Sukses

Kata Ahli, Orang Percaya Diri Selalu Hindari 5 Kesalahan Ini Saat Berbicara di Depan Umum

Bahasa tubuh seseorang mengatakan banyak tentang seberapa percaya diri mereka saat bicara di depan umum.

Liputan6.com, Jakarta Apakah pernah merasa seperti orang mengabaikan Anda saat tengah berbicara di depan umum? Atau lebih buruknya mengatakan jika Anda membosankan?.

Kabar baiknya adalah kemungkinan itu tidak ada hubungannya dengan apa yang Anda bicarakan dan lebih berkaitan dengan penyampaian.

Ketika mengamati seseorang berbicara, Anda mendengarkan dua hal yakni Keyakinan dan emosi. Keyakinan adalah isyarat kuat yang membuat orang menganggap Anda serius. Emosi adalah aspek kehangatan, dan membuat orang menganggap Anda menarik.

Sebagai pelatih bahasa tubuh dan berbicara di depan umum, saya telah bekerja dengan ratusan orang untuk meningkatkan cara mereka dilihat orang lain.

Jika Anda ingin membuat kesan pertama yang kuat atau meningkatkan reputasi, hindari lima kesalahan ini yang tidak pernah dilakukan oleh orang yang paling percaya diri dan menarik. Berikut penjelasannya, melansir laman CNBC, Senin (9/5/2022).

1. Biarkan tangan terlepas

Bahasa tubuh seseorang mengatakan banyak tentang seberapa percaya diri mereka, terutama "gestur menara."

Steepling adalah ketika telapak tangan kita saling berhadapan dan kita dengan lembut menyatukan ujung jari kita agar terlihat seperti menara gereja.

Menara adalah tampilan universal kepercayaan. Mantan kanselir Jerman Angela Merkel, presiden Prancis Emmanuel Macron dan investor "Shark Tank" Kevin O'Leary semuanya melakukannya.

Mendaki adalah isyarat kuat yang digunakan untuk meyakinkan orang lain bahwa Anda percaya diri dan berkomitmen pada apa yang dikatakan. Ini menunjukkan bahwa Anda santai dan terbuka — dan mereka juga seharusnya demikian.

2. Sembunyikan emosi

Anda memberi sinyal emosi ketika berbicara dengan isyarat yang disebut "variasi vokal." Penelitian menunjukkan bahwa hanya butuh sepersepuluh detik bagi otak untuk mengenali emosi yang disampaikan isyarat vokal. Ini adalah salah satu cara utama mengomunikasikan emosi, suasana hati, dan sikap kepada orang lain.

Banyak orang berpikir bahwa emosi menghalangi pesan, tetapi itu sebenarnya meningkatkan mereka. Emosilah yang membuat orang tertarik pada Anda dan membuat mereka ingin mendengarkan.

Jadi, ketika Anda merasa bangga dengan sebuah ide atau peduli tentang sesuatu, jangan bersikap biasa-biasa saja.

Sebaliknya, berbicaralah dengan rasa syukur dan motivasi. Bagikan pemikiran Anda dengan kekuatan dan penekanan.

Introvert khususnya mungkin bergumul dengan variasi vokal karena hal itu menarik perhatian pada diri sendiri.

Berikut adalah reframe: Anda telah bekerja keras untuk mengumpulkan pengetahuan, keterampilan, dan ide. Anda tidak menarik perhatian pada diri sendiri, menarik perhatian pada ide-ide Anda.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Cara Lain

3. Membuat Skrip sendiri

Scripting adalah perusak terbesar variasi vokal. Ada 2 kesalahan umum yang kerap dilakukan, yakni terlalu banyak menulis naskah presentasi, dan kemudian melatih semua emosi darinya.

Sebaiknya jauhkan cerita Anda dan bagian emosional dari pembicaraan tanpa naskah. Tulis saja beberapa poin penting yang ingin diingat. Ini memaksa Anda untuk memasuki emosi sebenarnya yang mendasari kata-kata Anda.

4. Gunakan pengisi verbal

Orang-orang menggunakan pengisi verbal — um, jadi, seperti, yah, Anda tahu — karena dua alasan utama. Pertama, mengulur waktu sambil memikirkan poin berikutnya.

Kedua, karena takut diganggu. Kami percaya tidak ada cukup waktu atau perhatian, jadi kami mengisi poin kami dengan kata-kata yang tidak jelas.

Ini juga mengapa orang berbicara terlalu cepat dan kemudian tersandung kata-kata mereka. Tetapi orang yang percaya diri memahami kekuatan jeda: Ini menunjukkan kompetensi dan kepercayaan diri.

Setiap kali Anda merasa ingin menggunakan filler, tarik napas saja. Jika Anda tidak sengaja menggunakan pengisi verbal, jangan bereaksi dan jangan meminta maaf. Ini adalah cara lambat untuk melatih kembali otak Anda agar otak Anda berhenti sejenak alih-alih mengisi.

5. Bicaralah dengan nada pertanyaan

Orang-orang yang paling berkuasa menghindari perubahan pertanyaan dengan segala cara. Saat Anda menggunakan infleksi pertanyaan, nada suara Anda naik di akhir kalimat.

Ketika Anda tidak memberikan kekuatan vokal Anda, orang akan menganggap Anda lebih serius dan percaya pada apa yang Anda katakan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.