Liputan6.com, Jakarta Memiliki jerawat di wajah seringkali buat Anda tidak nyaman saat bepergian. Terkadang, hal tersebut dianggap sebagai masalah yang sangat besar. Padahal muncul jerawat adalah hal yang wajar karena disebabkan oleh faktor hormonal.
Menurut cara tradisional dan kuno dari Cina, bila ada jerawat di telinga menandakan ginjal Anda bermasalah, sedangkan muncul jerawat pada pipi disebabkan karena gangguan pada organ hati. Pada dasarnya, argumen tersebut tidak memiliki landasan ilmiah yang kuat.
Baca Juga
Melansir dari Healthline, Kamis (4/11/2021), beberapa peneliti melakukan penelitian untuk mencari tahu makna dari bintik jerawat yang berada pada titik berbeda di wajah setiap orang. Tentunya, bukti-bukti tersebut didasarkan atas alasan sains dan bukti medis.
Advertisement
Namun, terlepas dari munculnya jerawat di wajah, memiliki gaya hidup sehat yang terukur dan terstruktur juga penting dan dibutuhkan. Asupan makanan yang dikonsumsi termasuk faktor eksternal untuk membantu kulit Anda cerah dan sehat.
Â
Â
Jerawat di Garis Rambut
Jerawat yang muncul di sekitar garis rambut disebut sebagai jerawat pomade. Pomade dioleskan pada rambut yang tebal dan seringkali berbahan dasar minyak mineral. Bahan dasar tersebut ternyata memicu munculnya jerawat.
Penyumbatan yang terjadi membuat sebum di folikel atau pori-pori rambut tersumbat dan tidak dapat keluar. Faktor tersebutlah yang menyebabkan jerawat Anda muncul di sekitar garis rambut.
Jika Anda menemukan masalah yang serupa, solusi yang ditawarkan akan berhenti menggunakan pomade, mencuci muka setelah mengaplikasikannya ke rambut. Atau Anda bisa rajin menggunakan shampoo untuk membersihkannya.
Hal lainnya yaitu, ketika menggunakan hairspray atau sampo kering (dry shampoo), coba lah melindungi kulit Anda dengan tangan dari semprotan secara langsung.
Jerawat di Pipi
Jerawat yang muncul di daerah ini bukan hanya disebabkan oleh masalah pencernaan, melainkan ponsel Anda yang kotor. Mungkin perilaku ini sering tidak disadari ketika Anda mendekatkan wajah ke ponsel.Â
Ada berbagai macam bakteri di layar ponsel yang justru memberi peluang dan celah sangat besar sehingga menyebabkan Anda lebih banyak jerawat. Jerawat yang menetap di sana bisa juga diakibatkan oleh sarung bantal yang kotor, atau kebiasaan lain yang membuat wajah Anda tersentuh oleh sesuatu.
Membersihkan ponsel secara rutin adalah langkah cerdas. Misalnya, menggunakan tisu yang mengandung desinfektan untuk membantu mensterilkan ponsel Anda dari kuman. Pertimbangkan kembali ketika memberi headset bluetooth, ganti sarung bantal minimal seminggu sekali.
Â
Â
Advertisement
Jerawat di Rahang
Jerawat di dagu dan rahang sering disebabkan oleh fluktuasi hormon, yaitu gangguan pada sistem endokrin (sistem kontrol kelenjar dalam tubuh) Anda. Biasanya, jika kelebihan androgen (hormon yang terdapat di laki-laki), dapat memicu produksi kelenjar minyak secara berlebih.
Jumlah yang berlimpah akan menyumbat pori-pori. Sementara itu, untuk perempuan, hormon tersebut akan berkembang pesat selama siklus menstruasi (seminggu sebelum menstruasi) atau bisa juga diakibatkan karena mengonsumsi obat KB.
Kemudian, faktor lainnya karena ketidakseimbangan hormon akibat diet. Diet yang tidak seimbang dan memenuhi kebutuhan nutrisi dalam tubuh dapat memicu pertumbuhan jerawat di wajah. Meskipun demikian, penelitian menunjukkan adanya korelasi yang lemah antara kedua hal tersebut.
Sebaliknya, beberapa peneliti percaya bahwa kesehatan usus mempengaruhi jerawat karena dapat mengubah kadar hormon Anda, terutama jika Anda makan makanan tinggi karbohidrat atau susu dengan hormon tambahan.
Oleh karena itu, banyak program diet yang membatasi asupan gula, roti putih yang menggunakan tepung terigu, makanan olahan, dan susu yang dapat membantu Anda untuk mengurangi jerawat.
Â
Â
Jerawat di Dahi dan Hidung
Wilayah T-zone, misa dipicu akibat banyaknya minyak dan stres. Penelitian dari jurnal Medical Journals yang berjudul Study of Psychological Stress, Sebum Production and Acne Vulgaris in Adolescents melibatkan 160 siswa SMA laki-laki di Singapura. Hasil penelitian menemukan bahwa stres yang tinggi tidak berpengaruh pada produksi minyak, tetapi dapat membuat jerawat menjadi lebih serius.
Studi lain yang meneliti hal serupa berjudul Consequences of Acne on Stress, Fatigue, Sleep Disorders and Sexual Activity: A Population-based Study, menemukan bahwa orang yang bangun dalam keadaan lelah lebih mungkin memiliki jerawat juga.
Jadi, faktor stres dan kurangnya tidur menciptakan sebuah siklus baru yang berimbas pada munculnya jerawat. Jika Anda melihat sebuah pola, cobalah praktikkan kebersihan tidur yang baik, mendengarkan musik atau berolahraga (bahkan selama satu menit).
Kemudian, harus digarisbawahi untuk tidak menyentuh dahi Anda. Rata-rata orang menyentuh dahinya ratusan kali dalam sehari sehingga membuat kotoran dan minyak saling bercampur. Dengan begitu, sangat penting untuk menjaga kebersihan wajah.
Reporter: Caroline Saskia
Â
Advertisement