Pelajaran Hidup yang Bisa Dipetik dari Sinetron Cinta Amara SCTV

Belajar dari kehidupan Amara, di usianya yang masih belia dan seharusnya ia merasakan indahnya bermain dan belajar. Namun ia harus berjuang mencari nafkah dengan berjualan roti untuk menyambung kehidupannya.

Amara tetap sabar menjalani kehidupannya dengan banyaknya beban yang harus ia selesaikan meskipun sesekali ia merasakan rindu yang teramat dalam kepada orangtuanya.

Dari raut wajah mungilnya, tersirat banyak harapan di wajah Amara. Ia tetap tekun belajar di bangku sekolah dasar yang ia jalani sekarang.

Keceriaan Amara menjadi semangat tersendiri bagi guru-gurunya di sekolah, beliau kagum dengan keteguhan hati Amara, meskipun sering mendapat cemoohan dari teman-teman sebayanya ia terus menegakkan mimpi demi masa depannya.

Setiap peluh perjuangan dari kerasnya kehidupan yang dijalani saat ini pasti mengandung banyak hikmah dan pelajaran untuk kehidupan esok yang lebih cerah. Seperi halnya Amara yang rela kehilangan masa kecilnya untuk bermain.

Ia harus melakukan pekerjaan rumah dan bertanggung jawab merapikan rumah secara keseluruhan dan dilanjutkan untuk mencari nafkah dengan berkeliling kampung untuk berjualan roti.

Tak hanya itu Amara merasakan kepedihan ketika adiknya, Eriko, yang malu karena memiliki kakak seperi Amara. Namun, semuanya sirna ketika Amara bertemu dengan pasangan suami istri, Miranti dan Afandi, yang sebenarnya merupakan orangtua kandung Amara.

Meskipun sama-sama belum mengetahui identitas asli saat bertemu mereka saling menyayangi dan kerinduan Amara terhadap sosok orangtua cukup terobati.

Ingin tahu perjuangan Amara selanjutnya? Pastikan banyak pelajaran hidup yang dapat dipetik. Jangan lupa juga untuk nonton Cinta Amara di Vidio. 

Jika terlewat, Anda bisa saksikan tayangan ulang dan episode lengkapnya dengan streaming SCTV di platform Vidio.

Penulis: Anindya Pratiwi