Sukses

Coba Tips Ini Demi Hilangkan Lemak Perut yang Berbahaya Bagi Tubuh

Lemak ini berhubungan dengan penyakit jantung dan diabetes tipe 2.

Liputan6.com, Jakarta Di antara bagian tubuh, lemak juga terdapat di area perut. Itulah yang kemudian menyebabkan perut menjadi buncit. Hal itu bisa terjadi karena disebabkan dari gaya hidup yang tidak sehat, jarang berolahraga, hingga genetika.

Sebetulnya tidak semua lemak di dalam perut diciptakan dari proses yang sama. Lemak yang terletak di bawah kulit atau yang disebut lemak subkutan itu adalah penyebab tonjolan dari ikat pinggang.

Sementara yang lebih berbahaya, ada lemak visceral yang berada jauh di dalam area perut. Lemak ini berhubungan dengan penyakit jantung dan diabetes tipe 2.

“Lemak visceral adalah lemak yang aktif secara metabolik dan mengeluarkan hormon yang berbeda dari lemak lainnya. Karena letaknya dekat dengan vena portal, vena utama tempat segala sesuatu yang melewati usus kita diserap, itu memiliki efek signifikan pada metabolisme,” jelas spesialis penyakit kolesterol dan lipid di Marlboro, New Jersey Spencer Kroll seperti melansir Forbes, Minggu (13/2/2022).

Seseorang dengan kadar lemak visceral tinggi lebih mungkin akan menderita berbagai kondisi, termasuk tekanan darah tinggi dan kanker kolorektal.

Kroll menjelaskan, “Lemak perut dapat melepaskan lebih banyak sitokin inflamasi ke dalam aliran darah, jadi jika seseorang memiliki banyak lemak visceral akan mengalami serangan jantung atau stroke, lebih banyak kerusakan dapat terjadi. Dalam keadaan pro-inflamasi, ada juga lebih banyak kemungkinan gumpalan darah terbentuk sebagai akibat dari cedera kecil, meningkatkan risiko pembekuan darah dan stroke.”

 

2 dari 3 halaman

Cara Mendeteksi Lemak Perut

Sementara itu, lemak visceral sulit terdeteksi karena Anda tidak dapat melihatnya. Jika Anda mencoba cubit perut, itu adalah lemak subkutan yang sesungguhnya dirasakan. Konon, ada korelasi, meski tidak sempurna, antara lingkar pinggang dan lemak visceral.

Namun, ada cara mudah yang bisa dilakukan untuk mengetahui apakah Anda mungkin memiliki terlalu banyak lemak visceral atau tidak. Salah satunya dengan dengan mengukur pinggang Anda.

Lebih detail, tarik pita pengukur di atas tulang pinggul kemudian sejajarkan dengan pusar Anda. Lalu bernapaslah dengan normal, pastikan untuk tidak menahan napas.

Aturan yang baik, pria harus memiliki lingkar pinggang kurang dari 40 inci sedangkan wanita harus berukuran kurang dari 35 inci.

Akan tetapi sekarang ini, mengukur banyak lemak visceral bisa dilakukan tanpa cara sebelumnya. Anda bisa mengeceknya dari pemeriksaan darah.

“Resistensi insulin, kadar trigliserida yang tinggi, dan kelainan enzim hati yang ringan merupakan sinyal bahwa seseorang memiliki terlalu banyak lemak yang aktif secara metabolik di dalam tubuhnya, yang umumnya terlihat di perutnya,” tambah Kroll.

 

3 dari 3 halaman

5 Cara Mengurangi Lemak Perut

Meskipun sulit untuk mengurangi lemak pada area tertentu, ada beberapa strategi yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi lemak tubuh secara keseluruhan. Trik ini khususnya bisa dilakukan bagi Anda yang sedang berusaha menghilangkan lemak di perut.

Lantas apa saja strateginya?

1. Hindari makan camilan di tengah malam

“Penelitian menunjukkan bahwa makan sesuai jam dan ritme sirkadian alami membantu mengurangi penyimpanan lemak. Makan lebih awal ketika tubuh Anda jauh lebih baik dalam memproses makanan akan membantu Anda mengontrol berat badan. Jika Anda membatasi asupan kalori di kemudian hari, akan sulit bagi Anda untuk mencegah penambahan berat badan,” jelas salah satu ahli diet di Elizabeth Ward.

Menurutnya, ini adalah respons hormonal yang berhubungan dengan insulin. Jadi, Ward menyarankan untuk menghindari makan camilan ketika malam hari.

2. Kontrol asupan karbohidrat

“Ada kesalahpahaman umum di antara orang-orang yang memiliki masalah kolesterol bahwa itu hanya melalui konsumsi lemak,” tutur Kroll.

Padahal, lanjutnya, “Konsumsi berlebihan karbohidrat dan makanan olahan adalah kontributor utama akumulasi lemak perut. Saya telah menghabiskan waktu bertahun-tahun mencoba mengubah gagasan orang bahwa ini bukan hanya tentang es krim dan potongan daging yang berat—ini benar-benar tentang modifikasi karbohidrat.”

Yang perlu diingat bahwa Anda sebetulnya pun tidak harus mengikuti gaya makan rendah karbohidrat. Akan tetapi, lebih baik Anda mengurangi konsumsi karbohidrat sederhana, seperti jus buah dan kue.

Sebagai gantinya, carilah karbohidrat yang mengandung serat, seperti sayuran, kacang-kacangan, polong-polongan, dan biji-bijian.

Sementara itu, Kroll mengatakan bahwa tepung bisa sangat mendukung resistensi insulin. Pada akhirnya proses tersebut dapat menyebabkan risiko penyakit lain.

“Tepung bisa seperti bahan bakar roket untuk mendorong resistensi insulin. Ketika tubuh Anda tidak merespon dengan baik terhadap insulin, ini dapat menyebabkan pra-diabetes dan diabetes tipe 2,” tuturnya.

3. Berolahraga

Olahraga termasuk kunci dari penurunan berat badan. Namun, aktivitas ini juga perlu diimbangi dengan pengurangan lemak perut secara khusus.

4. Mengonsumsi makanan yang mengandung protein

Selanjutnya upaya untuk mengurangi lemak di perut Anda perlu mengonsumsi makanan yang kaya protein. Mengonsumsi protein tanpa lemak dapat membantu Anda merasa cepat kenyang.

Jadi, usahakan untuk mengonsumsi setidaknya 20 hingga 30 gram protein setiap kali makan dan 10 gram protein dalam camilan, saran Ward.

“Orang yang mendapat cukup protein merasa sangat puas, dan mereka tidak mencari semua karbohidrat olahan—keripik, biskuit, kue, permen—atau makanan yang mengandung lemak trans, seperti kue kering yang Anda beli di toko roti atau kentang goreng, " jelasnya.

5. Tidur yang cukup

Sebuah studi di Sleep menemukan. Seseorang yang sering kurang tidur setidaknya lima jam setiap malam berisiko mengalami peningkatan yang signifikan dalam akumulasi lemak visceral dan subkutan bagi orang dewasa yang berusia di bawah 40 tahun.

Lebih lanjut Kroll menjelaskan, “Kurang tidur telah dikaitkan dengan akumulasi lemak tubuh, serta resistensi insulin. Higiene tidur yang lebih baik dan pengurangan stres dapat membantu menghilangkan lemak.”

 

Reporter: Aprilia Wahyu Melati