Liputan6.com, Jakarta - Pusat data menjadi salah satu dari fondasi Internet, yang keberadaannya sudah menjadi syarat utama dari sebuah ekonomi modern.
Dengan jumlah pengguna internet yang mencapai sekitar 200 juta pengguna, tak ayal bila kebutuhan Pusat Data, khusus nya teknologi Pusat data terbaru yang disebut dengan Cloud Computing menjadi hal yang sentral bagi para pelaku usaha dan pemerintahan di dunia pada umumnya dan Indonesia pada khususnya.
Baca Juga
Presiden Direktur PT Data Sinergitama Jaya atau lebih dikenal dengan Elitery, Kresna Adiprawira, mengatakan jika tanpa dirasa, cloud computing sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia sehari-hari. Aplikasi yang digunakan sehari-hari seperti email, chat, mobile banking, sosial media dan lainnya hampir bisa dipastikan berjalan menggunakan teknologi cloud computing.
Advertisement
"Apalagi semenjak Pandemi Covid 19 yang membuat seluruh aspek kehidupan manusia berubah secara drastis. Teknologi cloud computing memungkinkan perusahaan dan pemerintahaan untuk berinovasi dan beradaptasi terhadap perubahan secara cepat dan cost effective sehingga roda ekonomi danpemerintahan masih tetap berjalan di tengah pandemi yang lalu," ujar dia dalam keterangannya.
Pria yang pernah berkarir sebagai pimpinan IT Operation di perusahaan startup asuransi daring di Silicon Valley, Amerika Serikat ini menuturkan, kebutuhan teknologi Cloud di Indonesia sangat besar saat ini dan diprediksi akan jauh lebih besar lagi kedepannya.
Hal ini didukung oleh Pemerintah yang terus menggaungkan Transformasi Digital untuk mencapai Indonesia Emas 2045 dan dalam menjalankan roadmap Indonesia 4.0.
Berdasarkan laporan berjudul The Future of Cloud in Asia Pacific dari Cisco dan BCG tahun 2021, pengeluaran infrastruktur informasi dan teknologi (IT), serta public cloud Indonesia merupakan yang terbesar di Asia Tenggara.
Sedangkan pertumbuhan majemuk tahunan alias Compounding Annual Growth Rate (CAGR) layanan public cloud di Indonesia mencapai 25 persen, lebih tinggi dibandingkan Malaysia 23 persen dan Singapura yang hanya 20 persen.
Solusi mempercepat transformasi digital
Kresna menyampaikan, untuk menjawab kebutuhan pasar ini, Elitery telah menyediakan produk dan layanan yang dapat memberikan solusi untuk mempercepat transformasi digital.
Selain itu,Elitery terus melakukan riset dan pengembangan produk dan layanan agar selalu dapat menyesuaikan perkembangan teknologi dan memberikan solusi yang tepat untuk pasar.
Menurut Kresna, Elitery memiliki dua kategori penawaran, yaitu: produk dan layanan khusus.
Produk merupakan layanan yang sudah dikemas dalam suatu penawaran harga dan spesifikasi teknis yang baku dan siap dipakai.
Contoh dari produk adalah Elicovery, Elivision, dan Sipandu. Pelanggan dengan mudah dapat mendapatkan produk Elitery yang sesuai dengan kebutuhan perusahaannya. Kami menggunakan cloud computing sebagai fondasi dalam menyediakan elayanan dan mengembangkan produk kami. Produk tersebut diatas dikembangkan dan diimplementasikan menggunakan teknologi berbasis Cloud Computing.
"Adapun layanan khusus adalah layanan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan, seperti layanan Managed Cloud dan Managed Network” ujar Kresna.
Menurut Kresna, Elitery mampu memberikan layanan paripurna bagi para klien mulai darimembangun infrastruktur, implementasi bahkan pengelolaan infrastruktur teknologi informasi.
Itulah sebabnya banyak perusahaan yang menjadi klien Elitery lebih dimudahkan dalampengelolaan teknologi informasi.
“Kami melihat mayoritas perusahaan di Indonesia ingin fokus terhadap core business merekasehingga menyerahkan implementasi dan pengelolaan infrastruktur teknologi informasi mereka(cloud dan network) kepada kami. Kami sudah membantu hampir 200 perusahaan baik didalammaupun luar negeri dalam mengelola infrastruktur teknologi informasi mereka,”lanjut dia.
Tidak dapat dipungkiri bahwa kedepannya kehidupan masyarakat akan semakin digital danbergantung kepada informasi teknologi.
”Elitery hadir di Indonesia untuk membantu transformasidigital dan menjalankan misi kami untuk memberikan manfaat kepada masyarakat melaluiteknologi informasi,” tutur Kresna.
Advertisement