Liputan6.com, Jakarta Ingin hidup lebih lama dan sehat? Pilih aktivitas yang Anda sukai dan mulailah bergerak. Pilih latihan apa saja, entah lari, berenang, bermain tenis, bersepeda, golf, olahraga raket, atau bahkan berjalan kaki untuk berolahraga.
Sebab, Anda akan hidup lebih lama jika bergerak setidaknya 11 menit sehari. Berikut adalah 3 cara untuk memulainya.
Baca Juga
Menurut sebuah studi baru yang diterbitkan di jurnal JAMA Network Open seperti dilansir CNN, Selasa (30/8/2022), semua kegiatan ini tampaknya menurunkan risiko kematian dini, serta kematian akibat penyakit kardiovaskular dan kanker.
Advertisement
Selain itu, ada pula studi dari National Cancer Institute menganalisis tanggapan dari lebih dari 272.000 orang berusia antara 59 dan 82 tahun yang menyelesaikan kuesioner tentang aktivitas waktu senggang sebagai bagian dari National Institutes of Health-AARP Diet and Health Study, sebuah studi longitudinal tentang hubungan antara pola makan dan kesehatan.
Para peneliti studi mengikuti peserta selama belasan tahun dan menganalisis catatan kesehatan untuk kematian akibat kanker, penyakit jantung, dan penyebab apa pun.
Latihan Fisik
Pedoman aktivitas fisik di Amerika Serikat menyarankan agar orang dewasa melakukan 2,5 hingga 5 jam aktivitas fisik aerobik intensitas sedang atau 1,25 hingga 2,5 jam aktivitas fisik aerobik intensitas kuat setiap minggu.
Kombinasi aktivitas berbasis aerobik apa pun yang dilakukan untuk jumlah waktu yang disarankan per minggu dikaitkan dengan risiko kematian 13 persen lebih rendah dari penyebab apa pun bila dibandingkan dengan tidak melakukan aktivitas apa pun, para peneliti menemukan.
Selain itu, aktivitas aerobik yang dilakukan untuk jumlah waktu yang disarankan per minggu dikaitkan dengan risiko kematian 13 persen lebih rendah dari penyebab apa pun dibandingkan dengan tidak aktif, kata studi tersebut.
Kegiatan Lain
Sementara itu, olahraga raket memiliki hasil tertinggi untuk masalah kardiovaskular. Namun, ada penurunan sekitar 27 persen risiko kematian akibat penyakit jantung dan penurunan 16 persen pada kematian dini. Penurunan terbesar dalam risiko kanker sebesar 19 persen dikaitkan dengan berlari, sementara berlari mengurangi risiko kematian dini sebesar 15 persen, menurut studi tersebut.
Bahkan, studi itu mencatat bahwa berjalan untuk berolahraga adalah yang paling bermanfaat untuk menurunkan risiko kematian dini setelah olahraga raket dan lari. Semua kegiatan yang dipelajari dikaitkan dengan beberapa risiko kematian yang lebih rendah, demikian temuan studi tersebut.
"Partisipasi dalam salah satu kegiatan dikaitkan dengan kematian yang lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang tidak berpartisipasi dalam setiap kegiatan, termasuk kegiatan intensitas sedang," tulis penulis studi Eleanor Watts yang menjadi seorang rekan postdoctoral dalam epidemiologi di National Cancer Institute, bagian dari Institut Kesehatan Nasional.
Namun perlu diperhatikan, studi ini hanya bisa menunjukkan hubungan, bukan sebab dan akibat penuh.
Reporter: Aprilia Wahyu Melati
Advertisement