Sukses

SUN Energy Tech Space, Ruang Monitoring Kinerja Sistem Energi Surya Terintegrasi Berbasis IoT

Berkomitmen untuk menyediakan layanan terintegrasi berbasis teknologi, pada hari Kamis (14/07) SUN Energy meluncurkan ruang pemantauan kinerja sistem energi surya yang terintegrasi berbasis Internet of Thing (IoT) yang dinamakan SUN Energy Tech Space 


Liputan6.com, Jakarta Transisi menuju masa depan rendah karbon dapat diwujudkan melalui percepatan penggunaan energi bersih di berbagai sektor. Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia mencatat dari 587 GW kapasitas pembangkit energi baru terbarukan (EBT), lebih dari 60% berasal dari energi surya yang akan berperan sangat penMng dalam penyediaan listrik nasional. Per awal kuartal dua di tahun 2022 ini, PLN mencatat terdapat lebih dari 5.000 konsumen PLN yang memanfaatkan sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

Sebagai salah satu sumber energi alternatif masa depan, riset untuk mengembangkan teknologi energi surya terus dilakukan guna menyediakan biaya yang lebih rendah sehingga dapat semakin terjangkau oleh masyarakat luas. Melihat potensi energi surya dan penyerapannya yang semakin meningkat, SUN Energy terus berupaya secara konsisten menawarkan inovasi kepada para pelanggan. Sejak didirikan tahun 2016, hingga kini portofolio SUN Energy telah tersebar di lebih dari 25 kota di Indonesia dan mengantongi proyek sebesar 280 MWp di 3 negara.

Berkomitmen untuk menyediakan layanan terintegrasi berbasis teknologi, pada hari Kamis (14/07) SUN Energy meluncurkan ruang pemantauan kinerja sistem energi surya yang terintegrasi berbasis Internet of Thing (IoT) yang dinamakan SUN Energy Tech Space. Didukung oleh Huawei, fitur perangkat di SUN Energy Tech Space mengedepankan aspek keselamatan yang proakMf, memberikan pengalaman perkembangan teknologi dengan konekMvitas (IoT), layanan cloud, serta kecerdasan buatan (AI) sehingga sistem PLTS bisa dipantau di mana pun dan kapan pun.