Liputan6.com, Jakarta Citi Indonesia bekerjasama dengan Mercy Corps Indonesia (MCI) untuk tingkatkan inklusi keuangan bagi pengusaha perempuan di Malang, khususnya dalam mengakses layanan keuangan berbasis digital.
Bernama program SEED 4 Women program ini diluncurkan 28 Juni 2022 oleh Teten Masduki selaku Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia, Batara Sianturi selaku CEO Citi Indonesia dan Ade Soekadis selaku Direktur Eksekutif MCI.
Dari sekitar 60 juta usaha di Indonesia, 99 persen di antaranya adalah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Usaha Mikro dan Kecil (UMK) menyumbang sekitar 80 persen dari lapangan kerja nasional dan memberikan kontribusi penting bagi perekonomian Indonesia.
Advertisement
Data The World Bank Global Index tahun 2017 menunjukkan bahwa akses perempuan terhadap inklusi keuangan 7 persen di bawah laki-laki, sedangkan menurut data Global Woman Financial Literacy Index, akses keuangan perempuan di Indonesia 4 persen di bawah laki-laki.
Banyak hal yang menghambat perempuan dalam mencapai inklusi keuangan dan akses ke layanan keuangan. Di antaranya budaya dan kelembagaan, tingkat melek huruf dan pendidikan yang rendah, peraturan perundang-undang dan praktik yang masih diskriminatif, dan kendala waktu.
Ade Soekadis, Direktur Eksekutif MCI mengatakan, setelah berhasil melaksanakan berbagai program kewirausahaan yang bersinggungan langsung dengan UMKM, MCI dan Citi Indonesia melihat bahwa pelatihan dan pendampingan sangat dibutuhkan oleh UMKM, terlebih dalam hal literasi keuangan untuk para pengusaha perempuan.
"Tujuannya adalah tidak hanya membekali bisnis milik perempuan ini dengan keterampilan dan pengetahuan untuk bertahan hidup, tetapi juga untuk dapat berkembang di era serba digital seperti saat ini. Oleh sebab itu, Mercy Corps Indonesia berupaya untuk terus mendorong UMKM, khususnya UMKM yang dipimpin oleh perempuan agar lebih memahami tentang literasi keuangan serta dapat menjangkau akses inklusi keuangan,” ungkapnya, Kamis (30/6/2022).
Di kesempatan sebelumnya, Citi Indonesia dan Mercy Corps Indonesia sudah menjalin kerja sama dalam agenda Global Community Day yang bertajuk “Webinar Series Festival for Women-led Small Entrepreneurs.”
Sri Mulyani Gambarkan Pentingnya Peran Perempuan di Bidang Ekonomi
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengharapkan peran perempuan dan anak muda dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Dia ingin kedua kelompok ini turut andil dalam mengakses pembiayaan atau finansial dalam usahanya. Hal ini sekaligus sejalan dengan pengejaran target inklusi keuangan yang jadi perhatiannya.
Bahkan, ini juga diakui sebagai fokus dari berbagai negara anggota G20 yang gelarannya dipimpin Indonesia.
Sri Mulyani mengungkapkan banyak perempuan yang terlibat dalam kegiatan ekonomi khususnya sektor UMKM.
Namun, ia mengungkap belum banyak perempuan pelaku usaha yang mengakses pembiayaan dari penyedia jasa keuangan.
“Perempuan juga harus kita perhatikan, karena perempuan berperan penting dalam pembangunan ekonomi. Peningkatan akses perempuan ke produk jasa keuangan tidak hanya akan mengamankan perempuan dan kehidupan keluarganya tapi memberdayakan dirinya sendiri,” paparnya dalam International Seminar on Digital Transformation for Financial Inclusion of Women, Youth, dan MSMEs to Promote Inclusive Growth, Rabu (11/5/2022).
Ia mengungkap sekitar 11 persen dari GDP global akan bisa diciptakan jika seluruh perempuan di negara di dunia mampu berdaya dalam ekonomi.
Bahkan jika memaksimalkan potensi lapangan kerja yang tercipta, bisa ada sekitar USD 28 miliar yang diciptakan.
“Di satu sisi kami menyadari potensi besar ini, terutama dalam pemberdayaan perempuan, perempuan sering dikecualikan dari (target) jasa keuangan karena keterbatasan administrasi, sehingga ini bisa menjadi kendala bagi mereka,” terangnya.
Advertisement
Potensi Anak Muda
Selain itu, Sri Mulyani menuturkan anak muda juga memiliki potensi sebagai pendorong ekonomi nasional dan dunia. Populasi anak muda di dunia saat ini memegang kunci kemajuan masa depan global.
“Mereka segera aka memasuki dunia kerja dan berkontribusi pada perekonomian, tetapi banyak dari mereka juga dikecualikan secara finansial,” jelas dia.
Misalnya, dalam akses pembukaan akun bank yang masih minim karena belum memilikinya identitas yang cukup resmi. Ini mengingat pendapatan anak muda yang masih belum pasti dan penyimpanan tabungan yang masih sedikit.
Guna mendorong akses ekonomi pada anak muda, Sri Mulyani punya cara. Misalnya dengan menyediakan akses yang inklusif bagi golongan ini. Artinya, kelompok muda semakin mudah untuk mengakses finansial fomal sejak dini, dimulai dari pembukaan akun bank.