Liputan6.com, Jakarta Pemerintah melalui lembaga di bawahnya diharapkan mengelola akun media sosial (medsos) secara profesional. Serta diharapkan merespons cepat atas berbagai keluhan atau kritik dari netizen.
Sebab dikhawatirkan jika medsos tidak dikelola secara profesional, bisa menurunkan reputasi atau citra lembaga pemerintah.
Baca Juga
“Berikan juga konten edukasi, motivasi dan info yang bermanfaat lainnya,” ujar Ahli Pengelolaan Media Sosial Pracoyo Wiryoutomo dalam seminar online yang diselenggarakan Instititut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP), Selasa (7/12/2021).
Advertisement
Turut hadir dalam seminar, praktisi public relations dari SCTV Haryanto, dan Wakil Direktur Inbound Indonesia Heni Hanifah. Acara dipandu Ketua Konsentrasi Ilmu Hubungan Masyarakat IISIP, Nurlina Bangun.
Pracoyo yang CEO Spora Comm itu menyarankan sudah saatnya akun official media sosial tidak kebanyakan berisi konten serimonial.
Selama ini, dari pengamtannya, akun resmi lembaga pemerintah masih ada yang malas merespon interaksi netizen. Entah itu pertanyaan, ataupun komentar yang kadang pedas.
Padahal, kecepatan memberi respon itu sangat bagus untuk meningkatkan kepercayaan publik dan menjaga reputasi Lembaga.
“Saya salut dengan akun Devisi Humas Polri dan PLN. Sekarang akun Humas Polri malah sering menjadi tempat pengaduan masyarakat. Apalagi kasus yang menyangkut anggota polisi,” jelasnya.
Kebutuhan Kreator Konten
Saat memberi pengarahan acara, Nurlina menggarisbawahi tentang kebutuhan kreator konten yang semakin banyak.
Indikasinya terlihat semakin banyak pebisnis yang menggunkan media sosial untuk mempromosikan dan menjual barang dan jasa.
Adapun salah satu seminar yang bertema “Creating Content in The New Era for Building Reputation and Business” digelar dengan tujuan agar mahasiswa bisa melihat fenomena ini sebagai peluang.
Haryanto mengingatkan para pengguna media sosial untuk lebih kreatif dalam membuat karya. “Perlu meningkatkan ketrampilan. Perlunya riset yang kuat agar karyanya valid, dan bermanfaat untuk meningkatkan reputasi ataupun untuk berbisnis,” kata Haryanto yang juga sebagai akademisi di IISIP itu.
Dia juga sangat menaruh harapan agar media sosial bisa menjadi ajang untuk meningkatkan produktifitas dan layanan. “Tidak hanya sebagai media untuk pamer,” ujarnya.
Advertisement