Sukses

Studi: Makanan Tinggi Flavonoid Dapat Memperlambat Penurunan Fungsi Kognitif

Bagi sebagian orang yang belum mengetahui, flavonoid ini adalah serangkaian senyawa yang mengandung antioksidan kuat.

Liputan6.com, Jakarta Sepiring penuh makanan berwarna-warni, seperti stroberi dan paprika mengandung flavonoid. Menurut sebuah studi, kandungan ini ternyata bisa memperlambat penurunan kognitif seseorang.

Dikutip dari laman CNN, Selasa (31/8/2021), menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal American Academy of Neurology, orang yang mengonsumsi sekitar 600 miligram atau setara 0,02 ons flavonoid per hari memiliki risiko penurunan kognitif sebesar 20 persen lebih rendah dibanding orang yang mengonsumsi hanya 150 miligram atau sekitar 0,005 ons per hari.

Masih dalam penelitian tersebut, 100 gram atau 3,5 ons stroberi mengandung sekitar 180 miligram (0,006 ons) flavonoid. Kemudian apel, memiliki sekitar 113 miligram (0,003 ons).

Bagi sebagian orang yang belum mengetahui, flavonoid ini adalah serangkaian senyawa yang mengandung antioksidan kuat.

Menurut profesor kedokteran di Universitas Harvard Walter Willett, biasanya flavonoid banyak ditemukan dalam buah dan sayuran.

“Pasokan darah ke otak merupakan kontributor penting untuk penurunan kognitif,” kata Wallett. Dia pun menambahkan, sifat anti-inflamasi flavonoid ini dapat membantu melindungi suplai darah yang berakibat dapat memperlambat penurunan kognitif.

Selain karena flavonoid, penurunan kognitif pun bisa disebabkan beberapa hal lain. Misalnya demensia atau alzheimer.

Studi ini berlangsung hampir seperempat abad dengan melibatkan 75.000 peserta. Usia rata-rata pada awal penelitian adalah 50 tahun. Itu berarti saat ini usianya sudah menginjak 70 atau 80 tahun.

Fungsi otak memang akan menurun ketika seseorang mulai menginjak usia 20 atau 30 tahunan. Akan tetapi, banyak yang tidak sadar bahwa sebetulnya dapat sangat menurun ketika usia 70 tahun.

Willett mengatakan, setelah meninjau diet para peserta selama 20 tahun, peneliti meminta mereka menjawab beberapa kali kuesioner selama periode empat tahun. Hal ini dilakukan untuk menentukan bagaimana penurunan kognitifnya.

Kemudian penurunan kognitif setiap orang dihitung dari jumlah enam pertanyaan yang dijawab ya atau tidak, salah satu pertanyaannya adalah ‘Apakah Anda memiliki masalah untuk mengingat daftar pendek, seperti daftar belanjaan?’ dan ‘Apakah Anda kesulitan mengingat sesuatu dari satu detik ke detik berikutnya?’.

Sementara itu, ahli saraf Department of Veterans Affairs Daniel Potts mengatakan, karena penelitian berlangsung selama beberapa dekade, hasilnya jauh lebih valid dibanding penelitian lain yang terjadi hanya selama beberapa tahun.

“Penurunan kognitif adalah sesuatu yang terjadi secara perlahan, jadi ketika Anda menilainya, Anda dapat mengambil perubahan halus dengan lebih baik dalam jangka waktu yang lama,” ujarnya.

 

 

2 dari 2 halaman

Cara Mengonsumsi Lebih Banyak Flavonoid

Selain itu, flavonoid hanya berperan kecil yang berpotensi memperlambat penurunan kognitif, kata Willett. Setiap orang perlu menjalankan hidup sehat pula, ini mencakup aktivitas fisik secara teratur dan tidak merokok.

Diet mediterania misalnya. Potts mengatakan, diet ini telah terbukti efektif dalam membantu fungsi kognitif. Di samping itu, banyak pula makanan yang disajikan dalam diet tinggi flavonoid ini.

“Nutrisi sangat berkaitan dengan kesehatan kognitif. Pilihan yang kita buat hari ini mengenai hal-hal yang dikonsumsi itu berperan besar untuk efek di kemudian hari dalam melindungi otak kita,” katanya.

Beberapa buah yang mengandung flavonoid tinggi termasuk stroberi, blueberry, dan jeruk. Paprika dan seledri adalah beberapa sayuran dengan jumlah senyawa yang tinggi, tambahnya.

 

Reporter: Aprilia Wahyu Melati