Liputan6.com, Jakarta Bibit.id terus berupaya memperluas konektivitas kepada penggunanya, yang didominasi oleh generasi milenial di 500 kota di seluruh Indonesia.
Selain itu, Bibit juga fokus membangun, mengelola dan mengembangkan seluruh karyawannya yang berkontribusi di bidang masing-masing untuk kemajuan perusahaan
Baca Juga
Alvin Anderson, Culture and Engagement Specialist Bibit menilai, konektivitas merupakan kata kunci yang mengantarkan Bibit pada penghargaan ini. Konektivitas, baik itu secara teknologi maupun dalam hubungan antarmanusia, merupakan perekat tim Bibit di tengah masa pandemi.
Advertisement
“Dari masa ke masa, saya menyaksikan adanya peningkatan fokus dan perhatian perusahaan terhadap kultur dan engagement di antara karyawannya. Kini, kami memiliki berbagai klub dan aktivitas yang diorganisasi oleh perusahaan yang memungkinkan seluruh anggota tim dari divisi yang berbeda untuk berkenalan, berdiskusi, dan menjalankan hobi yang beragam bersama-sama,” kata Alvin, Rabu (20/4/2022).
Menurut Alvin, perusahaan juga memperhatikan betul kesehatan mental karyawannya serta menawarkan berbagai solusi yang bisa membantu karyawan yang sedang membutuhkan pendampingan secara profesional, misalnya lewat workshop dan konseling dengan psikolog.
“Perhatian semacam ini membuat karyawan merasa sangat diapresiasi oleh perusahaan sehingga performa kerja mereka juga terus meningkat,” ujar dia.
PR & Corporate Communication Lead Bibit William menyampaikan, inisiatif dari perusahaan melalui BitClub, kelompok-kelompok hobi yang diinisiasi oleh karyawan dan didukung oleh perusahaan, sangat membantunya dalam mencapai apa yang namanya work-life balance.
Selain BitClub, Bibit juga secara rutin mengadakan Bit-Talk dan Bit-tivation, acara webinar di mana seluruh karyawan diberikan kesempatan untuk belajar hal-hal baru secara gratis, mulai dari kepemimpinan, engineering sampai topik-topik yang khas masa kini seperti bagaimana cara memulai karier sebagai seorang influencer.
“Intinya, kami terus berupaya menghadirkan lingkungan kerja yang sehat, di mana setiap karyawan mengetahui bahwa aspirasi mereka didengarkan, kesehatan mereka diperhatikan, pencapaian mereka diapresiasi, dan yang paling penting, kultur yang baik ini datang langsung dari top management kami,” tutur William.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Penghargaan
Setelah dinobatkan sebagai The Best Fintech serta penghargaan Indonesia WOW Brand 2022 dari MarkPlus, Inc untuk kategori aplikasi investasi pada bulan Maret 2022 silam, Bibit.id, kembali bersinar dalam ajang The Glints Best Employers Awards 2022.
Dalam pengumuman resmi yang disiarkan lewat laman websitenya, Glints, platform talenta terbesar di Asia Tenggara dan Taiwan untuk pengembangan karir dan rekrutmen, mengumumkan bahwa Bibit mendapatkan penghargaan untuk kategori Thriving Workforce.
Perusahaan dipilih sebagai 1 dari 10 perusahaan di Asia Tenggara, Hong Kong, dan Taiwan yang dinilai berprestasi dalam mengelola dan mendukung kemajuan karyawannya di tengah masa pandemi. Penghargaan ini juga kian dikuatkan dengan data yang dirilis oleh RevoU bahwa Bibit adalah perusahaan teknologi di Indonesia yang mencatatkan pertumbuhan karyawan tertinggi di tahun 2021.
“Ini adalah penghargaan untuk seluruh karyawan di Bibit. Kami terbukti mampu tumbuh bersama di tengah situasi pandemi yang belum pernah kami alami sebelumnya. Mulai dari menyesuaikan cara kerja, mengelola ekspektasi sampai melayani pengguna kami dengan sepenuh hati meski berada dalam mode remote working. Kami bersyukur atas apresiasi dari Glints,” pungkas William.
Advertisement
Sederet Bukti Industri Fintech di Indonesia Berkembang Pesat
Sebelumnya, Industri Financial Techology (Fintech) di Indonesia berkembang pesat dalam beberapa waktu tahun terakhir. AFTECH (Asosiasi Fintech Indonesia) dalam Annual Members Survey (AMS) 2021, Kamis (24/3/2022) melaporkan sederet capaian industri fintech tanah air.
Menurut Ketua Dewan Pengawas AFTECH Rudiantara, survei yang dilakukan terhadap anggota AFTECH merupakan variabel kunci atas aspirasi yang disampaikan untuk diterapkan dalam pembentukan aturan yang lebih pas. Aturan ini disesuaikan juga dengan kode etik yang berlaku serta kebutuhan-kebutuhan lain terhadap fintech agar mendapatkan kepercayaan penuh dari masyarakat.
“Fintech telah berkembang pesat dalam beberapa waktu terakhir, terbukti dengan peningkatan jumlah penyelenggara fintech berlisensi, makin beragamnya solusi layanan keuangan digital yang ada di pasar saat ini, serta pertumbuhan pemanfaatan fintech, dan layanan keuangan digital di masyarakat,” ujarnya dalam siaran pers.
Capaian fintech dalam hal ini antara lain ditunjukkan oleh nilai transaksi uang elektronik yang meningkat 58,5 persen dari tahun ke tahun, menjadi lebih dari Rp 35 triliun pada akhir 2021, adopsi Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) yang telah melampaui target 12 juta merchants sebelum tenggat waktu akhir 2021, penyaluran pinjaman melalui fintech pendanaan bersama ke lebih dari 13,47 juta rekening peminjam senilai kurang lebih Rp 13,6 triliun pada Desember 2021, serta peningkatan pemanfaatan fintech untuk berinvestasi di pasar modal, dan perdagangan aset digital.
Dalam ringkasan eksekutif Laporan Survey Aggota Tahunan AFTECH, AMS 2021, pada 2021, Indonesia menyumbang 23 persen dari seluruh perusahaan fintech di Asia Tenggara. Perkembangan ini, dikombinasikan dengan potensi industri fintech Indonesia, telah menarik minat investor.
Secara akumulatif, jumlah investasi pada industri fintech di Indonesia mencapai 904 juta dolar AS atau 23 persen dari total akumulasi investasi pada industri fintech di Asia Tenggara pada 2021.
“Selain menunjukkan signifikansi industri fintech dalam menarik investasi, statistik ini juga menunjukkan peran fintech yang signifikan sebagai sumber pertumbuhan ekonomi masa depan bagi Indonesia,” ucapnya.