Liputan6.com, Jakarta Salah satu kesalahan yang biasa dilakukan oleh seseorang adalah menyamakan kulit dehidrasi dengan kulit kering.
Keduanya memang terlihat sama karena menunjukkan bahwa kulit membutuhkan kelembapan. Akan tetapi siapa sangka, keduanya ternyata berbeda.
Baca Juga
Dikutip dari laman Lifestyle Asia, Kamis (19/08/2021), menurut salah satu Dermalogica atau pakar perawatan kulit Lydia Scheffey mengatakan kulit kering itu berkaitan dengan jenis. Jenis kulit ini ditentukan oleh genetika seseorang. Ketika Anda memiliki jenis kulit yang kering, Anda akan kekurangan minyak di seluruh tubuh.
Advertisement
Sedangkan kulit dehidrasi, ini adalah kondisi kulit. Kondisi ini bisa dirasakan karena faktor eksternal dan internal, seperti paparan sinar UV, memilih produk untuk kulit yang salah, perubahan iklim, lingkungan, pengobatan, stres, dan gaya hidup.
Kondisi kulit yang dehidrasi akan berfluktuasi, tetapi jenis kulit akan tetap sehat. Saat mengalami dehidrasi, kulit Anda hanya kekurangan air.
Setiap orang mungkin akan merasakan keduanya, yaitu ketika kulit kering dan dehidrasi. Jika terjadi hal tersebut, Anda perlu menggunakan produk yang berbasis air dan minyak untuk bisa menyeimbangkan keduanya.
Â
Â
Bahan Perawatan yang Baik
Bagi yang belum mengetahui, salah satu bahan perawatan yang baik untuk menghidrasi kulit adalah asam hialuronat. Kandungan asam hialuronat ini akan menahan hingga 1.000 kali sehingga dapat memulihkan kulit yang dehidrasi. Bahan alami terbaik jatuh kepada lidah buaya yang sangat bagus untuk menghidrasi kulit.
Adapun bahan yang baik digunakan untuk jenis kulit kering yaitu ceramide. Bahan ceramide ini sangat bermanfaat untuk kulit kering karena dapat mengunci kelembapan dan membangun fungsi penghalang kulit.
Selain itu, antioksidan juga bisa membantu untuk mengatasi masalah kulit kering. Tidak hanya mencegah tanda-tanda penuaan, tetapi juga dianggap mampu memperbaiki tampilan kulit kering.
Reporter: Aprilia Wahyu Melati
Advertisement