Sukses

Biar Makin Solid, Begini 7 Cara Efektif Perkuat Ikatan Ibu dan Anak Perempuan

Ada kalanya hubungan menjadi tegang terutama selama masa remaja dan dibutuhkan kedewasaan dan pengalaman untuk memahami apa yang sedang terjadi.

Liputan6.com, Jakarta Hubungan ibu dan anak perempuannya mungkin merupakan salah satu hubungan yang paling tidak cukup diungkapkan di dunia saat ini. Ikatan yang mereka bagi adalah istimewa dan murni dan seringkali sulit untuk dijelaskan atau dibenarkan dengan kata-kata. 

Tetapi, ada kalanya hubungan menjadi tegang terutama selama masa remaja dan dibutuhkan kedewasaan dan pengalaman untuk memahami apa artinya memiliki seorang ibu atau sebaliknya. 

Mengutip MagForWomen, Selasa (25/05/2021), berikut beberapa tips bagi Anda yang merasa mengalami ketegangan dalam hubungan Anda dengan ibu atau putri Anda.

1. Berkomunikasi

Komunikasi adalah kunci tidak hanya dalam hubungan ibu dan anak perempuannya tetapi ikatan apa pun yang ingin Anda pertahankan dengan bahagia. Komunikasi yang paling sehat ada pada tahun-tahun awal anak dengan orang tua. 

Namun, ketegangan biasanya mulai terbentuk saat seorang anak perempuan tumbuh dewasa, mendekati masa remaja dan berlanjut selama beberapa tahun lagi dan kemudian terlihat kembali ketika dia menetap secara pribadi dan profesional. 

Periode yang terputus-putus dapat melelahkan bagi kedua belah pihak dan karenanya mengungkapkan kepedulian dan kebahagiaan secara setara dengan cara yang matang sangat penting untuk meredakan masalah selama tahap apa pun.

2 dari 3 halaman

2. Memperbaiki kerusakan

Kerusakan dan gesekan adalah bagian dari hubungan apa pun terlepas dari tingkat kompatibilitasnya. 

Oleh karena itu, sementara kerusakan tidak dapat dihindari, yang bisa dilakukan secara efisien adalah merawat atau memperbaiki hubungan sedini mungkin. Menunda atau mengabaikan masalah yang ada tidak akan membantu sama sekali.

3. Pilih empati di samping simpati

Simpati adalah kebajikan yang sangat sederhana yang tidak akan menghasilkan apa-apa bagi orang lain dalam suatu hubungan. 

Jika Anda benar-benar ingin menunjukkan dukungan, perhatian, dan kasih sayang Anda, tempatkan diri Anda pada posisi ibu atau putri Anda dan untuk beberapa saat, pikirkan hidup dari sudut pandang mereka.

Banyak kesalahpahaman dan perbedaan dapat diselesaikan hampir secara instan. Berupaya menebus kesalahan dengan diawali dari pihak Anda dapat membantu menciptakan hubungan yang kembali bersahabat.

4. Bersenang-senang

Kesenangan tidak hanya dimaksudkan untuk dinikmati di antara teman-teman. Memiliki banyak waktu untuk ibu dan anak perempuan yang sehat di setiap tahap dalam hidup Anda sangatlah penting. 

Nikmati keindahan kepribadian lain untuk mengembangkan dan memelihara hubungan yang indah bersama. 

Bermain, berbelanja, memasak, makan di luar atau sekedar jalan-jalan bersama adalah beberapa hal sederhana yang harus Anda luangkan waktu untuk membuat hidup lebih indah.

3 dari 3 halaman

5. Berhenti menjadi kritis

Berbuat salah adalah hal yang normal bagi manusia dan mengkritik juga bagian dari sifat manusia. Tetapi, jangan jadikan itu aturan hidup. 

Meskipun perlu untuk menunjukkan kesalahan, menuduh adalah sesuatu yang harus Anda hindari dengan sengaja.

6. Pergi berlibur

Tidak ada yang lebih santai daripada istirahat. Saat Anda pergi berlibur, pikiran dan tubuh Anda cenderung santai karena Anda keluar dari rutinitas dan bebas dari tanggung jawab yang dapat membuat Anda stres. 

Inilah mengapa liburan setiap tahun adalah urusan yang penting. Pergilah berpiknik atau berlibur singkat dengan ibu atau putri Anda dan perhatikan perbedaan positif dalam hubungan Anda setelahnya.

7. Kursus bersama

Mengambil kelas kursus bersama adalah cara yang bagus untuk menjalin ikatan terutama karena itu adalah alasan lain untuk mencari waktu bersama dengan satu sama lain. 

Mengikuti pelajaran tari atau musik, berlatih yoga atau beberapa bentuk seni lainnya, atau bahkan berolahraga bersama dapat membantu Anda menemukan hal-hal baru dan lebih baik tentang orang lain, termasuk anak perempuan Anda sendiri.

Reporter: Priscilla Dewi Kirana