Liputan6.com, Jakarta - Gangguan psikilogis kleptomania tidak bisa dianggap remeh. Sebab ini membuat seseorang kerap mengambil sesuatu yang bukan menjadi haknya.
Secara umum, guna menegakkan diagnosis kleptomania tidak bisa hanya di permukaan saja. Hal ini dikarenakan pentingnya pemeriksaan oleh profesional seperti dokter spesialis kedokteran jiwa, dan psikolog untuk menegakkan diagnosis tersebut pada seseorang.
Dilansir dari laman Medical News Today, Senin (15/8/2022) kleptomania atau klepto adalah gangguan kesehatan mental langka yang menyebabkan seseorang mencuri barang secara kompulsif.
Advertisement
Seseorang dengan kondisi tersebut dapat mencuri barang-barang yang tidak mereka gunakan atau perlukan.
Ketika seseorang mengidap kleptomania, godaan untuk mencuri bisa begitu kuat sehingga sulit untuk ditolak.
Pengidap kleptomania sering merasakan sensasi yang intens dari mencuri dan mungkin mengalami perasaan bersalah atau terhina setelah melakukan pencurian.
Gangguan klleptomania tidak dapat diabaikan, karena dapat menyebabkan konsekuensi hukum yang serius dan tekanan psikologis dan emosional.
Maka dari itu, seseorang yang menunjukkan tanda-tanda gangguan psikilogis kleptomania harus mendapatkan bantuan atau pengobatan dari psikolog atau kesehatan medis yang profesional agar dapat terhindar dari bahaya dan jeratan hukum.
Mengutip dari Mayo Clinic, kleptomania berbeda dari pengutil atau orang yang dengan tujuan khusus mengambil barang milik orang lain.
Biasanya barang yang dicuri seringkali bernilai kecil atau tidak berharga, meski penderita sebenarnya bisa membelinya sendiri.
Gejala Gangguan Psikilogis kleptomania
Dikutip dari Mayo Clinic, berikut adalah beberapa gejala klepto atau kleptomania yang perlu diperhatikan :
1. Ketidakmampuan untuk menahan dorongan kuat untuk mencuri barang yang tidak Anda butuhkan.
2. Merasakan peningkatan ketegangan, kecemasan, atau gairah yang mengarah pada pencurian.
3. Merasakan kesenangan, kelegaan atau kepuasan saat mencuri.
4. Merasa sangat bersalah, menyesal, membenci diri sendiri, malu atau takut ditangkap setelah pencurian.
5. Kembalinya dorongan dan pengulangan siklus kleptomania.
6. Mencuri di mana saja.
7. Tidak pernah menggunakan barang-barang yang dicuri.
8. Rasa impulsif tersebut dapat muncul dan menghilang dengan sendirinya.
Â
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Penyebab Munculnya Gangguan Kleptomania
Penyebab dari terjadinya klepto tidak diketahui secara pasti.
Dilansir dari Mayo Clinic, beberapa teori menunjukkan bahwa perubahan di otak mungkin menjadi akar dari kleptomania.
Diperlukan lebih banyak penelitian untuk lebih memahami kemungkinan penyebab ini, tetapi kleptomania mungkin terkait dengan:
1. Masalah dengan bahan kimia otak yang terjadi secara alami (neurotransmitter) yang disebut serotonin.
Serotonin membantu mengatur suasana hati dan emosi. Tingkat serotonin yang rendah umum terjadi pada orang yang rentan terhadap perilaku impulsif.
2. Gangguan adiktif.
Mencuri dapat menyebabkan pelepasan dopamin (neurotransmiter lain). Dopamin menyebabkan perasaan yang menyenangkan, dan beberapa orang mencari perasaan yang bermanfaat ini berulang kali.
3. Sistem opioid otak.
Dorongan diatur oleh sistem opioid otak. Ketidakseimbangan dalam sistem ini bisa membuat lebih sulit untuk menahan dorongan.Untuk menghindari terjadinya bahaya dan jeratan hukum, biasanya penderita kleptomania ini akan menyendiri serta merahasiakan masalah kesehatan mentalnya. Apabila, gejala kleptomania ini terjadi secara terus menerus, ada baiknya segera berkonsultasi ke dokter.
Pengobatan Penderita Kleptomania
Dikutip dari Medical News Today, tidak ada pengobatan khusus untuk kleptomania.Â
Dokter biasanya menyarankan kombinasi psikoterapi dan pengobatan, tergantung pada kondisi pasien.
Terapi perilaku kognitif (CBT) adalah salah satu jenis psikoterapi yang berguna untuk mengobati kleptomania. CBT membantu orang untuk memahami dan mengubah pikiran serta perilaku mereka.
Cara mengatasi penyakit kleptomania dengan menggunakan CBT adalah:
a. Belajar bagaimana mengendalikan dorongan.
b. Mengembangkan mekanisme koping yang sehat.
c. Mengidentifikasi dan menghindari pemicu.
d. Mengelola stres.
e. Mengatasi masalah psikologis yang mendasarinya.
Ada dua perawatan yang umum dilakukan pada pengidap kleptomania:
- Obat-obatan
Obat seperti antidepresan lainnya, telah menunjukkan efektivitas dalam mengobati gejala kleptomania dan dapat digunakan bersama dengan terapi perilaku kognitif.
- Psikoterapi
Terapi perilaku-kognitif menargetkan pikiran dan perilaku yang berkontribusi pada pencurian dan telah terbukti memiliki beberapa efektivitas dalam mengelola gejala kleptomania.
Seringkali, psikoterapi menjadi pengobatan lini pertama pada gangguan kontrol impuls. Terapi ini dilakukan dengan tujuan membantu pasien belajar mengenali dorongan mereka, menemukan mengapa mereka bertindak berdasarkan impuls ini, dan menemukan cara yang lebih tepat untuk meredakan dorongan dan keteganganÂ
Advertisement