Sukses

Buat Wanita, Kenali 8 Alasan Anda Telat Menstruasi

Lebih lanjut, berikut ini kemungkinan penyebab telat menstruasi.

Liputan6.com, Jakarta Terlambat menstruasi sering disangkutpautkan dengan suatu alasan. Entah karena hormon yang tidak seimbang, kehamilan, atau pengaruh berat badan. Terlepas dari itu semua, setiap wanita perlu tahu apa saja alasan-alasan menstruasi bisa terlambat dari biasanya.

Menstruasi adalah hal yang wajar terjadi. Setiap bulannya, para wanita akan mengalami hal ini. Namun, permasalahannya adalah waktu menstruasi yang bisa berubah-ubah. Bisa jadi lebih cepat atau bahkan lebih lambat. Ketidakteraturan tersebut pun akhinya mencengangkan dan mengkhawatirkan sebagian orang khususnya wanita.

Karena itu, simaklah alasan menstruasi bisa datang terlambat, seperti melansir laman Forbes, Selasa (01/03/2022).

Sebelumnya, menstruasi yang terlambat didefinisikan berbeda-beda oleh setiap individu. Beberapa wanita terlambat menstruasi pada waktu yang sama setiap bulannya. Sementara lainnya, memiliki permasalahan yang lebih bervariasi.

Seiring hal tersebut, seorang Profesor Asosiasi Klinis di Departemen Kebidan dan Ginekologi di NYU Langone Health Raquel Dardik menjelaskan,” Menstruasi yang terlambat adalah keterlambatan pada waktu yang diharapkan untuk memulai siklus menstruasi Anda. Seseorang yang memiliki siklus 28 hari akan mengalami keterlambatan setelah 28 hari, sedangkan seseorang yang siklusnya bervariasi antara 26 hingga 31 hari tidak akan terlambat sampai setelah 31 hari berlalu.”

Sementara itu, menurut aturan umum dalam Ginekologi, suatu periode tidak benar-benar dianggap terlambat sampai satu minggu penuh berlalu, tambah Dardik.

Lebih lanjut, berikut ini kemungkinan penyebab telat menstruasi.

1. Kehamilan

Dardik sering bertanya kepada pasiennya yang memasuki usia subur dan mengalami telat haid. Pertanyaan yang pasti akan dilontarkan lebih dulu adalah 'Apakah Anda sudah tes kehamilan?'.

Sebab, ketika kehamilan terjadi, tubuh membutuhkan lapisan yang tebal dan berhenti mengeluarkannya setiap bulan. Oleh karena itu, tes kehamilan biasanya paling akurat jika Anda terlambat menstruasi. Tidak hanya itu, tes kehamilan dapat dilakukan bila menstruasi tidak teratur.

2. Ketidakseimbangan Hormon

Ketidakseimbangan hormon dapat terjadi ketika ada terlalu banyak atau sedikit hormon dalam aliran darah. Hal ini bisa Anda alami karena berbagai alasan.

“Kadang-kadang kelainan pada hormon dapat membuat Anda tidak mengalami, entah itu karena kekurangan ovulasi atau gangguan menstruasi,” jelas Dardik.

3. Pengobatan

Siapa sangka, obat-obatan juga dapat memengaruhi menstruasi.

“Misalnya, banyak pengguna pil KB yang terkadang melewatkan siklusnya bahkan ketika mereka tidak melewatkan atau mengganti obatnya,” tutur Dardik.

Direktur Divisi Ginekologi Umum dan Kebidanan di Johns Hopkins di Baltimore Mostafa Borahay menambahkan bahwa obat-obatan tertentu, seperti antidepresan, dapat meningkatkan kadar prolaktin (hormon yang dibuat oleh kelenjar pituitari) yang kemudian memiliki efek samping. Salah satunya berdampak pada siklus menstruasi. 

 

2 dari 2 halaman

Kondisi Lain

4. Stres

Terlambat menstruasi juga bisa disebabkan karena stres. Sebab, kelenjar yang bertanggung jawab atas hormon di ovarium berhubungan dengan bagian otak yang mengatur emosi.

Borohay menuturkan, “Lapisan dalam rahim itu sendiri dikendalikan oleh estrogen dan progesteron, yang berasal dari ovarium. Ovarium berada di bawah kendali kelenjar lain yang berada tepat di bawah otak yang disebut kelenjar pituitari. Ini dikendalikan oleh hipotalamus, yang terhubung ke sistem limbik dan bagian lain dari otak yang mengontrol emosi dan proses lain di otak.”

Oleh karena itu, lanjutnya, “Sekarang kita dapat dengan mudah memahami bahwa perubahan yang terjadi di otak — seperti lebih banyak stres daripada biasanya — dapat dengan mudah memengaruhi siklus menstruasi.”

5. Perimenopause

Perimenopause terjadi beberapa tahun menjelang menopause. Biasanya dimulai pada usia 30- hingga 40-an.

Selama waktu tersebut, kadar estrogen di ovarium mulai berfluktuasi. Karena itu, Borahay dan Dardik mengatakan, menstruasi yang terlambat atau tidak teratur itu termasuk pertanda terjadinya gejala perimenopause.

6. Berat badan terlalu berlebih

Ternyata kelebihan berat badan juga dapat memengaruhi menstruasi, menurut Borahay.

"Kami belum memahami gambaran keseluruhannya, sebagian besar hormon seks wanita, estrogen dan progesteron, larut dalam lemak. Hormon-hormon ini dapat disimpan dalam lemak, yang dapat mempengaruhi ritme yang terjadi pada hormon-hormon ovarium ini," demikian penjelasannya.

Pada dasarnya, sel-sel lemak bersama ovarium akan menghasilkan estrogen. Selanjutnya penambahan berat badan dapat menyebabkan sel-sel lemak tumbuh dan melepaskan lebih banyak estrogen.

Hal itulah yang dapat menyebabkan tubuh berhenti berovulasi sehingga Anda mengalami keterlambatan menstruasi.

Selain itu, kelebihan berat badan juga sering ditemukan dengan sindrom ovarium polikistik atau PCOS. Bila terjadi, gejala utamanya adalah menstruasi karena ovulasi yang tidak teratur. 

7. Kekurangan berat badan

Layaknya kelebihan berat badan, kekurangan berat badan juga dapat dikorelasikan dengan menstruasi yang terlambat atau tidak teratur. Bahkan dapat menyebabkan tubuh Anda berhenti memproduksi estrogen sama sekali.

“Cara termudah untuk memikirkannya adalah ketika seorang wanita kekurangan berat badan atau kekurangan, reproduksi tidak lagi menjadi prioritas. Ketika seseorang kekurangan seseorang menggunakan sumber daya yang gizi, tubuh untuk memprioritaskan kehidupan,” jelas Borahay.

8. Kondisi kesehatan tertentu

Kondisi kesehatan tertentu dapat berdampak pada hormon sehingga menyebabkan menstruasi terlambat atau tidak teratur, kata Borahay. Umumnya, gangguan tersebut terjadi pada tiroid atau PCOS.

Kapan Harus ke Dokter?

Mengenai hal ini, menstruasi yang terlambat beberapa hari biasanya tidak perlu dikhawatirkan, kata Borahay.

“Jika seorang wanita dalam usia reproduksi dan menstruasi biasanya teratur, hal pertama yang harus dilakukan adalah melakukan tes kehamilan di rumah,” katanya.

Lebih lanjut dia menjelaskan, “Kalau ada yang telat haid dan tes kehamilannya negatif, biasanya saya bertanya apakah ada gejala lain atau tidak. Bila tidak ada, saya suruh menunggu. Jika seorang wanita sehat, saya piker seminggu adalah hal yang wajar. Jika dalam jangka waktu satu minggu dan menstruasinya belum tiba, Anda harus menemui dokter.”

 

Repoter: Aprilia Wahyu Melati