Sukses

Luminer 3D, Upaya Signify Menekan Emisi dan Jejak Karbon

Indonesia adalah negara ketiga di luar Eropa, setelah Amerika dan India, untuk keberadaan Luminer 3D.

Liputan6.com, Jakarta Dunia terus berubah. Banyak pihak di seluruh dunia berada di bawah tekanan untuk bisa menekan emisi dan menciptakan dunia yang lebih berkelanjutan. Di saat bersamaan, laju perubahan teknologi lebih cepat dari sebelumnya, seiring dengan kemajuan digitalisasi.

Terlibat dalam upaya menekan emisi ini, Signify (Euronext: LIGHT), produsen pencahayaan membawa terobosan. Dengan tidak hanya untuk menciptakan inovasi dalam pencahayaan tetapi juga cara produksi dengan memanfaatkan teknologi cetak 3D.

“Energi menyumbang 60 persen dari emisi gas rumah kaca dan dunia meminta perusahaan-perusahaan untuk turut mengatasi hal ini,” ujar Country Leader Signify Indonesia, Rami Hajjar.

Dia menuturkan, banyak perusahaan kini berkomitmen terhadap ekonomi sirkular, dan luminer cetak 3D adalah cara perusahaannya untuk berkontribusi mengurangi jejak karbon.

Signify menjadi produsen pencahayaan besar pertama yang memproduksi luminer cetak 3D dalam skala industri.

Perusahaan telah menyempurnakan cara produksi yang sangat fleksibel dan lebih berkelanjutan ini, menggunakan bahan baku polikarbonat yang 100 persen dapat didaur ulang, memungkinkan luminer untuk didesain khusus atau disesuaikan tepat seperti kebutuhan pelanggan dan didaur ulang di akhir masa pakainya, sehingga mendukung ekonomi sirkular.

Investasi Signify di pencetakan 3D menggambarkan lebih jauh mengenai komitmen perusahaan terhadap konsumsi dan produksi bertanggung jawab (SDG12) dengan produk-produk yang dapat dicetak ulang, diperbarui, digunakan kembali, atau didaur ulang.

Ini merupakan elemen kunci dari komitmen Signify untuk menggandakan pendapatan sirkularnya menjadi 32 persen pada 2025, sebagai bagian dari program keberlanjutan Brighter Lives, Better World 2025 yang diluncurkan perusahaan pada September 2020.

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Indonesia Negara Ketiga

Umumnya, produksi luminer cetak 3D (tidak termasuk elektronik dan optik) memiliki jejak karbon 47 persen lebih rendah dibandingkan luminer logam yang diproduksi secara konvensional.

Dengan pencetakan 3D luminer, Signify dapat untuk menggunakan kembali seluruh bahan baku, sehingga menghasilkan sangat sedikit limbah dan menciptakan siklus hidup produk yang sepenuhnya ramah lingkungan.

Layanan ini menghemat waktu, energi, limbah produksi, pengemasan dan transportasi. Dengan menjaga produksi tetap dekat dengan area perkotaan, perusahaan dapat mengurangi lebih banyak lagi jejak karbon.

Bahan yang digunakan untuk luminer cetak 3D adalah dua pertiga dari berat luminer konvensional, yang berarti menghemat 35 persen emisi karbon saat pengiriman dan lebih sedikit bahan bakar yang digunakan selama pengangkutan.

Karena bobot polikarbonat yang ringan, lebih sedikit energi (pengurangan 27 persen) yang dikonsumsi selama akhir masa pakai untuk dirobek menjadi bagian kecil.

Secara total, Signify dapat mengurangi 75 persen jejak karbon atas pasokan dan produksi bahan, transportasi, dan akhir masa pakai, jika digabungkan.

Serangkaian kesuksesan luminer cetak 3D mulai dari Albert Heijn, jaringan supermarket Belanda hingga M&S (Marks and Spencer), toko ritel asal Inggris.

Area makanan segar di Albert Heijn telah dilengkapi dengan lampu gantung yang didesain, diuji dan diproduksi secara khusus hanya dalam waktu 3 bulan, dan warna lampu gantung dekoratif dapat dengan mudah diganti tanpa menimbulkan limbah.

Sementara itu, M&S telah memasang 11.000 luminer cetak 3D di toko mereka di Inggris, termasuk London, Manchester, Belfast serta Dublin dan Cork di Irlandia.

Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja toko dan menghasilkan penghematan energi yang signifikan, seraya berfokus pada teknologi yang lebih berkelanjutan di toko-tokonya.

Produk-produk tersebut diukur sesuai sempurna dengan fitting lampu yang sudah ada, sehingga dapat terus menggunakan permukaan plafon yang dipakai sekarang.

“Indonesia adalah negara ketiga di luar Eropa, setelah Amerika dan India, di mana kami menawarkan layanan ini. Kami sangat senang dapat menyediakan produk baru yang berkelanjutan untuk pelanggan kami di Indonesia, serta membantu mereka mengurangi jejak karbon,” tutup Rami.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini