Liputan6.com, Jakarta Dua perusahaan asuransi jiwa di Indonesia kembali memperkenalkan dua produk terbaru yang inovatif, PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) dengan PRUSolusi Sehat Plus Pro dan PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah) dengan PRUSolusi Sehat Plus Pro Syariah. Keduanya merupakan asuransi kesehatan murni yang hadir untuk menjawab berbagai tantangan seluruh keluarga Indonesia dengan manfaat komprehensif dan fleksibel untuk melindungi kebahagiaan dan mimpi keluarga Indonesia, kini dan nanti.
PRUSolusi Sehat Plus Pro dan PRUSolusi Sehat Plus Pro Syariah memberikan perlindungan yang menyeluruh dan fleksibel berdasarkan prioritas keluarga sesuai plan yang dipilih, dari pra perawatan inap, perawatan inap hingga perawatan lanjutan pasca rawat inap. Di antaranya telehealth untuk screening awal, baik di Indonesia, Malaysia atau Singapura; rawat inap sesuai pilihan kamar, batas harga kamar serta wilayah pertanggungan; perawatan disertai dengan manfaat perawatan tradisional; bedah rekonstruksi payudara, wajah, dan lainnya; perawatan paliatif; serta perawatan psikiatri dan psikologis; kesemuanya berlaku atas rekomendasi dokter.
Premraj Thuraisingam, Chief Customer and Marketing Officer Prudential Indonesia, menjelaskan, “Inovasi menjadi salah satu pondasi bagi Prudential dalam mendengarkan, memahami dan mewujudkan solusi perlindungan jiwa, kesehatan, dan finansial untuk banyak kebutuhan keluarga Indonesia. Di masa yang kian menantang ini kami percaya tiap keluarga harus dapat terlindungi secara menyeluruh, tanpa kompromi. Oleh karenanya, PRUSolusi Sehat Plus Pro dan PRUSolusi Sehat Plus Pro Syariah memberikan manfaat untuk mendampingi mereka di tiap journey perawatan kesehatan sesuai dengan rekomendasi dari dokter yang merawat.”
Annisa Steviani, CFP, AEPP, perencana keuangan keluarga, kemudian menjabarkan detail bahwa tantangan keluarga berasal dari faktor eksternal (inflasi, biaya kesehatan, hingga jumlah dan jenis penyakit yang meluas) dan faktor internal (kondisi finansial serta financial behavior). “Terdapat empat pos yang dikhawatirkan oleh 22% masyarakat di negara berkembang seperti Indonesia, di antaranya dana masa tua, biaya kesehatan akibat penyakit serius atau kecelakaan, pengeluaran bulanan dan dana pendidikan. Di kondisi kita yang mulai mencoba kembali bangkit ini, hampir dua dari tiga masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah (64%) mengakui bahwa kesehatan adalah biaya yang mereka sangat mengkhawatirkan.”