Liputan6.com, Jakarta Sebagai wujud tanggap terhadap bencana, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. atau BTN menyalurkan bantuan material dan bahan bangunan untuk perbaikan lebih dari 150 rumah di Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT).
Corporate Secretary Bank BTN Ari Kurniaman mengatakan perseroan telah memetakan rumah-rumah di Kupang yang mengalami kerusakan parah akibat terpaan siklon seroja.
Baca Juga
Perseroan mencatat ada lebih dari 150 unit rumah di 18 proyek perumahan yang dibiayai Bank BTN yang atapnya rusak bahkan hilang diterjang siklon seroja.
Advertisement
"Kami berharap bantuan kami dapat membantu masyarakat terdampak memperbaiki hunian mereka sehingga bisa kembali tinggal di rumah dengan nyaman dan aman," jelas Ari di Jakarta, Kamis (8/4/2021).
Ari merinci, bantuan tersebut pun dikhususkan bagi rumah yang dimiliki nelayan, buruh, dan Aparatur Sipil Negara (ASN). Nilai bantuan disebutkan mencapai lebih dari Rp200 juta.
Sementara itu, menurut Ari, selain memberikan bantuan material, Bank BTN juga menyalurkan obat-obatan dan sembako.Bantuan sembako tersebut diserahkan ke Kupang, Adonara, dan Larantuka.
"Tanggap bencana merupakan fokus program CSR kami, sehingga kami selalu berupaya cepat dan tepat sasaran dalam menyalurkan bantuan bagi para korban."
Seperti diketahui, wilayah NTT ditimpa bencana akibat badai siklon Seroja pada Jumat (2/4) hingga Senin (5/4). Akibat hujan angin tersebut, banyak infrastruktur dan bangunan rusak di berbagai daerah. Hujan lebat yang disertai angin kencang tersebut pun memicu banjir bandang yang melanda Adonara, Flores Timur.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
BTN Selektif Berikan DP KPR 0 Persen
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mengapreasi kebijakan relaksasi uang muka atau down payment 0 persen sektor properti. Kendati demikian, perusahaan mengaku akan tetap selektif dalam memilih mitra developer dan calon debitur.
Mortgage Departemen Head Bank BTN, Hanafi, mengatakan BTN secara bertahap sudah mengimplementasikan kebijakan tersebut. BTN mulai efektif menerapkan kebijakan relaksasi rasio loan to value/financing to value (LTV/ FTV) untuk kredit pembiayaan properti maksimal 100 persen ini pada April 2021.
"Kita tetap saja harus selektif dan bertahap. Kita ada ada aturan-aturan untuk 100 persen ini, baik dari sisi pengembang dan calon konsumen," kata Hanafi dalam Webinar Relaksasi DP 0 Persen Sebagai Senjata Utama Peningkatan Kredit, Rabu (7/4/2021).
Ia pun mengatakan BTN masih membatasi pekerja di sektor-sektor tertentu yang bisa mendapatkan fasilitas DP 0 persen. Hal ini disebabkan kondisi pandemi Covid-19, sehingga belum bisa leluasa memberkan kredit.
"Sektor-sektor yang terdampak pandemi masih kita jaga betul dalam hal penyaluran kredit. Bukan tertutup, artinya masih selektif untuk penyaluran KPR," tuturnya.
Adapun BTN menargetkan KPR subsidinya akan tumbuh berkisar 7 sampai 9 persen pada tahun ini. Sementara untuk non subsidi ditargetkan tumbuh 4 sampai 5 persen.
Advertisement