atau sekadar membantu Anda mencapai berat badan yang diinginkan.
Reporter: Aprilia Wahyu Melati
Advertisement